Ratusan Rumah di Bumi Kasai Permai Kembali Terendam: Warga Putus Asa, Irigasi Kecil Jadi Biang Kerok

Sejumlah murid SDN 29 Batang Anai terlihat sedang melintasi banjir yang melanda Komplek Bumi Kasai Permai, Korong Kasai, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, Jumat (21/11).(sudirman baron)
D'On, Padang Pariaman - Ratusan rumah warga di Komplek Bumi Kasai Permai, Korong Kasai, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman kembali disergap banjir besar. Air bah mulai merangsek sejak Kamis sore (20/11), setelah hujan tanpa jeda mengguyur kawasan itu hingga berjam-jam lamanya.
Sumber banjir diketahui berasal dari luapan Sungai Tam Blau aliran yang dalam beberapa tahun terakhir dikenal “mengamuk” setiap kali hujan lebat berlangsung lebih dari lima jam. Celakanya, saluran irigasi di kawasan tersebut masih berukuran kecil dan jauh dari memadai, sehingga tak mampu menahan debit air yang meloncak drastis.
Menurut penuturan warga, genangan mulai meninggi sekitar pukul 08.00 WIB. Dua titik yang paling parah terdampak adalah Jalan Kalimantan dan Jalan Jawa. Di lokasi tersebut, air mencapai ketinggian sedalam lutut hingga pinggang orang dewasa. Aktivitas warga lumpuh total; sebagian hanya bisa menyelamatkan barang-barang yang sempat mereka raih.
“Kami sejak tadi malam sudah kebanjiran. Yang paling parah itu RT 3 dan RT 4, air bahkan sudah masuk ke rumah-rumah,” ungkap Sudirman Baron, warga Kasai, Jumat (21/11), dengan suara yang terdengar lelah karena kurang tidur.
Lebih memilukan lagi, warga menyebut bahwa banjir semacam ini bukanlah hal baru. Bertahun-tahun mereka hidup dalam ketakutan setiap kali awan gelap menggantung di langit. Pergantian kepala daerah nyatanya tak membawa perubahan berarti.
Beberapa waktu lalu, Pemkab Padang Pariaman bahkan telah mengadakan gotong royong besar-besaran untuk membersihkan saluran irigasi. Ratusan warga dikerahkan, ditambah bantuan alat berat ekskavator. Bupati Padang Pariaman, Jhon Kenedi Aziz, turun langsung memantau kegiatan tersebut. Namun fakta di lapangan jauh dari harapan: banjir kembali terjadi, dan kali ini bahkan lebih parah.
“Dulu saya sempat dengar soal goro massal itu. Tapi entahlah, kenyataannya kami tetap kebanjiran seperti ini juga,” keluh Eka Putri Yanti, warga lainnya yang mulai kehilangan harapan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada laporan korban jiwa. Namun warga masih dihantui rasa cemas akan kemungkinan datangnya banjir susulan. Hujan yang tak kunjung reda hingga pukul 08.00 WIB membuat situasi semakin tegang. Banyak yang khawatir debit air akan kembali naik sewaktu-waktu.
Di tengah derasnya hujan dan ketidakpastian solusi dari pemerintah, warga Komplek Bumi Kasai Permai hanya bisa berharap kondisi segera membaik, meski kenyataan berkata sebaliknya: masalah banjir ini telah mengakar terlalu lama, dan belum ada tanda-tanda perubahan nyata.
(Zoe)
#Peristiwa #Banjir #KabupatenPadangpariaman