Breaking News

Berikut Fakta Pengeroyokan 2 Anggota TNI oleh Pengendara Moge di Bukittinggi

D'On, Bukittinggi (Sumbar),- Aksi pengeroyokan yang diduga dilakukan oknum pengendara motor gede (moge) terhadap dua anggota TNI dari Kodim 0304/Agam di Bukittinggi berbuntut panjang. Kendati telah meminta maaf, proses hukum terhadap bikers arogan itu tetap berlanjut.

Berikut fakta-fakta insiden pengeroyokan dua anggota TNI oleh oknum pengendara moge:

1. Berawal dari Perselisihan

Berdasarkan informasi yang diterima dari lapangan pengeroyokan terhadap dua anggota Intel Kodim 0304/Agam ini bermula saat Serda MY dan Serda Mis berboncengan mengendarai sepeda motor beat sepulang dari Hotel Balkon memonitor kedatangan tamu Kodim.

Kemudian di perjalanan tepatnya di Jalan Hamka melintas rombongan motor gede yang sudah meminggirkan kendaraan. Akan tetapi beberapa anggota rombongan masih memainkan gas untuk meminta jalan. Sehingga kendaraan Serda Mis dan Serda MY turun ke bahu jalan. Merasa keberatan keduanya mengejar rombongan moge sampai di Simpang Tarok.

Sampai di pertigaan jalan, karena situasi macet Serda MY menghentikan motor di depan salah satu kendaraan rombongan. Saat Serda MY mendekati untuk menanyakan mengapa memotong jalannya, terjadi ribut mulut dan terjadi pemukulan pada Serda MY dan Serda Mis oleh sekelompok anggota moge tersebut.

2. Dua Anggota TNI Luka-luka

Akibat pengeroyokan ini dua anggota TNI mengalami luka. Serda Mis mengalami pecah bibir bagian atas, sementara Serda MY mengalami memar pada kepala belakang sehingga sempat mendapat perawatan di rumah sakit.

3. Pengendara Moge Berasal dari Bandung

Rombongan pengendara moge yang mengeroyok dua anggota Intel Kodim 0304/Agam ternyata berasal dari Bandung, Jawa Barat yang hendak touring ke Sabang, Aceh.

Touring ini dimulai 29 Oktober hingga 8 November 2020 mendatang dengan titik awal touring via darat mulai dari Bandung hingga ke Sabang Aceh.

4. Oknum Pengendara Moge Minta Maaf

Setelah mengeroyok dua prajurit TNI, oknum pengendara moge meminta maaf. Permintaan maaf tersebut diunggah dalam video amatir yang berdurasi 1 menit 34 detik.

Terlihat delapan anggota rombongan moge berdiri di halaman Mapolres Bukittinggi untuk bersama sama meminta maaf. Namun permintaan maaf tersebut terpaksa diulang berkali kali sehingga harus dipandu oleh seorang anggota Polisi Militer.

"Kami dari rombongan Harley Davidson Owner Grup meminta maaf kepada prajurit Kodim 0304/Agam dan seluruh anggota TNI atas pengeroyokan yang terjadi di Bukittinggi," kata mereka secara bersama sama.

5. Terduga Pelaku Ditahan Polisi

Kepolisian Resor (Polres) Bukittinggi akhirnya menahan dua anggota pengendara moge yang diduga pelaku pengeroyokan dua prajurit TNI. Keduanya yakni MS dan B.

"Berdasarkan laporan korban Pasal yang dikenakan adalah Pasal 170 KUHP. Saat ini masih dalam proses penyidikan," kata Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara.

(mond/okz)