Breaking News

Gudang Terbakar di Pesantren Buya Hamka Padang: Kerugian Rp50 Juta, Aset Rp2 Miliar Berhasil Diselamatkan

Ilustrasi Kebakaran 

D'On, Padang
 – Siang yang tenang di kawasan Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Padang, mendadak berubah menjadi kepanikan saat kobaran api melahap sebuah gudang milik Pesantren Modern Terpadu Buya Hamka. Insiden yang terjadi pada Kamis siang (8/5) ini menyita perhatian warga sekitar dan menggerakkan sejumlah instansi untuk bertindak cepat.

Menurut laporan resmi dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, kebakaran tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 14.47 WIB. Tidak butuh waktu lama bagi tim Damkar untuk bergerak. Hanya berselang tiga menit, tiga unit armada dikerahkan dari markas Damkar dan tiba di lokasi pada pukul 14.57 WIB. Dalam tempo kurang dari 20 menit, tepatnya pukul 15.15 WIB, si jago merah berhasil dijinakkan.

Gudang yang terbakar memiliki ukuran 9x9 meter dan difungsikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang bekas milik pesantren. Api melalap habis isi bangunan tersebut, menyisakan puing dan arang. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini.

Salah satu saksi mata, Yulnasri (66), seorang pegawai negeri sipil yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian, menjadi orang pertama yang melihat kepulan asap tebal membubung ke langit dari arah gudang. Ia segera menghubungi layanan darurat, tindakan yang dinilai sangat membantu mempercepat respons petugas.

“Awalnya saya lihat asap hitam tebal dari belakang kompleks pesantren, lalu saya langsung telepon Damkar. Tak lama mobil-mobil pemadam datang,” ujar Yulnasri saat diwawancarai di lokasi kejadian.

Meski api melahap habis gudang tersebut, pihak pesantren bersyukur karena sejumlah aset penting senilai kurang lebih Rp2 miliar berhasil diselamatkan. Kerugian akibat bangunan dan isi gudang yang terbakar diperkirakan mencapai Rp50 juta.

Upaya pemadaman dan penanganan insiden melibatkan 40 personel gabungan dari berbagai instansi, termasuk Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Palang Merah Indonesia (PMI), PLN, Satpol PP, serta aparat dari Kecamatan Koto Tangah. Kerja sama lintas instansi ini menjadi kunci keberhasilan dalam mengendalikan situasi dan meminimalkan dampak lebih luas.

Penyebab pasti kebakaran masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak berwenang. Namun, dugaan awal mengarah pada korsleting listrik, mengingat usia bangunan dan instalasi yang sudah cukup tua. Petugas saat ini tengah memeriksa sisa-sisa kebakaran untuk memastikan asal mula api.

Peristiwa ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama di area penyimpanan barang dan bangunan yang tidak aktif digunakan. Pemerintah Kota Padang kembali mengimbau warga untuk segera melaporkan setiap indikasi kebakaran melalui layanan darurat Call Center Padang Sigap 112 atau Mako Damkar 113.

“Cepat lapor itu penting. Jangan tunggu api besar. Kami siap 24 jam,” ujar salah satu petugas Damkar di lokasi.

Insiden ini menyisakan puing-puing, namun juga menjadi bukti bahwa dengan kerja sama dan respons cepat, bencana bisa dicegah dari menjadi tragedi yang lebih besar.

(Mond)

#Peristiwa #Kebakaran