Breaking News

Kronologi Lengkap Dugaan Bunuh Diri Pegawai Muda Bank Indonesia dari Helipad Gedung Tipikal

Ilustrasi Bunuh Diri. foto/istockphoto

D'On, Jakarta
 – Suasana pagi di jantung Ibu Kota mendadak berubah mencekam setelah seorang pegawai muda Bank Indonesia (BI), berinisial RANK (23), ditemukan meninggal dunia usai diduga melompat dari helipad lantai teratas gedung Tipikal BI. Peristiwa memilukan itu terjadi pada Senin pagi, 26 Mei 2025, sekitar pukul 06.07 WIB.

Pihak kepolisian yang menerima laporan dari Chief Security BI segera merespons cepat. Kompol Rezeki R. Respati, Kapolsek Metro Gambir, mengonfirmasi bahwa setelah laporan diterima, tim langsung menuju lokasi dan mengamankan tempat kejadian. Langkah awal penyelidikan dimulai dengan olah TKP yang dilaksanakan dengan cermat dan penuh kehati-hatian.

“Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara, kami mengidentifikasi korban sebagai RANK, seorang Asisten Manajer yang baru bergabung dengan BI sejak Januari 2025,” ujar Kompol Rezeki. “Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban, yang menguatkan dugaan sementara bahwa ini adalah kasus bunuh diri.”

Detik-Detik Terakhir: Dari Lantai Dasar Menuju Helipad

Berdasarkan hasil analisis dari kamera pengawas (CCTV) dan keterangan tiga saksi  dua karyawan dan satu petugas keamanan  diperoleh rangkaian waktu yang cukup rinci mengenai langkah-langkah terakhir korban.

Sekitar pukul 05.48 WIB, RANK tiba seorang diri di area gedung BI. Ia kemudian menuju ke lift gedung Tipikal, gedung tempatnya bekerja. CCTV menunjukkan ia mencapai lantai 15, area tertinggi yang memiliki akses ke helipad, pada pukul 06.01 WIB. Enam menit kemudian, tepat pukul 06.07 WIB, tubuhnya ditemukan tergeletak di bawah gedung mengakhiri pagi itu dengan duka mendalam.

“Dari rekaman CCTV, tak terlihat adanya pihak lain yang mendampingi atau mendekati korban sebelum peristiwa terjadi. Ia tampak berjalan dengan tenang, tidak terburu-buru,” tambah Kompol Rezeki.

Isu Tekanan Kerja dan Misteri Akun Anonim

Kasus ini semakin menyita perhatian publik setelah akun X (dulu Twitter) dengan nama pengguna @DirekturBI  yang kemudian diketahui merupakan akun anonim dengan nama tampilan “yougodownjustlike”  mengunggah informasi tentang kematian RANK pada pukul 18.57 WIB di hari yang sama.

Dalam unggahan tersebut, pemilik akun menyatakan bahwa dirinya sengaja tidak menggunakan identitas resmi karena merasa khawatir peristiwa tragis ini tidak akan dipublikasikan secara transparan. Ia mengklaim bahwa tekanan kerja menjadi pemicu utama keputusan RANK untuk mengakhiri hidupnya.

Pernyataan ini mengundang banyak simpati dan pertanyaan. Banyak netizen mempertanyakan kondisi lingkungan kerja di institusi sebesar BI, dan apakah memang ada tekanan yang cukup berat untuk mendorong seseorang yang baru lima bulan bekerja mengambil langkah sedemikian ekstrem.

AKBP M. Firdaus, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, tak menampik kemungkinan tersebut. “Masih terlalu dini untuk menyimpulkan. Dugaan tekanan kerja memang ada, tapi kami harus menelusuri lebih lanjut, termasuk memeriksa pihak keluarga dan rekan-rekan terdekat almarhum,” ujarnya.

Koordinasi dengan BI dan Keluarga: Langkah Selanjutnya

Pihak kepolisian menegaskan bahwa proses penyelidikan dilakukan secara transparan dan melibatkan komunikasi intensif dengan Bank Indonesia serta keluarga korban. Kompol Rezeki menambahkan bahwa pihaknya juga mendampingi proses pemakaman, yang telah berjalan dengan tertib dan penuh penghormatan.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak BI mengenai kondisi kerja di internal lembaga atau langkah-langkah psikososial yang diambil pasca-kejadian. Namun, munculnya kejadian tragis ini menjadi sinyal kuat bahwa perhatian terhadap kesehatan mental di lingkungan kerja, bahkan di institusi sebesar BI, tidak bisa lagi diabaikan.

Catatan Kemanusiaan

Tragedi ini membuka kembali percakapan yang sangat penting namun sering kali terabaikan: tentang depresi, tekanan kerja, dan kesehatan mental. Terlebih di lingkungan kerja yang kompetitif dan berstandar tinggi, banyak individu muda yang memikul ekspektasi besar di awal kariernya.

Jika Anda atau orang di sekitar Anda menunjukkan tanda-tanda depresi atau kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Hubungi psikolog, psikiater, atau layanan konseling terdekat. Anda tidak sendirian. Bantuan tersedia, dan hidup Anda sangat berharga.

(T)

#BunuhDiri #Peristiwa #BankIndonesia