Breaking News

Cerita Anak Kepala Sekolah PGAI yang Kepalanya Berdarah Usai Dihantam Sejumlah OTK


D'On, Padang (Sumbar),-
Kepala SMA di Yayasan Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), melapor ke polisi terkait kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap dirinya.

Hal itu diungkap oleh anak korban bernama Taufikul Hakim. Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang itu sudah melakukan premanisme dan sudah jelas ada unsur pidananya.

"Kami sudah mendatangi Polresta Padang untuk laporan. Ini sudah jelas ada unsur pidananya lengkap dengan saksi-saksi dan bahkan sudah dengan hasil visum," katanya, Kamis (3/11/2022).

Taufikul mengaku juga dipukul oleh sekelompok orang di bagian kepalanya sehingga menimbulkan pendarahan meski tidak terlalu parah.

"Saat kejadian, saya tidak berada di lokasi. Setelah informasi bahwa ayah saya dipukul oleh orang, saya bergegas ke sekolah. Pada saat turun dan menemui orang tersebut, saya langsung dipukul di bagian kepada hingga mengalami perdarahan," ujarnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Adriansyah Putra Membenarkan palaporan itu. Korban atas nama Yunarlis sebagai Kepala Sekolah SMA PGAI Padang.

"Kita sudah terima laporan bahwa penganiayaan yang dialami korban dan diilakukan oleh sekelompok orang. Kita akan selidiki dan melakukan proses hukum lebih lanjut," katanya.

Diberitakan sebelumnya, korban mengaku penganiayaan itu dilakukan oleh belasan orang. Mereka mendatangi sekolah pada saat proses belajar mengajar masih berlangsung.

"Ya, mereka berjumlah sekitar 15 orang, datang ke sekolah sekitar 11.35 WIB, pada proses belajar mengajar masih berlangsung," katanya kepada wartawan.

Diakuinya, kelompok orang yang mengatasnamakan masyarakat setempat itu datang dan langsung membabi buta dengan melakukan penganiayaan kepadanya.

"Saya dipukul, dicekik hingga di seret. Kemudian kepala saya merasa pusing karena dipukul dan bahkan tangan sampai di jahit karena mengalami luka akibat dipukul mereka," tuturnya.

Yunarlis mengaku tidak tahu sampai ada orang yang melakukan penganiayaan kepadanya, karena ia hanya PNS yang diperbantukan di yayasan tersebut sebagai kepala sekolah SMA.

"Saya di SK kan oleh Gubernur disini untuk memperbantukan yayasan sebagai kepala sekokah. Saya hanya menjalani tugas disini," tuturnya.


(*)

#Kekerasan #Penganiayaan #Premanisme #Kriminal #KepalaSekolah PGAI