Amalan Sunah Malam Pertama dalam Islam: Doa, Adab, dan Tuntunan Rasulullah SAW agar Rumah Tangga Penuh Berkah
Ilustrasi
Dirgantaraonline - Malam pertama bagi pasangan pengantin baru sering dianggap sebagai momen sakral yang penuh harapan. Dalam Islam, malam pertama bukan sekadar urusan fisik, melainkan juga sarat dengan adab, doa, dan tuntunan Rasulullah SAW. Sunnah-sunnah yang dianjurkan pada malam pertama bertujuan agar rumah tangga yang baru dibangun mendapatkan keberkahan, kedamaian, serta terhindar dari gangguan setan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an mengenai hubungan suami istri sebagai ikatan suci yang penuh kasih:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, agar kamu merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)
Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama pernikahan adalah menghadirkan ketenangan (sakinah), cinta (mawaddah), dan kasih sayang (rahmah). Oleh karena itu, Rasulullah SAW memberikan tuntunan khusus agar malam pertama tidak hanya menjadi awal hubungan fisik, tetapi juga awal dari perjalanan spiritual menuju keberkahan rumah tangga.
Amalan Sunah Malam Pertama dalam Islam
1. Memberi Salam dan Doa Saat Memasuki Kamar
Ketika seorang suami pertama kali menemui istrinya, dianjurkan untuk memberikan salam. Setelah itu, suami meletakkan tangannya di ubun-ubun istri seraya memanjatkan doa agar kehidupan rumah tangga diberkahi.
Amalan ini mengajarkan bahwa rumah tangga sebaiknya dimulai dengan doa, sehingga langkah awal dipenuhi dengan rahmat Allah SWT.
2. Menunaikan Salat Sunah Dua Rakaat
Beberapa sahabat Nabi Muhammad SAW mencontohkan agar pasangan pengantin baru menunaikan salat sunah dua rakaat bersama sebelum memulai malam pertama.
Salat ini melambangkan penghambaan kepada Allah sekaligus doa agar hubungan penuh cinta, terhindar dari pertengkaran, dan berlandaskan ibadah.
3. Memulai dengan Kasih Sayang dan Kelembutan
Islam mengajarkan pentingnya kelembutan dalam membangun hubungan suami istri. Rasulullah SAW memberikan contoh sederhana, seperti menawarkan minuman kepada istri sebelum berhubungan.
Gestur kecil ini mengandung makna besar, yaitu menciptakan rasa aman, nyaman, dan menumbuhkan ikatan emosional yang kuat. Malam pertama bukan hanya tentang fisik, melainkan juga penguatan batin.
4. Membaca Doa Sebelum dan Sesudah Bersenggama
- Doa sebelum bersenggama
بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Bismillah, Allahumma jannibna asy-syaithana wa jannibi asy-syaithana ma razaqtana.
Artinya: “Dengan nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami.”
- Doa sesudah bersenggama
بِسْمِ اللهِ الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا
Bismillah, Alhamdulillahil-ladzi khalaqa minal ma’i basyaran faja‘alahu nasaban wa sihran wa kaana rabbuka qadiira.
Artinya: “Dengan nama Allah. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya berketurunan dan berbesanan. Dan Tuhanmu Mahakuasa.”
5. Menjaga Etika dalam Bersenggama
Islam memperbolehkan hubungan suami istri dengan berbagai cara, asalkan melalui jalan yang benar yaitu kemaluan. Namun, terdapat larangan keras untuk menyetubuhi istri saat sedang haid, nifas, atau melalui dubur.
Larangan ini bertujuan menjaga kesehatan, kebersihan, serta melindungi kesucian rumah tangga.
Allah SWT berfirman:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ
“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: ‘Haid itu adalah suatu kotoran.’ Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci.” (QS. Al-Baqarah: 222)
6. Tidak Menyebarkan Rahasia Rumah Tangga
Rasulullah SAW melarang keras seorang suami atau istri menceritakan urusan ranjang kepada orang lain. Orang yang membuka rahasia hubungan intimnya disebut sebagai manusia yang hina di sisi Allah pada hari kiamat.
Prinsip ini menekankan pentingnya menjaga privasi rumah tangga agar tetap terhormat.
7. Menjaga Kebersihan Setelah Berhubungan
Suami istri dianjurkan untuk berwudu atau mandi junub setelah berhubungan. Rasulullah SAW bahkan mencontohkan berwudu sebelum tidur meski dalam keadaan junub, agar tetap terjaga kebersihan dan siap melaksanakan ibadah berikutnya.
Selain menjaga fisik, kebersihan juga membawa kenyamanan dan kesucian hati.
8. Mengutamakan Keharmonisan Bersama
Islam mengajarkan bahwa setelah berhubungan, suami tidak boleh terburu-buru meninggalkan istrinya. Sebaliknya, dianjurkan untuk tetap mendampingi hingga kebutuhan biologis keduanya terpenuhi.
Hal ini menjadi kunci menjaga kasih sayang, keharmonisan, serta menumbuhkan rasa saling menghargai.
Malam Pertama: Awal Ibadah Bersama
Malam pertama bukan hanya permulaan hubungan fisik, melainkan juga kesempatan menjalankan ibadah sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Dengan menjaga adab, doa, dan sunnah yang diajarkan, pasangan pengantin baru dapat menapaki kehidupan rumah tangga dengan penuh berkah menuju keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.
(B1)
#Islami #Religi