Breaking News

Jadi Sorotan Internasional, Nelayan Aceh Selamatkan Hampir 100 Pengungsi Rohingya

D'On, Aceh,- Sebuah media Inggris memberitakan upaya nelayan Indonesia menyelamatkan hampir 100 Pengungsi Rohingya di Provinsi Aceh. Padahal, otoritas sebelumnya berencana mendorong mereka kembali ke laut.

Dalam artikel yang dimuat di Reuters pada hari ini, Jumat (26/6), disebutkan bahwa negara-negara di kawasan Asia Tenggara semakin enggan menerima perahu pengungsi. Pasalnya, mereka memilih berkonsentrasi melawan virus corona. Namun, para nelayan Aceh tersebut mengaku kepada Reuters bahwa menyelamatkan Rohingya sudah menjadi tugas moral.

"Ini tidak lebih dari rasa kemanusiaan dan bagian dari tradisi kami di komunitas nelayan Aceh Utara. Kami berharap para pengungsi itu akan dirawat di desa kami," ungkap Hamdani Yacob, seorang nelayan lokal di Seunuddon, Aceh utara.

Otoritas Aceh membenarkan para pengungsi tersebut telah dibawa ke darat pada Kamis (25/6) dan disediakan pemukiman sementara. Para nelayan telah menyelamatkan mereka di awal pekan dan perahu mereka berlabuh di lepas pantai. Namun, otoritas berencana mendorong mereka kembali ke laut dengan perahu baru, bensin, dan makanan. Pemerintah setempat akhirnya menyerah setelah nelayan lokal memprotesnya.

Dalam rombongan Pengungsi Rohingya itu, 79 di antaranya merupakan perempuan dan anak-anak. Foto-foto di pantai tersebut menunjukkan warga lokal menarik perahu Rohingya ke pantai dan membantu menggendong anak-anak kurus ke darat.

"Jika pemerintah tak mampu, kami masyarakat akan membantu mereka. Kami adalah manusia dan mereka juga manusia. Kami punya hati," ujar nelayan setempat lainnya, Syaiful Amri.

Sudah bertahun-tahun masyarakat Rohingya melarikan diri dari kekerasan di Myanmar dan kamp pengungsi di Bangladesh dengan naik perahu ke kawasan Asia Tenggara. Krisis pun memburuk tahun ini karena banyak negara menutup pintu mereka di tengah pandemi virus corona. Akibatnya, ratusan Rohingya terlunta-lunta di laut selama berminggu-minggu. Tak sedikit yang meninggal dunia akibat kehabisan bekal.

Direktur Eksekutif Amnesty International di Indonesia, Usman Hamid, memuji keputusan membawa para pengungsi ke darat.

"Pendaratan Pengungsi Rohingya hari ini menunjukkan optimisme dan solidaritas. Ini berkat masyarakat Aceh yang berani mendesak dan mengambil risiko, sehingga anak-anak, perempuan, dan pria itu dapat dibawa ke pantai. Mereka telah menunjukkan aksi kemanusiaan terbaik," pujinya.

(mond/akurat)