Breaking News

Kerugian Infrastruktur Akibat Bencana di Kota Padang Tembus Rp264,3 Miliar, Tujuh Jembatan Rusak Berat, Ribuan Meter Jalan Hancur, Puluhan Sekolah Terdampak


D'On, Padang
– Dampak bencana banjir dan banjir bandang yang melanda Kota Padang pada 25 November 2025 lalu meninggalkan kerusakan infrastruktur dalam skala besar. Pemerintah Kota Padang mencatat, total kerugian sementara akibat bencana tersebut mencapai Rp264,3 miliar, angka yang mencerminkan besarnya pukulan terhadap infrastruktur vital dan pelayanan publik.

Data kerusakan tersebut dihimpun oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Padang setelah melakukan pendataan dan verifikasi menyeluruh di sejumlah titik terdampak banjir bandang.

Jembatan dan Jalan Paling Parah Terdampak

Kepala Dinas PUPR Kota Padang, Tri Hadiyanto, mengungkapkan bahwa sektor transportasi menjadi salah satu yang mengalami kerusakan paling berat. Sebanyak tujuh unit jembatan mengalami rusak berat, sementara satu jembatan lainnya rusak ringan akibat terjangan arus banjir bercampur material lumpur, kayu, dan bebatuan.

Tak hanya itu, kerusakan jalan tercatat sepanjang 1.884 meter yang tersebar di beberapa kecamatan terdampak. Akses mobilitas warga terputus, distribusi logistik terganggu, dan aktivitas ekonomi lumpuh di sejumlah kawasan.

“Total kerugian untuk jembatan dan jalan mencapai Rp157,89 miliar,” ungkap Tri Hadiyanto, Senin (8/12/2025).

Bendungan dan Sungai Rusak Rp84,3 Miliar

Selain transportasi, infrastruktur pengendali air seperti bendungan dan alur sungai juga mengalami kerusakan cukup signifikan. Erosi tebing, ambruknya tanggul, serta pendangkalan sungai akibat material banjir memperparah risiko bencana lanjutan.

Nilai kerugian pada sektor bendungan dan sungai diperkirakan mencapai Rp84,36 miliar. Kerusakan ini dinilai sangat krusial karena berkaitan langsung dengan potensi bencana susulan jika tidak segera ditangani.

22 Sekolah Rusak, Dunia Pendidikan Terdampak

Bencana juga menyasar sektor pendidikan. Sebanyak 22 unit sekolah mengalami kerusakan, terdiri dari:

  • 8 unit PAUD
  • 12 unit Sekolah Dasar (SD)
  • 2 unit Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Kerusakan meliputi ruang kelas, pagar, atap bangunan, perabotan belajar, hingga fasilitas sanitasi. Total kerugian di sektor gedung pemerintahan dan fasilitas pendidikan mencapai Rp5,57 miliar.

Kondisi ini berdampak langsung pada aktivitas belajar mengajar. Sejumlah sekolah terpaksa menghentikan sementara kegiatan tatap muka dan mencari lokasi alternatif.

Tujuh Intake PDAM Rusak, Pasokan Air Terganggu

Sementara itu, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) juga tidak luput dari dampak bencana. Sebanyak tujuh intake PDAM mengalami kerusakan, menyebabkan terganggunya distribusi air bersih ke ribuan pelanggan di Kota Padang.

Kerugian di sektor ini ditaksir mencapai Rp16,52 miliar, mencakup perbaikan jaringan pipa, pompa air, serta fasilitas pendukung lainnya.

Total Kerugian Tembus Rp264,3 Miliar

Setelah seluruh sektor dihitung secara komprehensif, Pemko Padang menetapkan total kerugian infrastruktur akibat bencana mencapai Rp264.356.989.944 atau sekitar Rp264,3 miliar.

“Angka ini merupakan hasil penghitungan menyeluruh dari seluruh sektor infrastruktur yang terdampak langsung oleh bencana banjir dan banjir bandang,” tegas Tri Hadiyanto.

Ancaman Bencana Susulan dan Kebutuhan Anggaran Besar

Besarnya nilai kerusakan ini menjadi alarm serius bagi Pemerintah Kota Padang dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Selain membutuhkan anggaran rehabilitasi yang sangat besar, kerusakan bendungan dan sungai juga meningkatkan risiko bencana susulan, terutama saat curah hujan tinggi kembali terjadi.

Pemko Padang saat ini tengah menyusun dokumen rencana rehabilitasi dan rekonstruksi untuk diajukan ke Pemerintah Pusat melalui BNPB dan Kementerian PUPR.

Bencana 25 November lalu bukan hanya meninggalkan luka bagi warga, tetapi juga menjadi ujian besar bagi ketahanan infrastruktur Kota Padang yang berada di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

(Mond)

#BanjirPadang #Padang #Infrastruktur