Lapas Narkotika Muara Beliti Memanas: Ratusan Napi Mengamuk, Lempari Batu, dan Rusak Fasilitas
Lapas Narkotika Muara Beliti rusuh, ratusan napi mengamuk
D'On, Muara Beliti — Suasana mendadak mencekam di Lapas Narkotika Kelas II A Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, pada Kamis pagi (8/5). Sekitar pukul 09.30 WIB, ratusan narapidana mendadak mengamuk. Teriakan keras terdengar dari dalam blok tahanan, disusul lemparan batu dan benda keras yang meluncur ke berbagai arah, memicu kerusuhan besar yang merusak sejumlah fasilitas lapas.
Sejumlah saksi mata menggambarkan suasana bak medan tempur. Asap sempat terlihat mengepul dari beberapa titik, sementara suara kaca pecah dan jeritan memenuhi udara. Bahkan, menurut informasi sementara, sejumlah ruangan seperti ruang administrasi, aula kegiatan, dan pos penjagaan mengalami kerusakan cukup parah.
Siraman Rohani yang Mendadak Jadi Mimpi Buruk
Abdul Somad, seorang ustadz yang saat itu sedang berada di dalam Lapas untuk memberikan pengajian dan siraman rohani kepada warga binaan, menjadi saksi langsung awal mula kerusuhan.
“Semua terjadi begitu cepat. Tiba-tiba para napi mulai berteriak-teriak dan suasana berubah kacau. Saya langsung digiring petugas keluar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya kepada wartawan, dengan wajah masih terlihat syok.
Pemicu Kerusuhan: Razia HP dan Keluhan Penindasan
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Lapas maupun Kemenkumham terkait penyebab pasti kerusuhan. Namun informasi yang berhasil dihimpun dari lapangan menyebutkan bahwa kericuhan diduga dipicu oleh penolakan para narapidana terhadap razia handphone yang dilakukan secara mendadak oleh petugas lapas.
Razia yang awalnya bertujuan untuk menertibkan penggunaan alat komunikasi ilegal itu, rupanya memicu amarah sebagian besar penghuni lapas. Mereka menilai tindakan tersebut tidak manusiawi dan dilakukan tanpa pemberitahuan atau pendekatan persuasif.
“Bukan cuma soal HP, Bang. Kami di sini sering diperlakukan semena-mena. Rasanya seperti ditindas terus,” ujar salah satu napi yang enggan disebutkan namanya melalui saluran komunikasi tidak resmi.
Pernyataan itu menegaskan bahwa kemarahan yang meledak hari ini bukan hanya karena razia semata, tapi juga akumulasi dari ketidakpuasan dan tekanan yang selama ini dirasakan para napi.
Ratusan Polisi Dikerahkan, Situasi Masih Tegang
Hingga pukul 10.30 WIB, aparat kepolisian terlihat masih berjaga ketat di dalam dan sekitar kawasan Lapas. Ratusan personel gabungan dari Polres Lubuklinggau dan Polres Musi Rawas dikerahkan untuk mengendalikan situasi. Suasana di sekitar lapas pun turut mencekam, dengan sejumlah warga yang tinggal tak jauh dari lokasi mengaku khawatir dan memilih menjauh.
“Sudah banyak polisi datang sejak pagi. Kami cuma bisa mengunci pintu rumah dan berharap kerusuhan segera selesai,” ujar Nani, warga yang tinggal di dekat kompleks Lapas.
Belum Ada Keterangan Resmi
Sampai berita ini diturunkan, pihak Lapas Narkotika Muara Beliti belum memberikan pernyataan resmi. Pihak Kemenkumham Sumatera Selatan juga belum merespons permintaan konfirmasi wartawan.
Kerusuhan ini menambah daftar panjang insiden kekerasan yang terjadi di lembaga pemasyarakatan Indonesia, sekaligus kembali mengangkat isu tentang kondisi pembinaan, overkapasitas, dan kesejahteraan narapidana di dalam lapas.
Publik kini menunggu penjelasan resmi dari pihak berwenang, serta tindakan konkrit untuk mencegah agar tragedi serupa tidak kembali terulang.
(Mond)
#Kerusuhan #LapasMuaraBeliti #Peristiwa