Breaking News

Tiga Rumah Hangus Terbakar di Pulau Punjung, Upaya Pemadaman Terkendala Selang Damkar Bocor

Peristiwa kebakaran terjadi di Jor, Nagari Padang Duri, IV Koto Pulau Punjung, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya. (Foto: AYRI MULYADI A./SumbarFokus.com)

D'On, Dharmasraya –
Suasana malam yang tenang di Jorong Padang Duri, Nagari IV Koto Pulau Punjung, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, mendadak berubah mencekam. Sekitar pukul 20.30 WIB, Sabtu (21/6/2025), kobaran api membumbung dari salah satu rumah warga, disertai suara letusan keras dari arah dapur. Dalam hitungan menit, si jago merah melahap tiga unit rumah permanen, memaksa warga berjibaku memadamkan api dengan alat seadanya.

Menurut penuturan warga setempat, api bermula dari sebuah rumah yang saat itu dalam keadaan kosong. Warga sempat mendengar suara ledakan, yang disusul asap pekat dan kobaran api yang cepat menjalar ke dua rumah di sebelahnya. Panik, warga langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran sambil berusaha menahan api dengan ember dan selang air rumah tangga.

Sayangnya, respons cepat dari warga tidak cukup menahan ganasnya api. Sekitar 30 menit setelah laporan diterima, satu unit mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Dharmasraya tiba di lokasi. Namun, harapan warga untuk segera memadamkan api kembali diuji. Salah satu kendala utama dalam proses pemadaman adalah kondisi selang air mobil damkar yang hampir seluruhnya bocor.

"Selang damkar bocor di banyak bagian. Air tidak bisa maksimal disemprotkan ke titik api," ungkap Wali Nagari IV Koto Pulau Punjung, David Iskan, saat dimintai keterangan di lokasi kejadian. Ia menyebut kondisi tersebut memperlambat upaya pemadaman dan menjadi persoalan serius yang sudah lama dihadapi namun belum mendapatkan perhatian memadai dari dinas terkait maupun pemerintah daerah.

Setelah hampir satu jam berjibaku, api akhirnya berhasil dijinakkan, namun tiga rumah telah rata dengan tanah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Ketiga rumah yang terbakar diketahui milik warga yang sebagian besar sedang berada di luar rumah saat kejadian terjadi.

Salah seorang pemilik rumah terlihat syok saat kembali dan mendapati rumahnya sudah tinggal puing-puing hangus. “Saya hanya bisa berdiri lemas. Semua sudah hangus, tak ada yang tersisa,” katanya lirih sambil menahan air mata.

Sementara itu, pihak kepolisian dari Polsek Pulau Punjung yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dugaan awal mengarah pada korsleting listrik sebagai penyebab kebakaran, namun penyelidikan masih terus berlangsung.

Peristiwa ini menyisakan duka dan keprihatinan mendalam bagi masyarakat setempat. Selain kehilangan tempat tinggal, mereka juga menyoroti kondisi sarana pemadam kebakaran yang dinilai tidak layak untuk menangani insiden darurat seperti ini.

"Ini bukan soal satu atau dua rumah. Kalau alat-alat damkar terus dibiarkan dalam kondisi rusak, kita tidak hanya kehilangan rumah, tapi bisa kehilangan nyawa," tegas David Iskan, yang mendesak agar Pemkab Dharmasraya segera melakukan evaluasi dan pembaruan terhadap armada serta peralatan pemadam kebakaran yang ada.

Kini, para korban sementara mengungsi ke rumah sanak saudara sambil menanti uluran bantuan dari pemerintah dan para dermawan. Musibah ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, sekecil apapun, adalah hal yang tak boleh diabaikan.

(Ajri Sumbarfokus)

#Peristiwa #Kebakaran #Dharmasraya