Breaking News

Menerobos Kabut Tuduhan: Siapa Saja 5 Tokoh yang Dilaporkan Jokowi karena Isu Ijazah Palsu?

Jokowi saat Diwawancarai Wartawan usia Membuat Laporan Polisi atas Tuduhan Ijazah Palsu Terhadap Dirinya

D'On, Jakarta
— Isu seputar keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kembali mencuat ke permukaan. Namun kali ini, bukan sekadar bantahan atau klarifikasi yang muncul melainkan langkah hukum tegas dari Jokowi sendiri. Pada Rabu, 30 April 2025, mantan presiden dua periode itu resmi melaporkan lima tokoh publik ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Mereka dituding menyebarkan tuduhan yang merusak reputasi dan kehormatan Jokowi sebagai kepala negara.

Laporan ini bukan hanya bentuk pembelaan atas nama pribadi, tetapi juga sebagai pesan bahwa disinformasi terutama yang menyerang integritas seorang pemimpin tidak bisa lagi dibiarkan merajalela. Kelima tokoh tersebut berasal dari latar belakang yang beragam: mulai dari eks pejabat pemerintahan, akademisi, hingga tokoh organisasi masyarakat.

Berikut adalah profil lengkap kelima nama yang dilaporkan, termasuk satu di antaranya yang masih berstatus inisial misterius.

1. Roy Suryo: Pakar Telematika yang Kerap Menjadi Sorotan

Nama Roy Suryo tentu bukan asing di telinga publik Indonesia. Sosok bernama lengkap Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo ini dikenal luas sebagai pakar telematika yang sering dimintai pendapat dalam kasus teknologi informasi dan komunikasi.

Lahir di Yogyakarta pada 18 Juli 1968, Roy menempuh pendidikan di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada. Karier politiknya melesat ketika bergabung dengan Partai Demokrat, hingga akhirnya menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, Roy lebih sering muncul dalam kapasitas sebagai komentator kritis isu-isu nasional—termasuk soal keaslian ijazah Jokowi. Pandangannya yang frontal dan kerap menimbulkan kontroversi membuatnya kini harus berhadapan dengan laporan hukum dari sang mantan presiden.

2. Rismon Sianipar: Ilmuwan Kriptografi yang Berani Angkat Bicara

Dikenal sebagai salah satu ahli digital forensik terkemuka, Rismon Sianipar bukanlah tokoh sembarangan. Pria kelahiran Pematang Siantar, 25 April 1977 ini adalah alumnus Teknik Elektro UGM yang kemudian melanjutkan studi ke Jepang dengan beasiswa prestisius Monbukagakusho.

Rismon meraih gelar master dan doktor teknik dari Universitas Yamaguchi, dengan keahlian di bidang kriptografi, kriptanalisis, dan forensik digital. Ia juga mengantongi sejumlah paten di Jepang serta aktif menulis di jurnal ilmiah internasional.

Namun kiprahnya sebagai ilmuwan tercederai oleh pernyataan publiknya yang meragukan keabsahan ijazah Jokowi. Meski mengaku berbicara dari sudut pandang keilmuan, opini tersebut dianggap sebagai bagian dari disinformasi yang berdampak besar di ruang publik.

3. Rizal Fadillah: Advokat Senior dari Jantung Pergerakan Islam

Tokoh yang satu ini adalah figur lama dalam dunia hukum dan pergerakan Islam. Rizal Fadillah lahir di Bandung pada 12 Desember 1959, menamatkan studi hukum di Universitas Padjadjaran, dan meniti karier sebagai advokat dan aktivis.

Rizal pernah menjabat sebagai anggota DPRD Jawa Barat dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) selama dua periode. Ia juga dikenal aktif dalam organisasi Muhammadiyah dan sejumlah forum keislaman nasional.

Namanya menjadi sorotan ketika ia mendatangi langsung Universitas Gadjah Mada serta rumah keluarga Jokowi di Solo untuk "meminta kejelasan" terkait keaslian ijazah sang presiden. Aksinya yang berani dan teatrikal itu tak hanya menyita perhatian publik, tetapi juga berujung pada laporan resmi dari pihak Jokowi.

4. Dr Tifauzia Tyassuma: Epidemiolog yang Tak Pernah Sungkan Mengkritik

Di media sosial, namanya lebih dikenal sebagai dr Tifa. Sosok perempuan yang satu ini memang tidak asing dalam perdebatan publik, terutama soal kebijakan kesehatan nasional.

Dr Tifa merupakan lulusan Fakultas Kedokteran UGM dan Universitas Indonesia, serta pernah memperdalam ilmu filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. Ia dikenal memiliki kompetensi tinggi di bidang epidemiologi molekuler dan aktif sebagai penulis serta narasumber di berbagai forum ilmiah.

Namun sikapnya yang sangat vokal terhadap berbagai isu termasuk soal ijazah Jokowi telah membuatnya berseberangan dengan banyak pihak. Pernyataan yang ia sampaikan melalui media sosial dianggap turut menyebarkan kabar bohong yang menyesatkan publik, meskipun pihak UGM sudah menyatakan bahwa ijazah Jokowi sah dan asli.

5. K: Sosok Misterius yang Masih Diselidiki

Nama terakhir yang dilaporkan Jokowi masih diselimuti misteri. Hanya disebut dengan inisial "K", belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai identitas lengkapnya.

Yang jelas, tokoh ini ditengarai ikut menyebarkan narasi yang mendiskreditkan Jokowi terkait keaslian ijazahnya. Posisinya sebagai orang kelima dalam laporan ini menambah teka-teki dan membuka ruang spekulasi, siapa sebenarnya "K" ini?

Langkah Tegas Jokowi: Antara Kehormatan dan Penegakan Fakta

Keputusan Jokowi untuk membawa kasus ini ke ranah hukum bukan tanpa alasan. Tuduhan soal ijazah palsu telah menghantuinya sejak sebelum menjabat sebagai presiden, dan kembali memanas menjelang berakhirnya masa jabatan.

Selama ini, pihak kampustermasuk UGM telah membantah tuduhan tersebut secara resmi. Namun penyebaran narasi di media sosial dan berbagai forum publik terus bergulir, menciptakan kabut informasi yang berpotensi mencemarkan nama baik.

Dengan laporan terhadap lima tokoh ini, Jokowi mengirimkan pesan tegas: bahwa demokrasi bukan berarti bebas menyebarkan fitnah. Di tengah era informasi yang semakin bebas, upaya menegakkan fakta harus tetap dijalankan dengan jalur hukum yang sah.

(Mond)

#IjazahPalsu #Jokowi #Hukum