Breaking News

Gunung Marapi Kembali Erupsi: Suara Alam Menggema dari Sumatra Barat


D'On, Bukittinggi
 — Langit Sumatra Barat kembali menjadi saksi bisu dari kegelisahan perut bumi. Tepat pukul 13:31 WIB, Gunung Marapi  salah satu gunung api paling aktif di Indonesia  kembali meletus. Meski tinggi kolom abu kali ini tidak dapat diamati secara visual karena cuaca berkabut, alat seismograf mencatat aktivitas vulkanik yang signifikan: amplitudo maksimum mencapai 30,7 mm dengan durasi gempa selama 44 detik.

Letusan ini menjadi pengingat bahwa kekuatan alam tak pernah tidur, dan Marapi, dengan segala keanggunan dan ancamannya, terus hidup dalam denyut tanah Minangkabau.

Zona Bahaya Ditegaskan Kembali

Menyikapi erupsi ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) segera mengeluarkan imbauan tegas. Masyarakat, pendaki, pengunjung, dan wisatawan dilarang keras memasuki radius 3 kilometer dari kawah aktif, Kawah Verbeek. Wilayah ini kini berada dalam kategori rawan tinggi terhadap lontaran material vulkanik, gas beracun, hingga potensi letusan susulan.

PVMBG juga mengingatkan bahwa erupsi Marapi bukan hanya mengancam dari atas  tetapi juga dari bawah. Penduduk yang bermukim di sekitar lembah, bantaran sungai, dan aliran yang berhulu langsung dari puncak gunung diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar atau banjir lahar, terutama karena intensitas hujan yang masih tinggi di wilayah tersebut.

Ancaman Hujan Abu dan Kesehatan Warga

Meskipun kolom abu belum terlihat jelas, PVMBG tidak menutup kemungkinan terjadinya hujan abu di wilayah sekitarnya. Masyarakat diminta segera mengenakan masker untuk melindungi saluran pernapasan dari dampak infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang bisa disebabkan oleh partikel vulkanik halus.

Imbauan ini penting, mengingat efek jangka panjang dari paparan abu vulkanik yang tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada aktivitas harian masyarakat, pertanian, dan infrastruktur.

Menjaga Kondusivitas, Hindari Hoaks

Dalam situasi genting seperti ini, PVMBG juga menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga ketenangan dan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya. Narasi bohong atau hoaks bisa memperparah kepanikan dan mengganggu upaya penanganan. Masyarakat diminta mengikuti informasi resmi dari pemerintah daerah atau Pos Pengamatan Gunung Marapi yang berlokasi di Jl. Prof. Hazairin No.168, Bukittinggi.

Koordinasi Daerah dan Saluran Informasi Resmi

Pemerintah daerah di sekitar kawasan terdampak  termasuk Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam  diminta terus berkoordinasi secara intensif dengan Badan Geologi di Bandung dan tim pemantauan lokal. Langkah ini penting guna memastikan informasi terbaru dan langkah mitigasi dapat tersampaikan secara cepat dan tepat kepada masyarakat.

Untuk masyarakat luas yang ingin memantau perkembangan terbaru dari Gunung Marapi, informasi resmi tersedia melalui berbagai kanal, antara lain:

Marapi adalah bagian dari kehidupan  sekaligus ancaman yang tak boleh diremehkan. Di balik keindahan siluetnya yang memukau, ia menyimpan energi yang dapat berubah menjadi bencana sewaktu-waktu. Kesadaran, kesiapsiagaan, dan informasi yang akurat adalah kunci untuk hidup berdampingan dengan gunung api yang penuh sejarah ini.

(Mond)

#Peristiwa #GunungMarapi #ErupsiGunungMarapi