Wanita Ditemukan Tewas di Hotel Palembang, Diduga Check-In Bersama Pria
Seorang perempuan yang ditemukan jasadnya, sempat check-in dengan pria lain/ist.
D'On, Palembang — Sabtu sore yang seharusnya biasa di kawasan Jalan Perintis Kemerdekaan, Palembang, berubah mencekam ketika petugas sebuah penginapan menemukan jasad seorang perempuan muda tergeletak di atas ranjang kamar 207. Tak ada suara, tak ada tanda-tanda kehidupan hanya tubuh dingin yang meninggalkan misteri kelam di balik pintu terkunci.
Perempuan itu diketahui bernama AN (22), seorang ibu rumah tangga muda. Siapa sangka, langkah kakinya menuju kamar itu menjadi langkah terakhir dalam hidupnya.
Kisah Pertemuan Terlarang
Menurut hasil penyelidikan awal, AN datang ke hotel tidak sendirian. Rekaman CCTV memperlihatkan dirinya melangkah masuk bersama seorang pria yang bukan suaminya. Mereka tampak berbicara singkat di resepsionis sebelum menuju kamar. Wajah AN terlihat tenang, bahkan sempat tersenyum. Tak ada yang mengira, dua jam kemudian, senyum itu menjadi kenangan terakhir.
Sebab setelah dua jam, hanya pria tersebut yang terlihat keluar. Ia berjalan cepat, menunduk, lalu menyalakan sepeda motor milik korban dan pergi meninggalkan lokasi. Tak ada lagi tanda-tanda kehidupan dari kamar 207 setelah itu.
“Korban diketahui bertemu dengan pelaku tanpa sepengetahuan suaminya,” ungkap Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Haryyo Suggihartono, Senin (13/10/2025).
Polisi menduga kuat, pria itu adalah selingkuhan korban. Pertemuan yang awalnya diduga sebagai pertemuan pribadi berujung pada kekerasan mematikan. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, pintu kamar dikunci dari luar, sementara tubuh korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Kekerasan Sebelum Kematian
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan tanda-tanda kekerasan fisik yang berat. Polisi menyebut, korban kemungkinan besar sempat melawan sebelum akhirnya tak berdaya.
“Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku melakukan kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Ini masih proses penyelidikan lanjutan,” jelas Kombes Haryyo.
Selain dugaan pembunuhan, polisi juga menemukan indikasi tindak pidana berlapis mulai dari kekerasan fisik, tindakan seksual, hingga pencurian kendaraan. Sepeda motor milik AN turut raib bersamaan dengan kaburnya pelaku.
Fakta Mencengangkan dari Meja Forensik
Tim forensik RS Bhayangkara Palembang mengungkap fakta yang menambah pilu kasus ini.
dr. Indra Nasution, dokter forensik yang menangani autopsi, menyebut bahwa AN ternyata sedang hamil muda saat ditemukan tewas.
“Tangan korban diikat dengan hijabnya sendiri, ada memar di mata dan leher, serta penyumpalan di mulut yang kemungkinan menyebabkan sesak. Kami juga mendapati tanda-tanda kehamilan trimester awal,” ujar dr. Indra.
Luka memar di wajah dan leher menunjukkan adanya perlawanan dan tekanan fisik sebelum kematian. Sementara penyumpalan di mulut mengindikasikan bahwa korban sempat disiksa sebelum akhirnya kehilangan kesadaran dan nyawanya melayang.
Tim forensik juga mengambil sampel biologis untuk memastikan apakah ada hubungan seksual sebelum korban meninggal dunia sebuah langkah penting yang bisa mengungkap motif lebih dalam di balik tragedi ini. Dugaan sementara, korban sempat mengalami kekerasan brutal sebelum menghembuskan napas terakhirnya.
Pelarian dan Perburuan
Identitas pria yang terekam CCTV kini telah dikantongi pihak kepolisian. Tim gabungan dari Satreskrim Polrestabes Palembang tengah memburu pelaku yang diduga kuat kabur ke luar kota.
“Mudah-mudahan pelaku segera tertangkap agar kasus ini bisa segera terungkap,” kata Kombes Haryyo.
Keluarga korban sendiri masih terpukul berat. Suami AN, yang saat kejadian sedang bekerja di luar kota, tak menyangka istrinya akan ditemukan dalam keadaan tragis seperti itu. Ia hanya mampu menangis ketika mengetahui sang istri ternyata tengah mengandung.
Potret Kelam di Balik Dinding Hotel
Kasus ini menambah daftar panjang tragedi yang lahir dari asmara gelap dan pengkhianatan. Sebuah hubungan yang berawal dari rayuan dan pertemuan diam-diam, berakhir dengan kekerasan dan kematian.
Kamar 207 kini telah disegel garis polisi. Bau samar parfum dan noda darah masih tersisa di seprai, menjadi saksi bisu dari malam yang berakhir tanpa ampun.
Polisi berjanji akan mengusut tuntas kasus ini hingga pelaku tertangkap dan motifnya terungkap. Namun bagi banyak orang, kisah ini menjadi peringatan nyata bahwa cinta yang diselimuti kebohongan, sering kali menyimpan maut di balik pintunya.
“Kami hanya ingin keadilan,” ujar salah satu kerabat korban lirih.
Di balik tangis keluarga, hanya satu harapan tersisa:
agar pelaku segera ditangkap, dan AN ibu muda yang masih sempat bermimpi tentang masa depan anak yang dikandungnya mendapatkan keadilan yang layak.
(K)
#Peristiwa #Kriminal #Pembunuhan