Seluruh Pengurus Karang Taruna Provinsi Dukung Budi Djiwandono Jadi Ketua Umum: Sebuah Babak Baru dalam Gerakan Sosial Kepemudaan Indonesia
Pertemuan para pengurus Karang Taruna se Indonesia dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di kantor Kementerian Sosial, Sabtu (19/7/2025). FOTO/dok.Kemensos
D'On, Jakarta — Suasana hangat penuh semangat kebersamaan menyelimuti Kantor Kementerian Sosial RI pada Sabtu (19/7), saat seluruh pengurus Karang Taruna dari berbagai provinsi di Indonesia berkumpul dan menyuarakan satu aspirasi bersama: mengusung Budisatrio Djiwandono sebagai Ketua Umum Karang Taruna untuk periode mendatang.
Dukungan ini bukan sekadar wacana kosong, melainkan hasil dari proses panjang musyawarah dan pertimbangan matang para penggerak Karang Taruna di tingkat daerah. Dalam pertemuan tersebut, para pengurus menyampaikan langsung aspirasi itu kepada Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, sebagai bentuk penghormatan terhadap proses kelembagaan yang demokratis dan terbuka.
Dukungan Penuh: Simbol Kedewasaan Organisasi
Gus Ipul merespons positif aspirasi para pengurus Karang Taruna tersebut. Baginya, pertemuan ini mencerminkan tingkat kedewasaan organisasi sosial kepemudaan yang telah lama menjadi mitra strategis pemerintah dalam pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat.
"Inilah kedewasaan Karang Taruna, mengedepankan musyawarah dan mufakat dalam menentukan masa depan organisasinya. Ini sangat membanggakan," ujar Gus Ipul usai pertemuan.
Ia menegaskan, proses regenerasi kepemimpinan dalam tubuh Karang Taruna harus selalu dilandasi oleh semangat kebersamaan, bukan pertarungan kekuasaan. Pemilihan ketua umum, kata dia, bukan semata soal figur, tapi menyangkut visi besar dan strategi untuk membawa Karang Taruna menjadi lebih relevan dengan tantangan zaman.
Temu Karya Nasional: Ajang Evaluasi dan Penataan Ulang Visi
Dalam waktu dekat, Karang Taruna akan menyelenggarakan Temu Karya Nasional (TKN) — forum tertinggi dalam struktur organisasi ini. TKN akan menjadi ruang bagi evaluasi program, pembaruan visi, hingga pembentukan struktur kepengurusan yang baru.
Gus Ipul mengingatkan bahwa dinamika organisasi adalah hal yang wajar, bahkan sehat, selama bisa dikelola dengan semangat gotong royong dan dialog. Ia meyakini semua tantangan internal bisa diselesaikan melalui pendekatan musyawarah dan mufakat.
"Setiap organisasi pasti punya dinamika. Tapi jika diselesaikan dengan semangat kebersamaan, maka semuanya bisa jadi kekuatan. Inilah hal yang paling menggembirakan buat saya," tuturnya.
Revisi Permensos 25/2019: Menyesuaikan Diri dengan Zaman
Dalam kesempatan yang sama, Gus Ipul juga mengungkapkan bahwa Kementerian Sosial tengah menyusun revisi terhadap Peraturan Menteri Sosial (Permensos) Nomor 25 Tahun 2019 tentang Karang Taruna. Revisi ini diharapkan menjadi payung hukum yang lebih adaptif dan responsif terhadap perkembangan masyarakat, serta kebutuhan regenerasi kepemudaan.
"Yang baik-baik kita pertahankan, yang kurang-kurang kita perbaiki. Mari kita mulai dari prinsip itu dulu," ucapnya, menandaskan arah pembenahan regulasi yang tidak sekadar administratif, melainkan juga substantif.
Harapan Baru: Sinergi Program dan Ketahanan Sosial
Selepas pertemuan, para pengurus provinsi menyampaikan harapan agar program-program Karang Taruna ke depan dapat lebih terintegrasi dengan kebijakan nasional, terutama melalui sinergi dengan Kementerian Sosial dan kementerian teknis lainnya.
Gus Ipul mengapresiasi harapan tersebut dan menekankan pentingnya langkah konkret yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan dan pinggiran. Ia menyebut, Karang Taruna memiliki peran historis dan strategis dalam pembangunan sosial, terutama lewat aktivitas-aktivitas yang mendorong pemberdayaan masyarakat.
"Kita tahu Karang Taruna telah banyak berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Ini adalah langkah yang harus diteruskan dan diperkuat, khususnya agar selaras dengan misi besar Presiden Prabowo dalam menciptakan Indonesia yang sejahtera dan berdikari," jelasnya.
Fokus pada Pemberdayaan dan Ketahanan Pangan
Salah satu hal yang disorot dalam pertemuan adalah meningkatnya minat anggota Karang Taruna untuk terlibat dalam bidang pertanian, lingkungan, dan kebencanaan. Bagi Gus Ipul, ini adalah arah yang sangat strategis, mengingat tantangan ketahanan pangan dan perubahan iklim kian nyata.
"Saya senang mendengar bahwa banyak kader Karang Taruna tertarik pada dunia pertanian. Ini sangat penting dalam kerangka ketahanan pangan nasional. Begitu juga peran mereka dalam kesiapsiagaan bencana dan pelestarian lingkungan," katanya.
Lebih jauh, Mensos juga mendorong agar Karang Taruna menjadi ladang tumbuhnya pengusaha-pengusaha muda, terutama di sektor ekonomi kreatif dan sosial-enterprise yang mampu menciptakan lapangan kerja baru di daerah.
Penutup: Menuju Karang Taruna yang Lebih Visioner
Dukungan terhadap Budisatrio Djiwandono sebagai calon Ketua Umum bukan hanya pertaruhan pada figur muda berpengalaman, melainkan juga simbol transisi menuju Karang Taruna yang lebih modern, visioner, dan berdampak nyata di masyarakat.
Pertemuan Sabtu itu menandai awal dari perjalanan baru. Sebuah momentum yang membuka ruang bagi transformasi besar dalam tubuh organisasi sosial kepemudaan terbesar di Indonesia. Dan jika semua berjalan dengan semangat kolektif seperti yang ditunjukkan hari itu, maka masa depan Karang Taruna tampaknya akan menjadi lebih cerah bukan hanya sebagai organisasi, tetapi sebagai gerakan perubahan sosial yang sesungguhnya.
(Mond)
#BudisatrioDjiwandono #KarangTaruna #Nasional