Profil Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago: Putra Asli Padang yang Kini Menko Polhukam Presiden Prabowo
Djamari Chaniago Menko Polkam gantikan Budi Gunawan. (YouTube : Dodikjur Rindam III Siliwangi
D'On, Jakarta - Kabar penting datang dari Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Letnan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menggantikan Budi Gunawan. Pelantikan ini menandai babak baru perjalanan seorang putra Minangkabau yang telah malang melintang di dunia militer dan birokrasi Indonesia.
Latar Belakang dan Masa Kecil
Djamari Chaniago lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 8 April 1949. Sebagai putra Minang, ia tumbuh dalam kultur keluarga yang menjunjung tinggi nilai adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah, yang kelak membentuk karakter disiplin, religius, dan berpegang teguh pada prinsip. Dari kecil, ia dikenal sebagai pribadi yang tegas, berwibawa, namun tetap hangat dalam pergaulan.
Sejak remaja, Djamari sudah menunjukkan ketertarikan pada dunia militer. Kecerdasannya dan keteguhan hatinya membuatnya mantap memilih jalur pendidikan militer setelah menamatkan sekolah menengah.
Karier Militer
Djamari Chaniago meniti karier panjang di tubuh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Ia dikenal sebagai perwira cerdas yang memiliki kemampuan strategis dan kepemimpinan mumpuni. Beberapa jabatan penting yang pernah diembannya antara lain:
-
Pangdam III/Siliwangi (1997–1998)
Di masa genting menjelang reformasi, Djamari dipercaya memimpin Kodam III/Siliwangi, salah satu komando daerah militer strategis di Indonesia. -
Pangkostrad (1998–1999)
Saat Indonesia memasuki fase transisi demokrasi pasca lengsernya Presiden Soeharto, ia memegang kendali pasukan cadangan strategis yang memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas nasional. -
Wakil Kepala Staf TNI AD (1999–2000)
Posisi ini mempertegas kiprahnya sebagai salah satu perwira tinggi yang dihormati dalam lingkaran elite TNI. -
Kepala Staf Umum TNI (2000–2004)
Sebagai Kasum TNI, ia berperan penting dalam merumuskan strategi pertahanan nasional dan modernisasi militer di era pascareformasi.
Jejak karier ini menempatkannya sebagai salah satu figur sentral dalam dinamika militer Indonesia pada penghujung abad ke-20 hingga awal abad ke-21.
Peran Politik dan Birokrasi
Selain karier militernya, Djamari juga sempat terjun ke dunia politik dan birokrasi:
-
Anggota MPR-RI
- Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat (1997–1998)
- Fraksi ABRI (1998–1999)
Di lembaga tertinggi negara saat itu, ia ikut menyuarakan aspirasi militer sekaligus menavigasi arah politik Indonesia di masa transisi.
-
Komisaris Utama PT Semen Padang (2015–2016)
Sebagai putra asli Padang, penunjukan ini memiliki makna simbolis. Ia dipercaya mengawal salah satu BUMN kebanggaan masyarakat Minangkabau.
Kontroversi dan Hubungan dengan Prabowo
Nama Djamari Chaniago tidak lepas dari catatan sejarah reformasi 1998. Ia merupakan salah satu anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang pada masa itu menyatakan Prabowo Subianto melakukan pelanggaran terkait penculikan aktivis pro-demokrasi. Bersama para jenderal lainnya, seperti Jenderal Subagyo Hadisiswoyo, Letjen Fachrul Razi, Letjen Susilo Bambang Yudhoyono, Letjen Agum Gumelar, Letjen Yusuf Kartanegara, dan Letjen Arie J. Kumaat, Djamari berada di barisan yang memberi keputusan sulit terhadap Prabowo.
Namun, sejarah berjalan dinamis. Dua dekade kemudian, justru Prabowo lah yang mengulurkan tangan politik dan memberi kepercayaan kepada Djamari Chaniago untuk mengemban jabatan tinggi dalam pemerintahannya. Ini menjadi simbol rekonsiliasi, kedewasaan politik, sekaligus penghormatan terhadap pengalaman dan kapasitas seorang prajurit senior.
Sosok dan Gaya Kepemimpinan
Djamari dikenal sebagai sosok tegas, lugas, dan disiplin, tipikal prajurit Minang yang berpegang pada prinsip. Rekan-rekannya di militer menggambarkannya sebagai pemimpin yang tidak mudah goyah, mampu menjaga integritas, namun tetap mampu merangkul perbedaan.
Sebagai Menko Polhukam, Djamari menghadapi tantangan besar: menjaga stabilitas politik, mengawal supremasi hukum, dan memastikan keamanan nasional di tengah kompleksitas geopolitik regional maupun ancaman global. Pengalaman panjangnya di militer dan politik diyakini menjadi bekal penting dalam menjalankan amanah ini.
Makna Bagi Tanah Kelahiran
Bagi masyarakat Minangkabau, terpilihnya Djamari Chaniago sebagai Menko Polhukam adalah kebanggaan tersendiri. Ia menjadi representasi bahwa putra asli Padang bisa menembus lingkaran elite nasional. Dengan jejak karier dan dedikasi yang panjang, Djamari membawa semangat "Alam Takambang Jadi Guru" ke pusat kekuasaan, menggabungkan kearifan lokal dengan strategi nasional.
Perjalanan Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago adalah sebuah kisah tentang pengabdian panjang seorang prajurit bangsa. Dari tanah kelahirannya di Padang, ia menapaki tangga demi tangga karier militer hingga mencapai pucuk pimpinan. Kini, di usia matang, ia kembali ke panggung nasional dengan mandat besar sebagai Menko Polhukam.
Bagi Indonesia, hadirnya Djamari bukan hanya sekadar pergantian pejabat, melainkan sebuah pesan: bahwa rekonsiliasi, pengalaman, dan dedikasi tetap menjadi kunci dalam menjaga masa depan bangsa.
(Mond)
#DjamariChaniago #Menkopolhukam #Nasional