Breaking News

Dua Jemaah Haji Embarkasi Padang Asal Bengkulu Wafat di Madinah Saat Jalani Ibadah Suci

Pemakaman Baqi di Madinah 

D'On, Madinah, Arab Saudi
– Suasana haru menyelimuti rombongan jemaah haji Embarkasi Padang, khususnya dari Provinsi Bengkulu. Dua orang jemaah yang tergabung dalam Kloter 3 dikabarkan meninggal dunia di Madinah, Arab Saudi, pada Rabu, 14 Mei 2025. Keduanya berpulang di hari dan waktu yang sama, namun di lokasi berbeda satu di rumah sakit dan satu lagi di hotel tempat mereka menginap.

Kabar duka ini dibenarkan oleh Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Padang, M. Rifki. "Benar, ada dua jemaah haji kita yang wafat di Tanah Suci. Keduanya berasal dari Bengkulu dan tergabung dalam kloter 3," ujar Rifki, Kamis (15/5/2025).

Dua Jemaah Berpulang, Satu Dirawat, Satu di Kamar Hotel

Jemaah pertama yang wafat adalah Saidun Basirun Sena, seorang pria berusia 76 tahun. Ia dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit King Salman, Madinah, pada pukul 14.15 waktu Arab Saudi (18.15 WIB). Menurut Rifki, almarhum memang sedang menjalani perawatan intensif dan tidak bisa ikut berangkat ke Makkah bersama rombongan karena kondisi kesehatannya yang menurun drastis.

Sementara itu, jemaah kedua adalah Syahrul Hadi Salna, berusia 70 tahun. Ia meninggal dunia di Kamar 202, Castle Hotel, Madinah — hanya beberapa jam setelah kabar wafatnya Saidun diterima. "Kami masih menunggu sertifikat kematian dari pihak rumah sakit. Untuk proses pemakaman, semua akan ditangani oleh pihak syarikah atau Muassasah," terang Rifki.

Duka dan Doa dari Tanah Air

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Mahyudin, yang juga menjabat sebagai Ketua PPIH Embarkasi Padang, menyampaikan belasungkawa yang mendalam. “Kami turut berduka atas wafatnya dua jemaah kita. Kita doakan semoga almarhum husnul khatimah, mendapat pahala ibadah haji, dan niat berhajinya diterima oleh Allah SWT,” ucap Mahyudin dengan suara bergetar.

Ia juga mengajak keluarga almarhum untuk mengikhlaskan kepergian mereka, seraya menyampaikan bahwa prosesi badal haji (penggantian haji) akan dilakukan agar kewajiban keduanya sebagai tamu Allah dapat terpenuhi.

Mengapa Jenazah Jemaah Tidak Dipulangkan ke Tanah Air?

Banyak pihak mungkin bertanya, mengapa jenazah jemaah tidak dipulangkan ke Indonesia? Berikut lima alasan penting di balik kebijakan pemakaman di Tanah Suci:

1. Suhu Ekstrem Tinggi, Risiko Pembusukan Tinggi

Selama musim haji, suhu di Mekkah dan Madinah dapat mencapai 51–53 derajat Celsius. Kondisi ini membuat proses pengawetan jenazah menjadi tidak optimal. Proses pemulangan yang bisa memakan waktu puluhan jam berisiko menyebabkan jenazah rusak, bahkan jika telah diawetkan.

2. Administrasi Rumit dan Waktu Panjang

Membawa jenazah keluar dari Arab Saudi bukanlah hal mudah. Dibutuhkan berbagai dokumen penting seperti Certificate of Death dari rumah sakit, izin pemakaman dari KJRI di Jeddah, hingga surat pernyataan dari pihak keluarga. Prosedur ini sangat memakan waktu dan tidak memungkinkan dilakukan secara cepat.

3. Kebijakan Resmi Pemerintah Arab Saudi

Arab Saudi memiliki regulasi tegas: setiap jemaah yang meninggal di wilayah mereka selama ibadah haji wajib dimakamkan di tempat meninggalnya. Tujuannya adalah mempercepat proses pemulasaran serta menghindari hambatan teknis di tengah padatnya kegiatan haji.

4. Efisiensi Penanganan dan Layanan Profesional

Penanganan jenazah ditangani oleh Muassasah, lembaga resmi yang ditunjuk oleh pemerintah Saudi. Dari proses pemandian, pengkafanan, hingga penguburan — semua dilakukan dengan sangat profesional dan sesuai syariat. Petugas haji Indonesia juga akan hadir mendampingi seluruh proses tersebut.

5. Menjaga Kenyamanan dan Keamanan Jemaah Lain

Memindahkan jenazah dari satu negara ke negara lain tidak hanya berisiko teknis, tapi juga dapat mengganggu operasional ibadah jemaah lainnya. Di tengah jadwal ibadah yang padat dan kondisi fisik yang rentan, prioritas utama adalah memastikan seluruh proses berlangsung lancar dan tertib.

Jenazah Akan Dimakamkan di Ma’la atau Baqi

Setelah proses administratif selesai, jenazah akan dimakamkan di salah satu pemakaman umum di Arab Saudi. Untuk jemaah yang wafat di Madinah, biasanya akan dimakamkan di Jannatul Baqi, salah satu kompleks pemakaman paling mulia dalam Islam, tempat para sahabat Nabi dan keluarga Rasulullah dimakamkan. Sedangkan di Mekkah, jenazah akan dimakamkan di Ma’la, yang juga penuh sejarah keislaman.

Pemakaman dilakukan dengan doa-doa dan pengawalan dari petugas haji Indonesia. Meski jauh dari tanah kelahiran, para jemaah yang wafat di Tanah Suci diyakini meninggal dalam keadaan mulia  menghadap Sang Pencipta saat sedang menunaikan rukun Islam kelima.

Kepergian dua jemaah asal Bengkulu ini bukan sekadar kabar duka, tetapi juga pengingat bahwa ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang penuh tantangan dan pengorbanan. Semoga keduanya diberi tempat terbaik di sisi-Nya, dan menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk terus memperkuat niat berhaji dengan penuh keikhlasan.

(Mond)

#JemaahHaji #Madinah #Haji #ArabSaudi