Gibran Ungkap Fakta Mengejutkan: Parfum Mewah Louis Vuitton & Gucci Ternyata dari Kemenyan, Bukan Sekadar Bahan Dukun!
Wapres Gibran Rakabuming Raka menyampaikan paparan saat memberikan pembekalan peserta P4N Lemhannas di Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, Senin (14/7/2025). Foto: Youtube/ Setwapres RI
D'On, Jakarta - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan fakta mengejutkan di hadapan peserta Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Angkatan ke-68 Lemhannas di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (15/7). Dalam pidatonya yang berapi-api dan penuh semangat, Gibran menyentil berbagai isu strategis bangsa, mulai dari kecerdasan buatan (AI) hingga hilirisasi sumber daya lokal.
Namun, satu pernyataannya sontak membuat banyak pihak tertegun yakni tentang kemenyan, bahan yang selama ini identik dengan dunia mistik, ternyata menyimpan potensi ekonomi yang luar biasa tinggi.
“Kemenyan itu sama berharganya dengan nikel,” tegas Gibran dalam pidatonya, dikutip dari kanal YouTube resmi Sekretariat Wakil Presiden.
Dari Hutan Humbang ke Catwalk Paris: Perjalanan Mistis Kemenyan
Pernyataan Gibran berangkat dari kunjungannya ke Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, salah satu wilayah penghasil kemenyan terbaik di dunia. Di daerah itu, menurut Gibran, telah berdiri sebuah pusat penelitian yang secara khusus mengkaji potensi hilirisasi komoditas kemenyan—bukan sekadar mengekspor dalam bentuk mentah seperti selama ini.
“Saya pernah bicara soal hilirisasi kemenyan. Banyak yang mentertawakan. Karena di benak orang, kemenyan itu milik dukun,” kata Gibran.
Pandangan sempit semacam itu, menurutnya, harus segera diubah. Ia menyampaikan bahwa kemenyan bukan hanya dibakar untuk ritual tradisional, tetapi juga menjadi bahan baku utama bagi industri wewangian dunia.
“Ibu-ibu yang pakai parfum LV, Gucci, dan lain-lain itu... itu dari kemenyan, lho,” ujarnya sambil menekankan pentingnya riset dan teknologi dalam mengolah komoditas lokal.
Kemenyan: Aset Aroma Nusantara yang Terlupakan
Kemenyan berasal dari getah aromatik pohon genus Styrax, seperti Styrax benzoin, yang banyak tumbuh di wilayah Sumatera. Jenis ini dikenal dengan sebutan benzoin, salah satu bahan penting dalam industri parfum, kosmetik, hingga farmasi. Dalam industri global, benzoin sangat dihargai karena sifatnya yang mampu menstabilkan aroma serta memberikan kesan hangat, manis, dan eksotis pada parfum kelas atas.
Tak banyak yang tahu bahwa bahan ini menjadi komponen penting dalam parfum high-end dari merek-merek elite dunia seperti Louis Vuitton, Gucci, Dior, hingga Chanel. Bahkan, di Prancis dan Swiss, benzoin dari Indonesia diekspor sebagai bahan baku premium dengan harga tinggi.
Namun ironisnya, Indonesia hanya menjadi penyuplai bahan mentah, sementara nilai tambahnya dinikmati oleh negara lain. “Inilah yang ingin kita ubah,” ujar Gibran.
Pusat Riset Kemenyan, Simbol Lompatan Hilirisasi Non-Tambang
Gibran menyampaikan bahwa pusat riset yang telah dibangun di Humbang Hasundutan akan menjadi contoh konkret dari hilirisasi non-tambang. Ia menyebutkan bahwa fasilitas tersebut dilengkapi dengan alat-alat terkini dan akan menjadi tempat kolaborasi antar-peneliti, pelajar, hingga pelaku industri lokal.
“Insyaallah, tahun ini pusat riset itu akan diresmikan oleh Pak Presiden,” ujar Gibran, merujuk pada Presiden terpilih Prabowo Subianto yang dijadwalkan dilantik pada Oktober 2025 mendatang.
Pusat riset ini diharapkan mampu mengembangkan formulasi parfum lokal berbasis kemenyan asli Indonesia, sekaligus menjadi ekosistem yang mendukung petani dan UMKM di sekitar kawasan hutan penghasil kemenyan.
Dari Aroma Ritual ke Aroma Global
Kemenyan, atau yang sering diasosiasikan dengan dupa dan aktivitas spiritual, sebenarnya memiliki sejarah panjang di dunia perdagangan dan keharuman. Sejak ribuan tahun lalu, bangsa Mesir, Yunani, hingga India sudah memperdagangkan kemenyan sebagai komoditas mahal. Dalam ajaran agama, baik Hindu, Buddha, Kristen, hingga Islam, kemenyan kerap digunakan sebagai simbol pemurnian dan persembahan.
Kini, di tangan anak bangsa, kemenyan berpotensi naik kelas menjadi simbol kebangkitan industri wewangian nasional. Gibran berharap generasi muda mulai tertarik pada riset-riset inovatif di bidang ini dan tidak memandang komoditas lokal secara remeh.
“Kita harus hilirisasi, bukan hanya nikel dan bauksit. Kemenyan juga punya masa depan,” pungkasnya.
FAKTA MENARIK TENTANG KEMENYAN:
- Asal: Getah dari pohon Styrax benzoin (Indonesia) dan Boswellia (Timur Tengah).
- Manfaat: Parfum, kosmetik, obat tradisional, dupa, antiseptik.
- Harga Pasar Global: Benzoin kelas premium bisa mencapai USD 150–300 per kg, tergantung kualitas.
- Negara Importir Utama: Prancis, Swiss, India, Tiongkok.
- Potensi Ekspor Indonesia: Indonesia adalah salah satu produsen utama benzoin dunia, terutama dari wilayah Tapanuli dan Humbang Hasundutan.
Dengan dukungan riset dan hilirisasi, kemenyan bukan lagi sekadar asap ritual, melainkan aset nasional yang beraroma global dan Gibran ingin Indonesia mencium harum keberhasilannya sendiri.
(K)
#Kemenyan #Gibran #Parfum #Nasional