Breaking News

Tandyo Budi Revita, Jenderal Pilihan Prabowo untuk Jadi Wakil Panglima TNI: Jejak Panjang Sang Prajurit dari Solo

Letjen TNI Tandyo Budi Revita

D'On, Bandung -
 Dalam suasana khidmat dan penuh wibawa, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Letjen TNI Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer yang digelar di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8).

Momen ini menjadi catatan sejarah tersendiri bagi institusi TNI, sebab posisi Wakil Panglima TNI telah kosong selama 25 tahun. Kini, jabatan strategis tersebut diisi oleh sosok yang telah malang-melintang di dunia militer dan pertahanan.

Tidak seperti pengangkatan Panglima TNI yang memerlukan persetujuan DPR dan melewati fit and proper test, penunjukan Wakil Panglima TNI sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden. Artinya, keputusan ini merupakan bentuk kepercayaan penuh Prabowo kepada Tandyo Budi untuk mendampingi Panglima TNI dalam mengemban tugas besar menjaga kedaulatan bangsa.

Yang menarik, pangkat Tandyo langsung naik menjadi jenderal bintang empat pada hari pelantikannya sebuah lompatan yang menandai puncak karier militernya.

Jejak Panjang Seorang Prajurit: Dari Solo ke Puncak Karier Militer

Letjen TNI Tandyo Budi Revita lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 21 Februari 1969. Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1991, angkatan yang dikenal melahirkan banyak perwira berprestasi.

Karier militernya diwarnai dengan berbagai penugasan strategis. Di tubuh TNI AD, Tandyo pernah dipercaya memimpin Kodam IV/Diponegoro sejak 24 Desember 2023 hingga 21 Februari 2024. Tak lama berselang, ia diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad)  jabatan yang membuatnya berada di lingkaran terdekat pengambil kebijakan strategis TNI AD.

Di luar struktur murni TNI, Tandyo juga banyak berkiprah di Kementerian Pertahanan pada periode 2018–2023. Beberapa posisi penting yang pernah diembannya antara lain:

  • Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan
  • Direktur Wilayah Pertahanan Ditjen Strahan Kemhan
  • Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemhan

Pengalaman lintas struktur inilah yang membuatnya dikenal sebagai perwira dengan wawasan luas  menguasai aspek operasional, strategi pertahanan, hingga pendidikan dan pembinaan personel.

Penulis Buku tentang Jati Diri Prajurit

Tak hanya berkiprah di medan tugas, Tandyo Budi juga menyalurkan gagasannya melalui buku. Karyanya yang berjudul Jejak Petarung dari Pajang: Jati Diri, Kepemimpinan, dan Pengabdian (208 halaman) menjadi cerminan pandangan hidupnya sebagai prajurit.

Dalam buku itu, ia menegaskan bahwa profesionalisme militer bukan sekadar kemampuan tempur, melainkan juga ketaatan pada prinsip dasar TNI, adaptasi terhadap perubahan zaman, serta kesetiaan mutlak pada bangsa dan negara.

Buku ini dinilai banyak kalangan sebagai potret pemikiran perwira modern — tegas dalam prinsip, namun fleksibel dalam strategi.

Mengemban Tugas Strategis Wakil Panglima TNI

Posisi Wakil Panglima TNI dihidupkan kembali pada masa pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo melalui Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019.

Berdasarkan Pasal 14 ayat (3) Perpres tersebut, Wakil Panglima bertugas sebagai koordinator pembinaan kekuatan TNI untuk mewujudkan interoperabilitas tiga matra — Darat, Laut, dan Udara.

Secara rinci, tugas Wakil Panglima TNI meliputi:

  1. Membantu pelaksanaan tugas harian Panglima TNI.
  2. Memberikan saran strategis kepada Panglima terkait kebijakan pertahanan negara, pengembangan postur TNI, doktrin, strategi militer, serta pembinaan dan penggunaan kekuatan TNI.
  3. Menggantikan Panglima TNI apabila berhalangan sementara atau tetap.
  4. Menjalankan tugas khusus yang diperintahkan langsung oleh Panglima TNI.

Dengan wewenang ini, posisi Wakil Panglima TNI bukan sekadar jabatan pendamping, tetapi poros penggerak koordinasi lintas matra demi terciptanya kekuatan militer yang solid dan terpadu.

Tantangan di Depan Mata

Pengangkatan Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI datang di tengah dinamika geopolitik kawasan yang kian kompleks — mulai dari ketegangan di Laut Natuna Utara, ancaman siber, hingga potensi konflik nonkonvensional.

Dengan latar belakang lapangan yang kuat dan pengalaman di kementerian pertahanan, Tandyo diharapkan mampu menjadi mitra strategis Panglima TNI dalam merancang kebijakan pertahanan yang adaptif, modern, dan responsif terhadap ancaman.

Kini, mata publik akan tertuju pada bagaimana Tandyo Budi menjalankan peran barunya. Apakah ia akan menjadi figur yang mampu memperkuat sinergi TNI di era baru pertahanan Indonesia? Waktu yang akan menjawabnya.

(Mond)

#WakilPanglimaTNI #TNI #Militer #Nasional #LetjenTNITandyoBudiRevita