Breaking News

Nongkrong Sama Teman, Sekadar Hiburan atau Sumber Kesehatan Mental?

Ilustrasi Nongkrong Sama Teman

Dirgantaraonline -
Di tengah ritme kehidupan modern yang serba cepat, tuntutan pekerjaan, deadline tugas, hingga dinamika masalah pribadi, banyak orang mencari cara untuk sekadar melepaskan penat. Ada yang memilih tidur, ada yang menonton film, bahkan ada pula yang lari ke pusat perbelanjaan. Namun, ada satu aktivitas sederhana yang sering dianggap sepele, padahal diam-diam menyimpan manfaat besar: nongkrong bersama teman.

Sekilas, nongkrong mungkin hanya terlihat sebagai aktivitas buang-buang waktu. Duduk di warung kopi, berbincang ringan, atau sekadar tertawa bersama. Namun, penelitian ilmiah justru menunjukkan bahwa aktivitas ini bisa menjadi salah satu bentuk perawatan kesehatan mental paling alami, murah, sekaligus menyenangkan.

Bukan Sekadar Duduk dan Ngopi

Nongkrong bukan hanya soal menyeruput kopi atau teh sambil menatap jalanan kota. Esensinya jauh lebih dalam. Ini adalah momen sosial ketika manusia berinteraksi, merasa terhubung, dan mengisi kembali energi emosional yang terkuras karena rutinitas.

Menurut psikolog, otak dan hati manusia tidak cukup hanya diberi istirahat fisik. Keduanya juga butuh rehat sosial—waktu untuk merasa didengar, diterima, dan dimengerti. Nongkrong dengan teman dekat bisa menjadi ruang aman untuk melepas beban pikiran tanpa harus takut dihakimi.

Efek Ilmiah: Dari Kortisol Hingga Dopamin

Manfaat nongkrong telah dibuktikan oleh berbagai studi.

  • Mengurangi stres: American Psychological Association mencatat bahwa interaksi sosial positif menurunkan hormon kortisol (penyebab stres) sekaligus meningkatkan produksi endorfin yang membuat seseorang merasa bahagia.
  • Meningkatkan rasa diterima: Studi panjang Harvard Study of Adult Development menegaskan bahwa hubungan sosial hangat adalah kunci kebahagiaan dan umur panjang. Dengan nongkrong, otak melepaskan dopamin yang memperkuat rasa percaya diri serta menumbuhkan perasaan aman.
  • Meningkatkan kreativitas: Penelitian dari Stanford University menemukan bahwa percakapan santai dalam kelompok kecil mampu mendorong kreativitas hingga 50 persen lebih tinggi dibanding bekerja sendiri. Tak jarang ide bisnis, karya seni, atau inovasi lahir dari obrolan ringan yang tampak “receh”.
  • Mempercepat pemulihan mental: Journal of Happiness Studies mencatat bahwa dukungan emosional dari teman dekat efektif menurunkan risiko depresi. Kadang satu kalimat dukungan di tengah obrolan santai lebih berarti daripada berhari-hari memendam masalah sendiri.
  • Terapi tertawa: Menurut Mayo Clinic, tertawa mampu menurunkan tekanan darah, memperkuat sistem imun, dan memperbaiki suasana hati. Dan tawa paling tulus seringkali lahir saat nongkrong bersama orang yang punya humor serupa.

Nongkrong, Self-Care Murah Meriah

Tak semua orang punya waktu atau biaya untuk berlibur jauh, spa, atau meditasi. Namun, nongkrong bisa dilakukan siapa saja, di mana saja, bahkan tanpa modal besar. Cukup secangkir kopi, suasana hangat, dan teman yang nyambung, aktivitas ini bisa menjadi self-care sederhana yang efeknya terasa nyata.

Bagi banyak orang, nongkrong adalah ruang terapi tanpa sekat: tertawa lepas, berbagi cerita, hingga menemukan perspektif baru dari sudut pandang orang lain. Aktivitas ini seringkali membuat hati lebih lega meski tubuh terasa lelah.

Tips Nongkrong Sehat

Meski bermanfaat, nongkrong tetap perlu dilakukan dengan bijak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar manfaatnya maksimal:

  1. Pilih lingkungan positif – Hindari nongkrong yang hanya berisi gosip toxic atau drama tak berujung.
  2. Batasi durasi – Nongkrong sampai larut malam boleh saja, tetapi jangan sampai mengorbankan kesehatan tubuh karena kurang tidur.
  3. Jaga pola konsumsi – Ngopi sah-sah saja, tetapi jangan sampai berlebihan.
  4. Gabungkan aktivitas bermanfaat – Nongkrong bisa diselingi olahraga ringan, masak bersama, atau bermain board game agar lebih produktif.

Dengan begitu, nongkrong tidak hanya menjadi pengisi waktu luang, tetapi juga sarana membangun hubungan sosial yang sehat dan berkualitas.

Perspektif Islam: Nongkrong Sebagai Ladang Pahala

Dalam ajaran Islam, menjaga hubungan baik dengan sesama bukan hanya bermanfaat secara sosial, tetapi juga bernilai ibadah. Rasulullah ï·º bersabda:

“Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seperti bangunan, saling menguatkan satu sama lain.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Artinya, nongkrong yang diisi dengan hal-hal positif—seperti saling mengingatkan dalam kebaikan, berbagi ilmu, atau sekadar memberi dukungan emosional—dapat menjadi ladang pahala. Ia bukan hanya aktivitas rekreasi, tetapi juga sarana mempererat ukhuwah dan memperkuat rasa kebersamaan.

Nongkrong, Ruang Aman yang Menyembuhkan

Kesimpulannya, nongkrong bukanlah aktivitas sia-sia. Ia adalah ruang aman untuk melepas penat, mempererat hubungan, dan menjaga kesehatan mental. Di tengah dunia yang semakin individualistis, nongkrong bersama teman justru menjadi pengingat bahwa manusia tidak diciptakan untuk hidup sendiri.

Jadi, jika suatu hari kamu merasa lelah, tertekan, atau butuh tempat untuk bernapas, jangan ragu untuk menghubungi temanmu. Ajak nongkrong, tertawalah bersama, dan biarkan momen sederhana itu menjadi vitamin jiwa yang menguatkan langkahmu ke depan.

(***)