Peduli Keluarga Rentan, Dinas Sosial Padang Lakukan Home Visit untuk Balita Penderita Meningitis TB di Nanggalo
Dinas Sosial Padang Sambangi Balita Menginap Manengitis TB di Nanggalo (Dok:Ist)
D'On, Padang — Kepedulian terhadap warga yang membutuhkan terus ditunjukkan oleh Dinas Sosial Kota Padang. Kali ini, perhatian diarahkan kepada pasangan muda di Kelurahan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, yang tengah menghadapi ujian berat: putri kecil mereka, Adisty Almahyra, yang baru berusia dua tahun, menderita penyakit serius berupa meningitis tuberkulosis (TB).
Informasi mengenai kondisi keluarga ini pertama kali diterima melalui laporan masyarakat sekitar yang prihatin. Dani Sukardi (35) dan Fadhilla Syukria (29), pasangan suami istri yang baru saja menetap di Kota Padang setelah sebelumnya tinggal di Kabupaten Padang Pariaman, tengah berjuang dengan kondisi anak mereka yang tidak sadarkan diri sejak delapan bulan terakhir akibat komplikasi penyakit tersebut.
Menanggapi laporan itu, Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Heriza Syafani, dengan sigap menurunkan tim Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Delima, didampingi jajaran Pemberdayaan Sosial, Petugas Sosial Masyarakat (PSM), serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Kehadiran mereka di rumah keluarga Adisty bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan sebagai bagian dari Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan Dinas Sosial dalam bentuk Home Visit dan Assessment awal terhadap keluarga yang tergolong sebagai Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
Membaca Lebih Dalam Kebutuhan dan Harapan Keluarga
Tim yang turun langsung ke lapangan ingin memahami secara menyeluruh kondisi fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi keluarga tersebut. Mereka melakukan asesmen bukan hanya untuk mengetahui apa yang dibutuhkan keluarga secara material, tetapi juga bagaimana kondisi mental orang tua, lingkungan tempat tinggal, serta dukungan sosial yang ada di sekitar mereka.
“Assessment awal ini sangat penting untuk menggali informasi dan potensi bantuan yang sesuai. Kami tidak ingin sekadar hadir, tapi hadir secara bermakna. Kami ingin mendengar langsung dari keluarga tentang apa yang mereka alami, harapkan, dan butuhkan, agar kita bisa bersama-sama mencarikan jalan keluar,” jelas Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Heriza Syafani, dalam keterangannya kepada dirgantaraonline.co.id, Selasa (15/7/2025).
Menurut Heriza, kasus Adisty tidak hanya menyentuh sisi medis tetapi juga menggambarkan bagaimana sebuah keluarga muda bisa sangat rentan saat mengalami musibah, terlebih di tengah keterbatasan akses dan sumber daya.
“Anak adalah aset bangsa, dan balita Adisty layak mendapatkan perhatian dan dukungan yang layak, baik dari pemerintah maupun dari masyarakat. Ini panggilan kemanusiaan. Kami di Dinsos Padang berkomitmen penuh untuk merespons setiap kasus yang masuk dengan pendekatan yang menyeluruh dan manusiawi,” tambah Heriza.
Menjembatani Akses Bantuan dan Pendampingan Berkelanjutan
Kegiatan home visit juga bertujuan untuk menjembatani akses keluarga ke berbagai bantuan yang tersedia. Tim dari LK3 Delima dan Pemberdayaan Sosial melakukan pencatatan data, verifikasi kebutuhan, serta menyiapkan rekomendasi tindak lanjut yang bisa mencakup bantuan medis, dukungan psikososial, hingga intervensi sosial jangka panjang.
Selain itu, peran aktif pihak kelurahan, PSM, dan TKSK sangat diapresiasi dalam proses awal pendampingan ini. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa penyelesaian masalah kesejahteraan sosial adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya milik satu institusi.
Kondisi Adisty yang belum sadar sejak delapan bulan terakhir tentu menjadi perhatian khusus. Dengan mengedepankan pendekatan keluarga dan komunitas, Dinsos Padang berupaya agar bantuan tidak hanya berhenti pada tahap kunjungan, tetapi bisa berlanjut dalam bentuk program pemberdayaan dan penguatan keluarga, yang sesuai dengan kondisi dan kapasitas mereka.
Dukungan Publik Diharapkan
Heriza Syafani juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peka terhadap situasi di lingkungan masing-masing. Menurutnya, informasi awal tentang keluarga Adisty justru datang dari kepedulian warga yang langsung menghubungi pihak kelurahan dan Dinas Sosial.
“Ini menjadi bukti bahwa sinergi antara masyarakat dan pemerintah bisa menghasilkan tindakan nyata. Tanpa informasi dari warga, mungkin kami tidak akan mengetahui situasi keluarga ini secepat itu. Karenanya, kami mengajak semua pihak untuk terus aktif melaporkan dan terlibat dalam membantu warga yang membutuhkan,” ujar Heriza.
Langkah Selanjutnya
Setelah assessment awal ini, Dinsos Padang akan merumuskan langkah intervensi yang sesuai, baik dalam bentuk bantuan langsung maupun rujukan ke instansi dan lembaga terkait. Dinas Sosial juga akan memantau perkembangan keluarga ini secara berkala, termasuk kemungkinan untuk mengikutsertakan mereka dalam program-program bantuan sosial dan pemberdayaan ekonomi keluarga miskin (KPM).
Kisah keluarga Adisty menjadi pengingat bagi kita semua bahwa di balik deru aktivitas kota, masih banyak keluarga yang berjuang dalam kesenyapan. Semoga perhatian dan tindakan nyata yang diberikan oleh Dinas Sosial Kota Padang bisa menjadi harapan baru bagi mereka yang tengah terpuruk.
(Mond)
#DinasSosialPadang #Padang