Cek Kesehatan Gratis Nasional: 58,2 Juta Warga Jadi Target, Anak-Anak Diberi Hadiah Jika Tak Takut Disuntik
Suasana pelaksanaan cek kesehatan gratis di MIN 8, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Senin (4/8/2025).
D'On, Jakarta – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) AM Putranto menegaskan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CGK) yang sedang dijalankan pemerintah bukan sekadar formalitas. Dalam program ini, setiap peserta yang ditemukan memiliki gangguan kesehatan akan langsung mendapat tindak lanjut berupa rujukan medis, untuk memastikan masalah tersebut ditangani secara tepat dan cepat.
“Ini berobat gratis, lho. Kalau ada kelainan, akan ada rujukan berikutnya,” ujar AM Putranto saat meninjau pelaksanaan CGK di MIN 8 Jakarta Selatan, pada Senin (4/8/2025).
Rujukan Bukan Sekadar Janji, Pemeriksaan Ulang Dijalankan di Tempat
Putranto menegaskan, sebelum rujukan resmi dikeluarkan, peserta akan lebih dulu diperiksa ulang di lokasi CGK. Ia bahkan mencontohkan seorang siswa MIN 8 yang saat diperiksa menunjukkan tekanan darah mencapai 150 mmHg, angka yang cukup tinggi untuk anak usia sekolah dasar.
“Anak itu langsung kami minta untuk pemeriksaan ulang. Bisa jadi itu karena gugup, kurang istirahat, atau sebab lain. Yang pasti, tindak lanjut dilakukan di tempat, tidak dibiarkan,” jelasnya.
Pemerintah juga memperhatikan standar teknis lokasi pemeriksaan. Untuk pemeriksaan mata, misalnya, AM Putranto menekankan pentingnya pencahayaan yang tepat agar hasilnya tidak bias. “Jangan sampai ruangan terlalu silau atau remang, karena bisa memengaruhi hasil penglihatan jarak jauh, terutama untuk tes enam meter,” ujarnya.
Anak Kabur Saat Diperiksa? Tidak Masalah, Asal Jangan Dipaksa
Menariknya, dalam kunjungan tersebut, AM Putranto juga menyoroti pendekatan psikologis terhadap peserta yang masih anak-anak. Ia mengingatkan agar penyelenggara tidak kaku atau terlalu keras menyikapi reaksi anak-anak, apalagi saat mereka takut atau bahkan kabur dari proses pemeriksaan.
“Tadi ada yang lari saat mau diperiksa, itu wajar. Jangan dipaksa. Anak-anak itu sensitif. Bikin suasananya menyenangkan, beri contoh yang happy-happy. Misalnya, dia lihat temannya disuntik terus dapat hadiah, itu bisa membuat dia tenang,” ucap Putranto, seraya menyarankan agar panitia menyediakan reward kecil seperti stiker, mainan, atau permen untuk memotivasi anak-anak.
Menurutnya, peran guru dan pendidik sangat vital dalam menyukseskan program ini. “Guru itu garda depan. Mereka yang bisa membangun suasana positif agar anak tidak trauma dan justru senang diperiksa,” tambahnya.
Menyisir 282.317 Sekolah, Targetkan 58,2 Juta Peserta
Program Cek Kesehatan Gratis (CGK) merupakan inisiatif besar nasional yang menyasar 58,2 juta peserta dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak sekolah hingga masyarakat umum. Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, program ini telah menjangkau 16 juta peserta, dan akan terus diperluas hingga mencakup 282.317 satuan pendidikan di seluruh Indonesia.
“Per tanggal 4 Agustus, kami targetkan 58,2 juta peserta dengan menyisir lebih dari 282 ribu sekolah dan satuan pendidikan,” tegas AM Putranto.
Program ini, menurutnya, bukan sekadar agenda simbolik, melainkan bagian dari intervensi dini pemerintah terhadap kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda. Pemeriksaan meliputi sejumlah aspek seperti tekanan darah, penglihatan, pendengaran, gigi, serta deteksi dini penyakit tidak menular.
Lebih dari Cek Kesehatan: Ini Tentang Keadilan Akses Kesehatan
AM Putranto menekankan bahwa program ini adalah wujud nyata komitmen negara menghadirkan keadilan dan pemerataan akses layanan kesehatan. Dalam konteks yang lebih luas, CGK juga menjadi momentum untuk membangun kesadaran hidup sehat sejak dini, terutama bagi anak-anak sekolah.
“Anak-anak inilah yang kelak akan memimpin bangsa. Kita pastikan mereka tumbuh dengan tubuh sehat, mata yang awas, dan gigi yang kuat,” ujar mantan Pangdam II/Sriwijaya tersebut.
Dengan pendekatan yang ramah anak, pelaksanaan di sekolah, serta dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga pendidikan, AM Putranto berharap target besar ini bisa dicapai tepat waktu bukan sekadar angka, melainkan gerakan nasional peduli kesehatan masa depan.
(Mond)
#CekKesehatanGratis #Nasional