Seorang Ibu Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumahnya di Kuranji
Polisi Bawa Jenazah RY ke RS Bhayangkara untuk di Autopsi (Dok: Derry)
D'On, Padang – Duka menyelimuti kawasan Perumahan Wahana I Blok J No. 12, Rimbo Tarok, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Minggu sore (29/6/2025). Seorang perempuan berinisial RY ditemukan tewas diduga akibat bunuh diri dengan cara gantung diri di dalam rumahnya sendiri. Tragedi ini terkuak dari tangisan memilukan anak korban yang masih berusia sekitar tiga tahun.
Kapolsek Kuranji, AKP Dr. Hendri, SH, MH, dalam keterangan resminya menjelaskan bahwa pihak kepolisian menerima laporan dari warga sekitar pukul 17.30 WIB mengenai dugaan bunuh diri yang mengejutkan tersebut.
Tangisan Anak Menjadi Awal Terungkapnya Tragedi
Kejadian memilukan ini pertama kali diketahui oleh seorang saksi bernama Efrita, tetangga korban. Saat itu, Efrita sedang melintas di sekitar rumah korban ketika mendengar tangisan seorang anak kecil. Anak tersebut yang belakangan diketahui merupakan putra korban terlihat menangis seorang diri di halaman rumah dalam kondisi bingung dan ketakutan.
Merasa khawatir, Efrita langsung menghampiri anak tersebut. Ia mendapati pintu depan rumah dalam keadaan terbuka. Dengan naluri seorang ibu, Efrita memutuskan untuk masuk ke dalam rumah guna mencari keberadaan orang tua si bocah.
Namun, langkah Efrita terhenti seketika saat pandangannya mengarah ke bagian dapur rumah. Di sanalah ia menemukan pemandangan yang mengguncang batin tubuh korban RY tergantung di kusen pintu kamar bagian belakang rumah, tak jauh dari area dapur.
Warga Gempar, Polisi Langsung Bertindak
Sontak, teriakan histeris Efrita mengundang perhatian warga sekitar. Beberapa orang langsung bergegas menuju lokasi dan memastikan kebenaran peristiwa tersebut. Kepanikan menyelimuti suasana perumahan sore itu.
Mendapatkan laporan dari warga, petugas dari Polsek Kuranji yang dipimpin langsung oleh Kanit Samapta/Pawas, Iptu Yuzhar, segera meluncur ke lokasi kejadian. Mereka segera mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mencegah warga masuk agar proses identifikasi tidak terganggu.
Tak lama berselang, Tim Identifikasi Polresta Padang tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP serta identifikasi terhadap jenazah korban. Pihak kepolisian memastikan semua prosedur dilakukan sesuai standar untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Jenazah Dibawa ke RS Bhayangkara, Keluarga Menunggu
Setelah dilakukan pemeriksaan awal di lokasi, jenazah RY kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Sumbar guna dilakukan visum luar maupun pemeriksaan lebih lanjut. Saat berita ini diturunkan, jenazah masih berada di rumah sakit sambil menunggu kehadiran pihak keluarga.
Menurut keterangan dari suami korban, dirinya sempat bertengkar dengan korban pada sore hari, tepatnya sekitar pukul 15.25 WIB, sebelum ia berangkat kerja. Pertengkaran tersebut menjadi interaksi terakhir antara keduanya sebelum sang istri ditemukan tak bernyawa dua jam kemudian.
Kepolisian Dalami Motif di Balik Dugaan Bunuh Diri
AKP Hendri menyatakan bahwa pihaknya masih terus mendalami motif di balik peristiwa tragis ini. Dugaan sementara mengarah pada tindakan bunuh diri, namun seluruh kemungkinan masih terbuka hingga proses penyelidikan dan pemeriksaan selesai dilakukan.
"Kami masih menunggu hasil visum serta keterangan lanjutan dari pihak keluarga dan saksi-saksi lain untuk memperjelas duduk perkaranya. Kami mohon agar masyarakat tidak berspekulasi dulu dan memberikan ruang bagi keluarga korban," ujar AKP Hendri.
Catatan Kemanusiaan di Balik Tragedi
Peristiwa ini menyisakan luka yang mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga warga sekitar yang terguncang menyaksikan tragedi tersebut. Lebih dari itu, tangisan bocah berusia tiga tahun yang menjadi saksi tanpa kata atas kehilangan ibunya menjadi pengingat betapa rentannya kondisi mental seseorang terutama di balik dinding-dinding rumah yang tampak tenang dari luar.
Tragedi ini juga menjadi alarm sosial bagi semua pihak akan pentingnya kepedulian terhadap kesehatan mental dan dukungan emosional dalam rumah tangga. Kadang, jeritan hati terdalam tidak terdengar oleh siapa pun hingga semuanya terlambat.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tekanan batin, depresi, atau berpikir untuk bunuh diri, jangan ragu untuk mencari bantuan. Hubungi tenaga profesional atau layanan kesehatan jiwa terdekat. Anda tidak sendiri.
(Mond)
#Peristiwa #Bunuhdiri #Padang