Gunung Marapi Meletus Malam Ini, Warga Sumatera Barat Diminta Waspada!
Ilustrasi Gunung Marapi (Foto: Dok )
D'On, Bukittinggi — Gunung Marapi yang menjulang gagah di jantung Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Senin malam, tepat pukul 19.15 WIB, gunung api aktif ini mengalami erupsi, mengingatkan warga pada ancaman alam yang selalu mengintai dari perut bumi.
Meskipun tinggi kolom abu vulkanik tidak teramati secara visual akibat cuaca yang berkabut dan minim pencahayaan, peristiwa ini terekam jelas oleh seismograf di Pos Pengamatan Gunungapi Marapi. Data mencatat amplitudo maksimum sebesar 12,5 mm dengan durasi gempa erupsi sekitar 31 detik.
Status Level II: Masyarakat Diminta Tidak Mendekati Kawah
Berdasarkan informasi resmi dari Badan Geologi, melalui Pos Pengamatan Gunungapi Marapi di Bukittinggi, saat ini status Gunung Marapi berada pada Level II (Waspada). Ini berarti aktivitas vulkanik masih menunjukkan potensi letusan yang dapat membahayakan masyarakat, terutama yang berada dekat dengan kawah.
Masyarakat, pendaki, dan pihak terkait dilarang melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah Verbeek, kawasan pusat aktivitas vulkanik Gunung Marapi. Zona ini ditetapkan sebagai daerah berbahaya karena berpotensi terkena lontaran material vulkanik, gas beracun, hingga awan panas.
Ancaman Lahar dan Hujan Abu: Warga Dihimbau Siaga di Musim Hujan
Selain potensi letusan eksplosif, warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Marapi juga diminta tetap waspada terhadap kemungkinan banjir lahar, terutama karena saat ini memasuki musim hujan.
Material vulkanik seperti abu dan batuan pijar yang mengendap di lereng gunung bisa terbawa air hujan dan berubah menjadi lahar dingin. Aliran ini bisa sangat berbahaya karena mengandung batu, pasir, dan lumpur yang mampu menghanyutkan rumah, jembatan, hingga merenggut nyawa.
Tak hanya itu, masyarakat juga disarankan untuk menggunakan masker jika terjadi hujan abu guna mencegah gangguan pada saluran pernapasan, iritasi mata, hingga infeksi saluran pernapasan atas.
Warga Diminta Tak Sebar Hoaks dan Ikuti Arahan Resmi
Dalam situasi yang rentan diselimuti kepanikan dan kesimpangsiuran informasi, pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan berita bohong atau informasi yang belum diverifikasi. Masyarakat diminta hanya merujuk pada informasi resmi yang dikeluarkan oleh PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) dan Pos Pengamatan Gunungapi Marapi.
Pemerintah daerah di sekitar Gunung Marapi juga diminta untuk meningkatkan koordinasi dengan PVMBG di Bandung, guna mempercepat pengambilan keputusan mitigasi bencana jika kondisi gunung semakin memburuk.
Gunung Marapi: Gunung Cantik yang Penuh Ancaman
Gunung Marapi, dengan ketinggian sekitar 2.891 meter di atas permukaan laut, adalah salah satu gunung api paling aktif di Sumatera Barat. Letaknya yang strategis di antara kabupaten Agam dan Tanah Datar, menjadikannya sangat dekat dengan pemukiman penduduk.
Tak hanya digemari pendaki karena keindahan panorama dan kawahnya yang ikonik, Gunung Marapi juga menyimpan sejarah letusan panjang yang kerap mengejutkan masyarakat. Letusan terakhir yang mematikan terjadi pada Desember 2023, menewaskan lebih dari 20 orang pendaki, dan sejak saat itu, status waspada belum pernah benar-benar dicabut.
Siaga Bencana Bukan Pilihan, Tapi Kewajiban
Letusan malam ini menjadi pengingat keras bahwa masyarakat yang tinggal di kaki gunung api harus selalu siaga dan tanggap bencana. Persiapan darurat, edukasi kebencanaan, hingga disiplin mengikuti imbauan pihak berwenang menjadi kunci keselamatan bersama.
Mari kita semua tetap waspada, tidak panik, dan menjadikan informasi resmi sebagai satu-satunya acuan dalam menghadapi aktivitas Gunung Marapi yang kembali bergeliat malam ini.
(Mond)
#Peristiwa #GunungMarapiErupsi #GunungMarapi #SumateraBarat