Oknum BNN Terlibat Perampokan Bersenjata di Asahan: Warga Syok, Polisi Ungkap Senjata Api hingga 80 Butir Peluru
D'On, Asahan, Sumatera Utara — Warga Kabupaten Asahan dikejutkan oleh penangkapan tiga pelaku perampokan bersenjata yang selama ini meresahkan sejumlah wilayah di Sumut. Namun yang paling mengejutkan: satu di antara mereka adalah oknum pegawai Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Asahan.
Ketiga tersangka yakni HRF (36), MI alias Zaki (32), dan ND alias Cucut (19), ditangkap oleh Unit Jatanras Satreskrim Polres Asahan. Ketiganya berasal dari wilayah Kecamatan Kisaran Timur. Aksi mereka terbilang nekat dan berbahaya menggunakan senjata api yang diduga jenis PM buatan PT Pindad serta dua pistol otomatis saat melancarkan kejahatan.
Modus Rapi, Aksi Brutal
Penangkapan ini dilakukan setelah aksi terakhir ketiganya pada Jumat, 18 Juli 2025, di Lingkungan II, Kelurahan Aek Loba Pekan, Kecamatan Aek Kuasan. Mereka merampas harta korban hingga mencapai nilai Rp 6 juta. Namun hasil penyelidikan mengungkap, itu bukan satu-satunya aksi mereka.
“Dari hasil pemeriksaan, pelaku telah melakukan perampokan bersenjata di empat lokasi berbeda di wilayah Asahan,” ujar Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Ghulam Yanuar Lutfi, Minggu (3/8/2025).
Polisi menduga para pelaku sudah merencanakan aksinya dengan matang, memanfaatkan informasi lapangan, kendaraan, dan senjata untuk melakukan intimidasi terhadap korban.
Oknum BNN Terseret: Reputasi Lembaga Dipertaruhkan
Kabar keterlibatan oknum dari institusi penegak hukum membuat publik geram. Kepala BNNK Asahan, Adrea Retha Zulhelfi, mengonfirmasi bahwa memang ada pegawai dari lembaganya yang tersangkut kasus ini.
“Benar, ada satu oknum dari BNNK Asahan yang terlibat. Bukan dua seperti isu yang beredar. Jika terbukti bersalah, maka kami serahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian. Kami tidak akan melindungi pelaku,” tegas Adrea kepada wartawan.
Langkah ini diambil untuk menjaga kredibilitas institusi yang selama ini berjuang melawan narkoba, namun kini harus tercoreng oleh ulah oknumnya sendiri.
Barang Bukti Mengejutkan: Peluru, Motor, dan Senjata
Dalam penggerebekan, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti yang memperkuat keterlibatan ketiga pelaku:
- Empat unit sepeda motor, diduga digunakan untuk melarikan diri saat beraksi
- Lima unit telepon genggam, yang akan diperiksa untuk melacak komunikasi dan jaringan
- 80 butir peluru kaliber 9 milimeter, diduga kuat milik pelaku untuk digunakan dalam aksi intimidasi atau kontak tembak
Saat ini, ketiganya telah ditahan di Mapolres Asahan dan menjalani pemeriksaan intensif. Polisi juga tengah mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain, termasuk jaringan penadah atau kelompok kriminal lainnya.
Konferensi Pers dalam Waktu Dekat
AKP Ghulam menyampaikan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar konferensi pers resmi untuk mengungkap lebih lanjut detail dari kasus ini, termasuk asal usul senjata api yang digunakan.
“Kami tidak hanya ingin menangkap pelaku lapangan, tapi juga membongkar jaringan atau pihak yang memasok senjata dan melindungi para pelaku ini,” ujarnya.
Masyarakat Harap Hukuman Maksimal
Penangkapan ini menuai reaksi keras dari masyarakat. Banyak yang merasa khawatir bahwa kepercayaan terhadap aparat bisa runtuh jika tidak ada langkah tegas.
“Kami harap pelaku, terutama oknum yang berasal dari lembaga penegak hukum, dihukum seberat-beratnya. Ini mencoreng kepercayaan publik,” ujar Tarmizi, seorang tokoh masyarakat Aek Kuasan.
Kasus ini membuka mata banyak pihak bahwa kejahatan bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan mereka yang seharusnya menjaga keamanan dan ketertiban. Publik kini menanti: apakah proses hukum akan berjalan transparan dan tanpa pandang bulu?
(B1)
#OknumBNNMerampok #Perampokan #Kriminal