Breaking News

3 Bahan Kimia dalam Produk Pembersih yang Perlu Dihindari saat Hamil


D'On,- Saat hamil, pernahkah mengalami kebingungan saat memilih produk pembersih rumah yang aman? Mungkin sebagian orang memiliki kekhawatiran saat menggunakannya. Ini karena kandungan bahan kimia di dalam bahan pembersih cukup keras. Namun tak perlu khawatir, tidak semua produk berbahaya kok. Hanya saja ada beberapa yang perlu dihindari. Berikut ulasan lengkapnya.

Penggunaan produk pembersih saat hamil terbilang aman, tetapi

Kebanyakan produk pembersih memang menggunakan bahan kimia berbahaya yang cukup efektif mengangkat kotoran.
Akan tetapi, efeknya terhadap janin memang belum bisa dibuktikan, apakah membahayakan janin atau tidak.

Namun, seperti yang dilansir dari laman Pregnancy Birth & Baby, terpapar bahan kimia tersebut dalam jumlah besar dan waktu lama dapat meningkatkan risiko kelainan bawaan.

Misalnya, ketika Anda bernapas atau tidak sengaja menelan bahan kimia, senyawa yang ada di dalamnya akan ikut mengalir di darah dan masuk ke bayi Anda melalui tali plasenta. Hal ini kemungkinan besar bisa membawa dampak buruk bagi bayi.
Namun, jika Anda hanya menghirupnya saat membersihkan rumah atau kamar mandi, risikonya pada janin kemungkinan sangat kecil.

Oleh karena dapat disimpulkan bahwa produk pembersih sebenarnya aman digunakan saat hamil, tetapi harus disesuaikan penggunaannya. 

Jika Anda masih khawatir, hindari berbagai bahan kimia tertentu saat membersihkan rumah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Daftar produk pembersih yang harus dihindari saat hamil

Ini dia beberapa bahan kimia yang perlu Anda hindari saat hamil:

1. Ftalat

Ftalat merupakan senyawa kimia yang bisa Anda temukan di mana-mana, seperti plastik, mainan, dan produk pembersih rumah. 

Menurut sebuah penelitian dari PLoS Oneterpapar produk pembersih yang mengandung ftalat saat hamil dapat mengubah hormon tiroid Anda.
Perubahan tersebut bisa mengganggu perkembangan janin dan meningkatkan risiko keguguran. 

Bahkan, penelitian tahun 2015 dari jurnal Human Reproduction menemukan, terlalu sering terpapar ftalat pada kehamilan trimester yang pertama sangat berpengaruh pada bayi laki-laki.

Bayi laki-laki tersebut mengalami tingkat kesuburan yang lebih rendah dibandingkan bayi pria yang lebih jarang terpapar ftalat. 
Maka itu, cobalah untuk mengurangi bahan pembersih yang mengandung senyawa ini ketika sedang mengandung.

2. Glikol eter

Selain ftalat, bahan kimia pada pembersih yang harus Anda hindari saat hamil adalah glikol eter. Umumnya, zat kimia yang satu ini ditemukan di produk pembersih oven, karpet, dan kaca. 

Jika Anda menemukan zat tersebut pada suatu bahan pembersih, lebih baik cari yang lain karena kemungkinan bisa memengaruhi kesehatan janin Anda. 

Hal ini dibuktikan melalui penelitian dari jurnal Environmental Health Perspectivestentang efek glikol eter terhadap kognitif anak berusia 6 tahun. 
Penelitian tersebut mengumpulkan sampel urine dari 204 ibu hamil yang baru menginjak trimester pertama.
Selain itu, para peneliti juga melibatkan psikolog untuk melihat kemampuan neurokognitif anak mereka yang berusia 6 tahun.

Hasilnya, bagi para ibu hamil yang sampel urine mereka memiliki konsentrasi glikol eter yang tinggi cenderung mempunyai anak dengan kemampuan kognitif yang buruk.

Bahkan, level kognitif mereka berada di tingkat yang paling rendah. 

3. Paraben

Paraben adalah zat kimia yang berperan sebagai pengawet dalam produk kosmetik dan bahan pembersih.

Banyak sekali produk pembersih yang menggunakan paraben untuk mencegah munculnya jamur dan menjaga kualitas produk. 

Beberapa ahli percaya bahwa produk dengan kadar paraben rendah termasuk aman digunakan. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang memperingatkan bahwa senyawa ini juga dapat mengganggu endokrin manusia.

Jika Anda menggunakan produk pembersih yang mengandung paraben saat hamil, zat ini kemungkinan akan memengaruhi berat badan janin. Terlebih lagi, pengaruh ini cukup besar terhadap bayi berjenis kelamin laki-laki. 

Pada tahun 2014 terdapat sebuah penelitian dari jurnal Epidemiology yang menjelaskan bahwa paraben dapat menghasilkan dampak pada berat lahir bayi.

Tingkat paraben yang tinggi pada urine ibu hamil tersebut membuat berat badan bayi laki-laki meningkat sampai usia tiga tahun. 
Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah hal tersebut dapat meningkatkan risiko obesitas bayi atau tidak.

Namun untuk mengurangi risikonya, hindari produk pembersih yang mengandung paraben saat Anda hamil.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sebagian besar produk pembersih aman digunakan saat hamil.

Walaupun demikian, tidak ada salahnya memberikan perlindungan ekstra ketika membersihkan rumah dan jangan lupa berkonsultasi dengan dokter bila Anda ragu.

Dengan mengetahui bahan pembersih mana yang harus dihindari, setidaknya Anda dapat mengurangi risiko terpaparnya zat kimia tersebut ke janin.

Jangan lupa untuk selalu memeriksa labelnya karena biasanya terdapat peringatan pada produk tersebut. 

(dinda)