Breaking News

Fasilitas Makam Tuanku Imam Bonjol Memprihatinkan: Saksi Sejarah yang Terlupakan di Tengah Alam Minahasa

Kondisi makam pahlaman Tuanku Imam Bonjol di Desa Lotta Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara yang mulai mengalami kerusakan.

D'On, Minahasa
- Di balik hijaunya perbukitan dan keheningan Desa Lotta, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, berdiri sebuah situs bersejarah yang menyimpan kisah perjuangan dan pengasingan: makam Tuanku Imam Bonjol. Namun ironisnya, di balik nilai sejarah dan religius yang tinggi, kondisi kompleks makam pahlawan nasional ini kini memprihatinkan seolah menjadi saksi bisu atas abainya perhatian terhadap warisan bangsa.

Kondisi menyedihkan ini terungkap saat sejumlah pegiat lingkungan dari Komunitas Masyarakat Pecinta Alam (KMPA) Tansa dan Kelompok Pecinta Alam (KPA) Silvaterra melakukan kerja bakti pada Senin (12/5). Dengan semangat gotong royong dan panggilan moral, mereka membersihkan area makam yang dulunya menjadi tempat pengasingan Tuanku Imam Bonjol pahlawan yang bernama asli Muhammad Syahab di akhir hayatnya.

Namun alih-alih sekadar menemukan semak belukar, para relawan justru dikejutkan oleh kerusakan parah pada beberapa fasilitas penting. Tangga yang menghubungkan area utama menuju Musala terlihat retak dan rapuh di bagian tengah, mengancam keselamatan pengunjung yang hendak beribadah. Di sisi lain, pagar tembok pelindung sebagian telah roboh, membuka celah bagi air hujan untuk mengalir bebas ke dalam area Musala.

“Pagar tembok itu dulunya melindungi area Musala dari luapan air saat hujan deras. Tapi sekarang sudah jebol. Ketika kami bersih-bersih, terlihat jelas ada bekas lumpur dan genangan air,” ujar Jon Cornelius Malalantang dari KMPA Tansa dengan nada prihatin.

Lebih memiriskan lagi, bagian plafon Musala yang menjadi tempat salat dan tafakur para peziarah juga mengalami kerusakan parah. Atapnya dipenuhi lubang akibat usia tua, membiarkan tetesan air hujan merembes masuk saat cuaca buruk melanda. Suasana sakral yang seharusnya menjadi tempat tenang untuk mengenang perjuangan Imam Bonjol berubah menjadi ruang yang rawan dan tak nyaman.

Menurut Jon, kompleks makam ini tak hanya penting secara historis, tetapi juga memiliki nilai spiritual sebagai bagian dari wisata religi di Sulawesi Utara. Ia menyayangkan minimnya perhatian dari pemerintah, padahal lokasi ini bisa menjadi situs ziarah yang bermartabat dan layak dikunjungi oleh generasi muda untuk mengenang jasa para pahlawan.

Ketua KPA Silvaterra, Freecklee Febriano Daniel Tatumpe, menegaskan bahwa aksi bersih-bersih tersebut bukan sekadar kegiatan sosial biasa. “Kami datang ke sini bukan hanya untuk membersihkan, tapi karena merasa terpanggil secara moral dan emosional. Ini adalah bentuk penghormatan kami pada Tuanku Imam Bonjol yang pernah berjuang demi tanah air,” ucapnya.

Yang lebih ironis, beredar informasi bahwa perhatian lebih terhadap makam ini justru datang dari luar provinsi. Dinas Kebudayaan dari Provinsi Gorontalo disebut-sebut lebih aktif memberikan dukungan terhadap pelestarian makam ini dibandingkan pemerintah daerah setempat.

Sebagai informasi tambahan, bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang kondisi terkini makam Tuanku Imam Bonjol, atau ingin berziarah, dapat langsung mengunjungi lokasi di Desa Lotta atau menghubungi juru kunci makam melalui nomor 0858 2355 4366.

Makam pahlawan seharusnya menjadi simbol penghormatan tertinggi bangsa terhadap pejuangnya. Tapi di Minahasa, simbol itu mulai memudar tak hanya karena usia, tetapi karena lupa. Sudah waktunya pemerintah membuka mata dan telinga, sebab sejarah tak akan pernah bisa dipertahankan jika hanya bergantung pada relawan.

(Mond)

#Pahlawan #MakamTuankuImamBonjol #Nasional #TuankuImamBonjol