Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol Segera Dibentuk, TNI Bawahi Sumbar dan Jambi dari Padang
Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Mahfud saat diwawancarai di kota Padang, Sumatera Barat. (Antara/Muhammad Zulfikar)
D'On, Padang - Langkah strategis dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam memperkuat sistem pertahanan di Pulau Sumatera. Dalam waktu dekat, satu Komando Daerah Militer (Kodam) baru akan resmi dibentuk: Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol, yang akan berkekuatan penuh membawahi Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi. Menariknya, markas besar (Mabes) Kodam baru ini akan berkedudukan di Kota Padang, ibu kota Provinsi Sumbar.
Pengumuman pembentukan Kodam ini disampaikan langsung oleh Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Mahfud, Kamis (31/7/2025) lalu di Padang. Ia menyebut, pembentukan Kodam baru ini merupakan keputusan langsung dari Presiden Republik Indonesia, dan menjadi bagian dari agenda besar TNI dalam memperkuat struktur komando kewilayahan yang selama ini dinilai sudah sangat luas cakupannya di beberapa Kodam yang ada.
"Keputusan Bapak Presiden bahwa di Sumatera Barat, termasuk di dalamnya Provinsi Jambi, dibentuk Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol," ujar Brigjen Mahfud dalam pernyataan resminya.
Membagi Beban Tiga Kodam di Sumatera
Selama ini, sistem komando di Pulau Sumatera ditangani oleh tiga Kodam, yaitu:
- Kodam Iskandar Muda (IM) di Banda Aceh — mencakup wilayah Provinsi Aceh.
- Kodam I/Bukit Barisan (BB) di Medan — membawahi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.
- Kodam II/Sriwijaya (SWJ) di Palembang — mencakup Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Lampung.
Dengan luasnya wilayah tanggung jawab, beban pengendalian operasi dan pembinaan wilayah teritorial menjadi sangat besar bagi Kodam I/Bukit Barisan dan Kodam II/Sriwijaya. Maka, pembentukan Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol ini diharapkan dapat membagi beban operasional dan memperkuat efektivitas pertahanan di wilayah tengah Pulau Sumatera, khususnya di Sumbar dan Jambi.
Peran Strategis Korem 032/Wirabraja dalam Transisi
Brigjen Mahfud menegaskan bahwa meski Kodam baru ini akan berdiri sebagai satuan mandiri, Korem 032/Wirabraja tetap menjadi garda terdepan dalam proses transisi pembentukan.
"Dalam tahapan ini, Korem 032/Wirabraja tetap memiliki peranan penting hingga peresmian Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol," tegas Mahfud.
Untuk sementara waktu, markas sementara Kodam XX akan beroperasi dari markas Korem 032/Wirabraja. Saat ini, berbagai persiapan tengah dilakukan untuk menyambut kehadiran komando baru tersebut, termasuk penyediaan fasilitas dan penguatan struktur komando internal.
Mengapa Tuanku Imam Bonjol? Mengangkat Kearifan Lokal Jadi Identitas Militer
Penamaan Kodam ini bukan tanpa makna. "Tuanku Imam Bonjol" dipilih sebagai bentuk penghormatan terhadap pahlawan nasional asal Minangkabau yang memiliki rekam jejak luar biasa dalam perjuangan melawan penjajah.
Tuanku Imam Bonjol, yang lahir pada tahun 1772 di Bonjol, Pasaman, dikenal sebagai ulama, pemimpin karismatik, sekaligus pejuang tangguh dalam Perang Padri melawan kolonial Belanda. Ia adalah simbol perlawanan, keteguhan iman, dan perjuangan rakyat Minang mempertahankan kehormatan dan tanah airnya.
"Pemberian nama ini juga mempertimbangkan aspek kearifan lokal, agar semangat perjuangan Tuanku Imam Bonjol bisa menjadi inspirasi prajurit TNI di Sumatera Barat dan Jambi," ungkap Danrem Mahfud.
Dampak Strategis dan Historis bagi Kawasan
Dengan dibentuknya Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol, Sumbar dan Jambi tidak hanya mendapatkan struktur komando yang lebih terfokus, tapi juga membuka peluang percepatan pembangunan sektor militer dan infrastruktur pendukung di wilayah tersebut.
Secara strategis, Kodam baru ini akan:
- Meningkatkan responsibilitas TNI dalam penanggulangan bencana di kawasan rawan gempa seperti Sumbar.
- Memperkuat pengamanan kawasan perbatasan maritim, pelabuhan, dan titik-titik vital di Jambi dan pesisir barat Sumatera.
- Membuka peluang peningkatan fasilitas pendidikan militer, rekrutmen lokal, dan pelatihan teritorial berbasis potensi daerah.
Menanti Peresmian dan Pembangunan Fisik Markas Baru
Meski telah diumumkan, proses pembangunan markas utama Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol masih berada dalam tahap awal. Saat ini TNI tengah menyusun berbagai dokumen strategis dan rencana tata ruang untuk pembangunan infrastruktur militer modern yang akan menjadi pusat kendali Kodam tersebut.
“Kantor sementara sudah disiapkan. Untuk markas permanen, kita menunggu tahapan lanjutan dari Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan,” ujar Mahfud.
Kodam Baru, Harapan Baru
Pembentukan Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol menjadi tonggak penting bagi sejarah militer Indonesia, khususnya bagi Sumatera Barat dan Jambi. Tidak hanya soal penataan struktur pertahanan, kehadiran Kodam ini juga menjadi simbol penghormatan terhadap sejarah perjuangan lokal bahwa semangat Tuanku Imam Bonjol masih hidup dan kini diabadikan dalam institusi pertahanan negara.
Dengan segala tantangan geopolitik dan ancaman non-militer yang berkembang saat ini, kehadiran komando baru ini diharapkan mampu menghadirkan stabilitas, keamanan, dan semangat nasionalisme yang semakin kuat di jantung Pulau Sumatera.
(Mond)
#KodamXX/TuankuImamBonjol #TNI #Militer #SumateraBarat