Breaking News

Penuh Keyakinan, Dokter Tifa Gunakan Ilmu Fisiognomi untuk Tegaskan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi


D'On, Jakarta —
Polemik soal keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali memanas. Di tengah kabar yang terus bergulir, seorang tokoh yang dikenal vokal dan kontroversial, Dokter Tifa, kembali menyuarakan keraguannya terhadap legalitas dokumen akademik mantan Presiden RI ke-7 itu. Namun kali ini, pendekatan yang digunakannya tidak biasa: ia menyinggung ilmu kuno bernama fisiognomi sebagai landasan analisisnya.

Nama lengkapnya, Tiffauzia Tyassuma, bukan sosok asing dalam ranah kritik terhadap pemerintah. Dikenal aktif di media sosial, terutama di platform X (dulu Twitter), Dokter Tifa bukan hanya mengandalkan opini—ia membungkus argumennya dengan klaim ilmiah dan gaya bahasa tegas yang menggugah rasa ingin tahu warganet. Dalam bulan April 2025 saja, tercatat tak kurang dari 24 cuitan darinya yang secara langsung menyinggung soal dugaan ijazah palsu Jokowi.

Namun yang paling menarik perhatian publik adalah salah satu unggahan terbarunya, di mana ia menyelipkan sudut pandang yang tak lazim dalam membedah isu ini: ilmu fisiognomi.

Apa Itu Fisiognomi?

Mengutip Princeton University Library, fisiognomi adalah cabang ilmu yang mencoba membaca karakter, identitas, dan bahkan masa lalu seseorang dari struktur wajah dan ekspresi muka. Dalam sejarahnya, ilmu ini sering dikaitkan dengan frenologi, yang menganalisis kepribadian seseorang melalui bentuk dan kontur tengkorak kepala.

Meski kontroversial dalam ranah akademik modern, fisiognomi tetap memiliki pengikut fanatik dan digunakan dalam berbagai konteks, dari kepolisian hingga psikologi populer. Dan kini, Dokter Tifa menggunakannya dalam konteks yang sangat politis: menguji keaslian identitas melalui struktur wajah.

Lima Ciri Wajah yang “Tak Bisa Dibohongi”

Dalam cuitannya, Dokter Tifa menjelaskan bahwa fisiognomi adalah gabungan antara ilmu fisiologi dan anatomi yang memfokuskan pada bagian wajah manusia struktur tulang, otot, serta saraf yang membentuk ekspresi spesifik seseorang.

“Yang saya jelaskan di sini adalah ilmu fisiognomi, gabungan antara ilmu fisiologi dan anatomi,” tulisnya dalam akun @DokterTifa.

Menurut lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada itu, ada lima elemen krusial pada wajah manusia yang tidak bisa diubah oleh waktu maupun teknologi bedah plastik:

  1. Jarak antar mata
  2. Panjang tulang hidung
  3. Susunan gusi dan gigi geligi
  4. Bentuk rahang
  5. Bentuk telinga

Ia menekankan bahwa meskipun teknologi medis sudah sangat canggih, lima poin tersebut bersifat personal identifier—penanda biologis unik yang tidak bisa disulap atau ditiru.

“Secanggih apa pun teknik operasi plastik tidak akan bisa mengubah kelima hal itu, kecuali kepala orang diganti dengan kepala orang lain,” tulisnya dengan gaya bahasa yang setengah serius namun bernada tegas.

Dari Cuitan ke Gugatan: Isu yang Tak Padam

Kritik dan analisa Dokter Tifa muncul di tengah gugatan yang sedang berlangsung di Pengadilan Negeri Surakarta. Gugatan itu dilayangkan oleh sekelompok pengacara yang tergabung dalam gerakan Tolak Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM) nama yang sengaja dirancang provokatif, seolah ingin menyentil almamater Jokowi sendiri, Universitas Gadjah Mada.

Meski belum ada keputusan hukum yang final, kasus ini terus membelah opini publik. Sebagian masyarakat menganggap ini sebagai bentuk kebebasan berekspresi dan pengawasan terhadap kekuasaan. Namun sebagian lainnya menilai tudingan ini sebagai upaya sistematis untuk merusak citra Jokowi yang telah mengakhiri masa jabatannya dengan tingkat kepuasan publik yang relatif tinggi.

Fisiognomi: Ilmu atau Ilusi?

Perdebatan pun melebar. Penggunaan fisiognomi oleh Dokter Tifa menuai tanggapan beragam. Di satu sisi, pendekatan ini dinilai unik dan “ilmiah” menambah dimensi baru pada diskusi politik yang biasanya hanya berkutat pada dokumen dan kesaksian. Di sisi lain, tak sedikit yang mempertanyakan validitas fisiognomi sebagai dasar tuduhan serius terhadap identitas seseorang.

Bagaimanapun, langkah Dokter Tifa telah membuka babak baru dalam kontroversi ini sebuah percampuran antara sains, opini publik, dan aroma konspirasi yang membuat isu ijazah Jokowi kembali menjadi topik hangat.

Apakah fisiognomi dapat menjadi bukti sah di mata hukum? Atau ini hanya bagian dari retorika publik yang semakin kreatif dalam menyampaikan kritik? Waktu dan pengadilan yang akan menjawabnya.

(MLT)

#DokterTifa #IjazahJokowi