Menjelang HJK ke-356, Batang Arau Mulai Bersolek: Dua Alat Berat Milik BWSS V Padang Diturunkan, Revitalisasi Menyeluruh Dimulai
![]() |
Pemko Padang Gandeng BWSS V Padang Revitalisasi Sungai Batang Arau |
D'On, Padang — Pemerintah Kota Padang resmi mengawali langkah besar dalam menata ulang kawasan wisata bersejarah Batang Arau, sebuah kawasan ikonik yang sejak lama dikenal sebagai salah satu nadi ekonomi dan budaya di jantung Kota Padang. Langkah revitalisasi ini dilakukan menjelang peringatan Hari Jadi Kota (HJK) Padang yang ke-356, sebagai bagian dari komitmen menghadirkan wajah baru kawasan strategis wisata air tersebut.
Kawasan Batang Arau, yang selama ini dikenal dengan keindahan alam, nilai historis, dan keberadaan Jembatan Siti Nurbaya yang melegenda, akan mengalami penataan menyeluruh untuk pertama kalinya dalam skala besar. Mulai dari pengerukan dasar sungai, penertiban dermaga-dermaga liar, hingga pengaturan ulang posisi kapal-kapal yang bersandar secara tidak teratur.
Pengerukan Sedimen Dimulai, Dua Alat Berat Diturunkan
Pekerjaan fisik dimulai dengan pengerukan sedimen yang mengendap di muara sungai. Untuk mendukung hal ini, dua unit alat berat canggih milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V diturunkan ke lokasi. Kedua alat tersebut adalah ekskavator amfibi yang mampu bekerja di medan berair, serta ekskavator lohan yang dirancang khusus untuk pengerukan endapan lumpur dan pasir sungai.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Padang, Tri Hadiyanto, pengerukan akan dimulai pada Senin, 7 Juli 2025, dimulai dari kawasan Seberang Palinggam hingga ke bawah Jembatan Siti Nurbaya, dengan total panjang pengerukan mencapai 530 meter.
"Selama ini kawasan Batang Arau belum pernah mendapat penataan secara menyeluruh. Banyak dermaga kapal (jetty) yang dibangun tanpa pengaturan, dan kondisi sungai semakin dangkal karena sedimen yang menumpuk. Penataan ini bukan sekadar perbaikan estetika, tapi juga langkah strategis menjadikan Batang Arau sebagai pusat wisata air kelas nasional," ujar Tri.
Ia menambahkan, masyarakat diminta untuk tidak khawatir, karena ini bukan penggusuran, melainkan penataan yang bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan, pariwisata, serta mendongkrak roda perekonomian masyarakat di sekitar sungai.
Kolaborasi Lintas Sektor, Sebuah Gerakan Bersama
Proyek penataan Batang Arau ini melibatkan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan unsur pemerintah daerah, instansi vertikal, hingga BUMN. Peninjauan lapangan dilakukan pada Jumat, 4 Juli 2025, oleh jajaran Pemko Padang bersama BWS Sumatera V, PT Pelindo, serta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Teluk Bayur.
Dari pihak Pemko Padang, hadir pula sejumlah kepala dinas strategis seperti Kadis Perhubungan Ances Kurniawan, Kadis Perikanan dan Pangan Alfiadi, Kasat Pol PP Chandra Eka Putra, perwakilan Dinas Pariwisata, serta Kabid DLH, Camat Padang Barat Pagara, dan Plt Camat Padang Selatan Arliswandi.
Kolaborasi ini dinilai sangat penting untuk menjamin pelaksanaan proyek berjalan tepat waktu dan tepat sasaran.
"Kami sangat mendukung penuh revitalisasi ini. Ini bukan hanya soal memperindah kawasan, tapi juga upaya strategis menyambut peringatan HJK ke-356 dan mendorong kawasan ini jadi destinasi wisata unggulan di Sumatera Barat," ujar Syatriawan, selaku PPK Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air BWS Sumatera V.
Ia juga menegaskan bahwa pengerukan akan dilakukan selama satu bulan penuh dan ditargetkan rampung pada 3 Agustus 2025, sehingga saat perayaan HJK berlangsung, Batang Arau sudah menampilkan wajah barunya yang lebih bersih, rapi, dan layak menjadi etalase wisata kota.
Menyiapkan Desain Besar untuk Masa Depan
Tak berhenti pada pengerukan dan penertiban fisik, Pemko Padang juga sedang menyiapkan desain rencana penataan kawasan Batang Arau secara menyeluruh. Rencana ini akan menjadi dokumen perencanaan jangka panjang, yang akan diajukan ke Kementerian PUPR untuk mendapatkan dukungan anggaran dan legalitas tata ruang.
Konsep besar revitalisasi ini meliputi pengembangan jalur pedestrian di sepanjang tepian sungai, pembangunan dermaga wisata, penataan kawasan kuliner terapung, serta pelestarian bangunan-bangunan bersejarah di sepanjang koridor Batang Arau.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Jika berhasil dijalankan sesuai rencana, penataan Batang Arau diyakini dapat mengangkat perekonomian warga setempat secara signifikan. Kehadiran wisatawan domestik dan mancanegara akan membuka lapangan pekerjaan baru di sektor transportasi air, kuliner, jasa wisata, hingga pengelolaan homestay.
"Kami membayangkan Batang Arau menjadi seperti Melaka River di Malaysia atau Clarke Quay di Singapura. Tapi tentu dengan cita rasa lokal dan keunikan budaya Minang," ungkap seorang staf Dinas Pariwisata yang turut hadir dalam peninjauan.
Dengan semangat kolaborasi dan visi jangka panjang, proyek revitalisasi Batang Arau kini resmi dimulai. Semua pihak berharap, transformasi kawasan ini bukan hanya menjadikan Padang lebih indah, tetapi juga lebih sejahtera sebuah hadiah nyata untuk ulang tahun ke-356 Kota Padang.
Catatan Redaksi: Revitalisasi Batang Arau adalah bagian dari upaya strategis Pemko Padang menjadikan kawasan tersebut sebagai “The Waterfront City of Sumatera”. Mari kawal bersama agar perubahan ini benar-benar memberi manfaat luas bagi masyarakat dan lingkungan.
(Mond)
#BWSSVPadang #SungaiBatangArau #Padang