Breaking News

Cerita Mahasiswi UI Alami Pelecehan Seksual di Lingkungan Kampus

Gambar ilustrasi
D'On, Depok (Jabar),- Seorang mahasiswi Universitas Indonesia mengaku mendapat perlakuan yang menjurus ke pelecehan seksual saat berjalan di kampus Depok.

Perempuan yang tak mau disebut namanya itu berkisah, pada Rabu 26 Februari 2020, ia tengah berjalan seorang diri di sekitar Pusat Studi Jepang Fakultas Ilmu Budaya UI.

“Tiba-tiba ada segerombolan laki-laki yang mendekat dan mengikuti saya dari belakang,” kata dia saat menceritakan kisahnya, Jumat 28 Februari 2020.

Mahasiswi ini awalnya merasa biasa-biasa saja, tiba-tiba berubah menjadi takut. Sebabnya segerombolan laki-laki yang menurutnya bukan mahasiswa UI dan merupakan peserta yang sedang menjalani pelatihan di PSJ tersebut, membicarakan seputar pakaian dalam di dekat dirinya.

“Mereka berbincang seputar pakaian dalam untuk dipakainya besok, tapi tiba-tiba dia bilang jangan lupa pakai bra dan langsung meraba pundak saya,” kata dia.

Tak mengerti maksud para lelaki tersebut, ia yang saat itu hanya seorang diri langsung lari karena takut untuk menghindari para laki-laki tersebut. “Saat saya lari, mereka tertawa,” kata dia.

Mahasiswi ini pun melaporkan kejadian tersebut kepada Pengamanan Lingkungan Kampus (PLK) UI yang berjarak tak jauh dari lokasinya berlari. Namun, tanggapan PLK UI membuat dirinya kecewa, karena diminta agar tidak lagi berjalan seorang diri.

“Para lelaki ini sempat ditanyai oleh PLK dan tidak mengaku akhirnya dilepas, sementara saya diminta tidak lagi berjalan seorang diri,” kata dia.

Ia kecewa karena di kampusnya sendiri ia merasa tak aman sehingga tak boleh jalan sendiri. Kini ia mengaku trauma pascakejadian tersebut.

Menanggapi peristiwa tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Rosari Saleh mengatakan, pihaknya akan terus berupaya melakukan pendampingan terhadap para mahasiswa utamanya mahasiswa UI.

“Untuk itu ke depannya kami berkomitmen untuk menyusun langkah strategis upaya pencegahan, penanggulangan dan penanganan perihal kekerasan seksual,” kata Rosari dalam keterangannya pada Kamis malam.

(heta)