Breaking News

Ketua DPRD Sumut Laporkan Wakil Ketua DPRD Deliserdang ke Polisi: Konflik Internal Golkar Kian Memanas

Logo Partai Golkar. FOTO/www.golkar.or.id

D'On, Medan
– Konflik politik internal Partai Golkar Sumatera Utara kembali menyeruak ke ruang publik. Kali ini, perseteruan berujung pada ranah hukum setelah Ketua DPRD Sumut, Erni Ariyanti Sitorus, melaporkan Wakil Ketua DPRD Deli Serdang, Hamdani Syahputra Adjam, ke Polda Sumut dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Laporan tersebut tercatat dalam nomor registrasi STTLP/B/1330/VIII/2025/SPKT/POLDA SUMATERA UTARA. Menurut Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP Siti Rohani, kasus itu kini sudah diserahkan ke Direktorat Reserse Siber untuk penanganan lebih lanjut.

“Untuk laporan Ketua Dewan sudah diserahkan ke Siber,” ujar Siti, Selasa (19/8/2025).

Berawal dari Komentar di Instagram

Kasus ini bermula pada Selasa (5/8/2025) lalu, saat sebuah akun Instagram mengunggah konten berupa kolase foto Erni Sitorus bersama Gubernur Sumut, Bobby Nasution, dengan judul provokatif: “Bestie Politik, Erni dan Bobby Dinilai Lemahkan Fungsi Pengawasan Legislatif.”

Dalam unggahan itu, seorang mahasiswa mengkritisi kedekatan politik antara Erni dan Bobby yang dinilai berpotensi melemahkan fungsi DPRD Sumut sebagai pengawas eksekutif.

Unggahan tersebut ramai ditanggapi netizen, termasuk akun Instagram @hamdanisyahputra131313 yang diduga milik Hamdani. Ia menuliskan komentar singkat, “Tinggal nunggu undangan,” yang dianggap bernada sindiran. Selain itu, Hamdani juga sempat membalas komentar beberapa netizen lain sebelum akhirnya menghapus jejak digitalnya.

Namun, bagi Erni, komentar itu dianggap mencoreng nama baik sekaligus memperkuat framing kedekatannya dengan Bobby sebagai hubungan politik yang tidak sehat.

Politik Kekerabatan dan Akar Konflik Internal

Perseteruan ini tidak bisa dilepaskan dari dinamika internal Partai Golkar Sumut yang belakangan penuh intrik. Erni bukanlah sosok politik biasa. Ia merupakan putri kedua dari Khairuddin Syah Sitorus alias Haji Buyung, Bupati Labuhanbatu Utara dua periode (2010–2021). Abangnya, Hendri Yanto Sitorus, kini juga menjabat sebagai Bupati Labuhanbatu Utara, sementara adiknya, Trinovi Khairani Sitorus, duduk di kursi DPR RI periode 2024–2029. Seluruh keluarga Sitorus meniti karier politik di bawah bendera Partai Golkar.

Di sisi lain, Hamdani juga kader Golkar tulen. Ia menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Deli Serdang (2020–2025) setelah dilantik langsung oleh Musa Rajekshah (Ijeck) pada 2022, mantan Wakil Gubernur Sumut sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Sumut saat ini.

Meski satu partai, arah politik Erni dan Hamdani kerap berseberangan, terutama sejak penentuan kursi Ketua DPRD Sumut 2024–2029.

Perebutan Kursi Panas Ketua DPRD Sumut

Setelah Pileg 2024, Golkar keluar sebagai pemenang di Sumut dan berhak atas kursi Ketua DPRD. Kala itu, Ijeck merekomendasikan tiga nama ke DPP Golkar yang saat itu masih dipimpin Airlangga Hartarto. Salah satunya adalah Rahmaddian Shah, sepupu Ijeck. Rahmaddian sempat menjabat Ketua DPRD Sumut selama beberapa bulan.

Namun, peta berubah setelah kepemimpinan Golkar pusat beralih ke Bahlil Lahadalia. Dengan restu Bahlil, posisi Rahmaddian digeser dan digantikan oleh Erni Sitorus. Keputusan ini membuat internal Golkar Sumut bergejolak.

Perebutan kursi tak berhenti di legislatif provinsi. Persaingan kini berlanjut menuju pemilihan Ketua DPD Partai Golkar Sumut 2025–2030. Ijeck selaku petahana berambisi melanjutkan kepemimpinannya, namun harus berhadapan dengan Hendri Yanto Sitorus, abang kandung Erni.

Terbelahnya Suara Golkar

Dinamika ini membuat kader Golkar Sumut terbelah. Hamdani secara terbuka menyatakan dukungan pada Ijeck, sosok yang dulu mengangkatnya sebagai Ketua Golkar Deli Serdang. Sebaliknya, banyak tokoh lain mendukung kubu Sitorus.

Salah satunya Doli Sinomba Siregar, paman Bobby Nasution, yang terang-terangan menyokong Hendri Yanto Sitorus. Dukungan keluarga besar Bobby inilah yang diduga menjadi alasan mengapa hubungan politik antara Bobby dan Erni begitu harmonis, berbeda dengan relasi Erni dan Hamdani yang kini semakin renggang.

Pertarungan yang Kian Terbuka

Bagi publik, kasus pelaporan ke polisi ini bukan sekadar persoalan komentar di media sosial. Lebih dari itu, ia menjadi refleksi dari rivalitas internal Golkar yang kian keras menjelang perebutan kursi ketua DPD periode mendatang.

Sejauh ini, baik Erni Sitorus maupun Hamdani Syahputra belum memberikan keterangan resmi. Upaya konfirmasi melalui pesan singkat dan panggilan telepon tidak mendapat respons dari keduanya.

Namun, satu hal yang pasti, langkah Erni melaporkan koleganya ke polisi menandai bahwa pertarungan politik Golkar Sumut kini bukan lagi sekadar perebutan pengaruh di internal partai, melainkan sudah merembet ke ranah hukum dan berpotensi memperlebar jurang perpecahan di tubuh partai beringin di Sumatera Utara.

(T)

#Hukum #Politik #PartaiGolkar #DPRDSumut