Aksi Pencurian Aset KAI di Padang Gagal Total: Pelaku Kabur, 31 Bantalan Besi Diamankan Petugas
Pencurian Aset KAI di Padang Pelaku Kabur, Puluhan Bantalan Besi Berhasil Diselamatkan – Dok. Sumbarkita.id
D'On, Padang – Sore yang tampak biasa di kawasan Sawahan Timur, Kecamatan Padang Timur, mendadak berubah menjadi medan penggerebekan. Rabu (4/6), sekitar pukul 16.45 WIB, sebuah laporan dari warga mencetuskan respons cepat dari aparat keamanan. Laporan itu bukan keluhan biasa melainkan peringatan tentang aktivitas mencurigakan di area eks gudang persediaan PKLG milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional II Sumatera Barat.
Tak butuh waktu lama, tim gabungan yang terdiri dari Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) dan personel keamanan internal PT KAI bergerak cepat ke lokasi yang disebutkan. Mereka sudah terbiasa dengan laporan-laporan semacam ini, karena nyatanya, wilayah ini telah berulang kali menjadi target empuk para pencuri aset negara. Tapi kali ini, mereka kembali satu langkah lebih cepat meski para pelaku nyaris lolos sempurna.
Pikap Sarat Muatan: Bukti Kuat Aksi Terorganisir
Setibanya di lokasi, petugas mendapati sebuah kendaraan pikap Mitsubishi dengan nomor polisi BA 8395 ME yang sudah dijejali 31 batang bantalan besi. Barang-barang tersebut diyakini kuat merupakan bagian dari aset perkeretaapian milik PT KAI komponen penting dalam infrastruktur rel yang nilai material dan strategisnya tidak bisa dipandang remeh.
Namun saat petugas hendak menyergap, para pelaku sudah lebih dulu meninggalkan tempat kejadian. “Saat tim gabungan tiba dan melakukan pengecekan, kendaraan sudah terparkir dalam kondisi penuh muatan. Tapi pelaku tidak ditemukan karena mereka langsung melarikan diri begitu mengetahui kedatangan petugas,” ujar Reza Shahab, Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, dalam keterangannya pada Kamis (5/6).
Bukan Aksi Pertama, Tapi Jaringan Lama yang Terus Mengintai
Yang membuat situasi ini semakin serius adalah fakta bahwa ini bukan kejadian tunggal. Reza menyebutkan bahwa aksi semacam ini telah enam kali digagalkan dalam kurun waktu yang belum terlalu lama di wilayah Divre II Sumatera Barat. Itu berarti, ada pola kejahatan yang terus mengintai aset-aset negara, terutama milik PT KAI, yang kerap beroperasi di wilayah-wilayah yang sepi atau kurang terawasi secara rutin.
“Ini sudah yang keenam kalinya kami berhasil menggagalkan aksi pencurian terhadap aset negara. Kami tidak akan lelah menjaga kepercayaan publik dan melindungi harta milik negara dari tangan-tangan tak bertanggung jawab,” tegas Reza.
Aset yang Kerap Diabaikan, Tapi Bernilai Strategis Tinggi
Bantalan besi yang dicuri ini bukan sekadar potongan logam berat. Dalam dunia perkeretaapian, bantalan besi adalah komponen penting yang menjaga stabilitas dan keamanan jalur rel. Setiap batangnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan tidak mudah didapat. Jika dicuri dan diperjualbelikan secara ilegal, dampaknya bukan hanya merugikan secara material, tetapi juga bisa mengancam keselamatan perjalanan kereta api.
Menurut sejumlah pengamat transportasi, tren pencurian terhadap aset infrastruktur seperti ini menunjukkan bahwa ada pasar gelap yang masih hidup dan aktif. Bantalan besi, rel, kabel sinyal, bahkan mur dan baut pun bisa menjadi incaran, selama ada pihak-pihak yang mau membeli.
KAI dan Kepolisian Diminta Tingkatkan Keamanan Terintegrasi
Meski respons cepat dari tim keamanan layak diapresiasi, kejadian berulang seperti ini menjadi pengingat keras bahwa pengamanan aset vital negara harus diperkuat baik dari sisi teknologi maupun sumber daya manusia. Kamera pengawas, patroli rutin, dan kerja sama dengan masyarakat sekitar menjadi langkah penting dalam menghadapi tantangan ini.
Masyarakat juga diimbau untuk terus melaporkan setiap aktivitas mencurigakan di sekitar fasilitas kereta api. “Kami sangat berterima kasih atas partisipasi masyarakat. Tanpa informasi cepat dari warga, mungkin aksi ini tidak bisa digagalkan tepat waktu,” tambah Reza.
Langkah Selanjutnya: Memburu Pelaku dan Bongkar Jaringan
Kini, fokus utama PT KAI dan aparat kepolisian adalah mengungkap identitas pelaku yang kabur. Penelusuran tengah dilakukan berdasarkan nomor kendaraan dan barang bukti yang diamankan. Jika pelaku berhasil ditangkap, bukan tidak mungkin jaringan yang lebih luas akan terbongkar mengarah pada para penadah dan sindikat yang selama ini beroperasi di balik layar.
Sebagai perusahaan milik negara yang memegang tanggung jawab besar dalam menyediakan layanan transportasi publik, PT KAI kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga setiap jengkal aset yang dibiayai oleh uang rakyat.
“Ini bukan sekadar soal besi tua yang hilang. Ini tentang menjaga kepercayaan publik, menjaga keselamatan, dan mempertahankan aset bangsa dari pihak-pihak yang ingin merusaknya demi keuntungan pribadi,” tutup Reza dengan tegas.
(Mond)
#Pencurian #Kriminal #Padang