Warga Murka Soal Bansos, Pamong Desa Dibacok di Rumah Sendiri

Pamong Desa di Lampung Dibacok Gara-Gara Pembagian Bansos Tak Merata
D'On, Lampung - Amarah yang dipendam berubah menjadi aksi brutal. Seorang pamong Desa Purwodadi Simpang, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, menjadi korban pembacokan oleh warganya sendiri dalam peristiwa berdarah yang mengguncang ketenangan desa, Senin malam (8/12/2025).
Korban diketahui bernama Andi Saputro (36). Ia diserang secara tiba-tiba di rumahnya sendiri, sekitar pukul 18.48 WIB, saat suasana kampung mulai lengang menjelang malam. Serangan itu terjadi tanpa banyak peringatan, meninggalkan genangan darah dan kepanikan warga sekitar.
Tak butuh waktu lama, rekaman warga yang memperlihatkan kondisi korban bersimbah darah langsung viral di media sosial, memicu kemarahan publik dan sorotan tajam terhadap polemik penyaluran bantuan sosial di desa tersebut.
Pelaku Warga Sendiri, Langsung Kabur Usai Beraksi
Pelaku diketahui bernama Warsani, warga setempat. Usai melakukan aksinya, ia langsung melarikan diri dan kini resmi masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kepolisian.
Kapolsek Tanjung Bintang, AKP Edy Qorinas, membenarkan bahwa korban adalah aparat desa yang menjadi sasaran penganiayaan berat.
“Benar, korban merupakan pamong Desa Purwodadi Simpang dan terduga pelaku adalah warga desa itu sendiri,” ujar AKP Edy saat dikonfirmasi, Selasa (9/12/2025).
Saat ini, aparat kepolisian masih memburu pelaku yang diduga bersembunyi di wilayah sekitar Lampung Selatan.
Diduga Dipicu Amarah Soal Bansos Tidak Merata
Berdasarkan informasi awal dari penyelidikan, akar persoalan mengarah pada kekecewaan pelaku terhadap penyaluran bantuan sosial (bansos) yang dinilai tidak adil dan tidak merata.
Pelaku diduga merasa dirinya atau keluarganya tidak mendapatkan bantuan sebagaimana warga lain, sehingga kemarahan yang menumpuk berujung pada tindakan kekerasan brutal terhadap aparat desa.
“Dugaan sementara dipicu soal bansos. Tapi ini masih terus kami dalami, karena pelaku masih dalam pengejaran,” tegas AKP Edy.
Namun polisi belum bisa memastikan motif secara utuh karena pelaku belum tertangkap untuk diperiksa langsung.
Korban Alami Luka Bacok, Kondisi Mulai Stabil
Akibat serangan senjata tajam tersebut, Andi Saputro mengalami luka serius di beberapa bagian tubuhnya dan langsung dilarikan ke fasilitas medis terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
Hingga Selasa siang, pihak kepolisian memastikan korban dalam kondisi sadar dan masih menjalani perawatan, meski trauma fisik dan psikologis masih membekas.
Bansos Jadi Bom Waktu di Tengah Tekanan Ekonomi
Kasus ini membuka kembali luka lama soal carut-marut pendistribusian bantuan sosial di tingkat desa. Di tengah tekanan ekonomi, harga kebutuhan pokok yang terus naik, dan lapangan kerja yang sempit, bansos kerap menjadi sumber kecemburuan sosial bahkan konflik berdarah.
Sejumlah warga disebut sempat melayangkan protes secara informal terkait data penerima bansos, namun tak pernah terselesaikan secara terbuka.
Kini, satu nyawa nyaris melayang.
Polisi Intensif Kejar Pelaku
Polisi mengerahkan tim khusus untuk memburu Warsani, menyisir sejumlah lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyiannya.
“Kami imbau pelaku segera menyerahkan diri. Jika tidak, kami akan bertindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tutup AKP Edy.
Peringatan Keras Bagi Aparatur dan Pemerintah
Peristiwa ini menjadi peringatan keras bahwa transparansi bansos bukan sekadar administrasi, melainkan soal keadilan hidup masyarakat kecil. Ketika rasa lapar dan kecewa bersatu, amarah bisa berubah menjadi senjata mematikan.
(L6)
#Pembacokan #Kriminal