Bobby Rasyidin, Putra Padang yang Kini Resmi Pimpin PT KAI: Dari Kampus ITB hingga Panggung Nasional Transportasi Indonesia
Bobby Rasyidin
D'On, Jakarta – Dunia perkeretaapian Indonesia mencatat babak baru. PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi mengumumkan restrukturisasi jajaran komisaris dan direksi, langkah strategis yang diharapkan mampu memperkuat kinerja, mempercepat inovasi, dan mengakselerasi transformasi layanan transportasi publik. Perubahan ini dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-223/MBU/08/2025 dan SK.038/DI-DAM/DOI2025.
Salah satu keputusan paling menyita perhatian adalah penunjukan Bobby Rasyidin sebagai Direktur Utama PT KAI. Nama ini sontak menjadi buah bibir, bukan hanya di kalangan industri transportasi, tetapi juga di kampung halamannya, Sumatera Barat. Maklum, Bobby adalah putra asli Padang, dan kiprahnya selama ini telah menorehkan jejak gemilang di berbagai sektor strategis.
Jejak Keluarga: Anak Seorang Guru Besar yang Mengharumkan Nama Daerah
Banyak yang baru mengetahui bahwa Bobby adalah putra Prof. dr. Asnil Sahim, SpJP(K), sosok terpandang di dunia kedokteran Indonesia. Sang ayah merupakan Guru Besar Universitas Andalas sekaligus pendiri Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular RSUP Dr. M. Djamil Padang—institusi medis yang menjadi rujukan utama layanan jantung di Sumatera.
Latar belakang keluarga yang sarat dedikasi pada dunia ilmu dan pelayanan publik inilah yang diyakini turut membentuk karakter Bobby: disiplin, visioner, dan berkomitmen tinggi terhadap kemajuan bangsa.
Dari ITB ke Australia: Fondasi Pendidikan yang Kokoh
Bobby memulai pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB), mengambil jurusan Teknik Telekomunikasi, dan lulus pada 1996. Minatnya pada dunia teknologi kemudian diperdalam dengan menempuh Master of Business Administration (MBA) di University of New South Wales (UNSW), Sydney, Australia.
Kombinasi latar belakang teknik dan manajemen internasional ini menjadi modal berharga, mengantarkannya menjadi salah satu eksekutif BUMN dengan visi digitalisasi yang kuat.
Karier Cemerlang: Dari Telekomunikasi hingga Industri Pertahanan
Bobby memulai kiprah profesionalnya di sektor telekomunikasi. Puncaknya, pada 2012 ia dipercaya menjabat Presiden Direktur PT Alcatel-Lucent Indonesia, perusahaan teknologi global yang berperan penting dalam pembangunan infrastruktur jaringan di Indonesia.
Pada Juni 2020, Bobby diangkat sebagai Komisaris Independen PT GMF AeroAsia Tbk, anak usaha Garuda Indonesia yang bergerak di bidang perawatan pesawat terbang. Meski posisinya strategis, ia memilih mundur ketika Desember 2020 dipercaya menjadi Direktur Utama PT Len Industri (Persero).
Di Len Industri, Bobby memimpin berbagai terobosan, termasuk memperkuat DEFEND ID holding industri pertahanan Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan tidak hanya berfokus pada manufaktur peralatan pertahanan, tetapi juga gencar mengembangkan transformasi digital dan sistem teknologi berbasis keamanan tinggi.
Harapan Baru untuk PT KAI
Kini, helm komando PT KAI berada di tangannya. Tantangan yang dihadapi tidak ringan: memperbaiki ketepatan waktu, meningkatkan kenyamanan, memperluas jaringan rute, dan memastikan layanan tetap relevan di era transportasi modern yang semakin kompetitif.
Masyarakat, khususnya warga Sumatera Barat, menyambut gembira pengangkatan ini. Banyak yang berharap kehadiran Bobby dapat membawa angin segar dari integrasi teknologi tiket dan operasional yang lebih efisien, hingga pembukaan rute-rute baru yang menghubungkan wilayah strategis di seluruh Indonesia.
Jika kiprahnya di sektor teknologi dan industri pertahanan menjadi tolok ukur, maka langkah inovatif di PT KAI bukanlah sekadar harapan, melainkan kemungkinan besar yang akan segera terwujud.
(Mond)
#KAI #Nasional #BobbyRasyidin #DirutKAI