Breaking News

Waktu Berdoa yang Mustajab di Bulan Ramadhan

Dirgantaraonline.co.id,- Bulan suci Ramadan merupakan waktu penuh berkah dan istimewa di kalangan umat Islam. 

Dari sejarahnya, Ramadan adalah momen ketika Al-quran diturunkan, wahyu pertama yang menandai penyebaran Islam di tanah Arab yang kemudian meluas ke seluruh penjuru dunia. 

Allah SWT menjanjikan bahwa amalan baik yang dilakukan pada Ramadan akan dilipatkandakan pahalanya, demikian juga sebaliknya, perilaku buruk akan diganjar dosa berlipat-lipat pula. 

Salah satu amalan baik yang dianjurkan bagi setiap muslim adalah berdoa kepada Allah SWT. Perintah berdoa ini dijelaskan dalam Alquran sudah Ghafir ayat 60: 

“Berdoalah kepada-Ku, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS. Ghafir [40]: 60).

Bertepatan dengan momen Ramadan kali ini, umat Islam masih menjalankan ibadah puasa dalam situasi pandemi Corona, maka ada baiknya untuk memperbanyak doa agar virus Covid-19 dapat segera berlalu.

"Kita senantiasa mendekatkan diri, berdoa dan bermunajat kepada-Nya agar Allah mengeluarkan kita dari beban berat yang dialami dan di tangan kuasa-Nya tidak ada sesuatu yang mustahil. Innalillaahi wainna ilaihi roji'uun. Semuanya dari Allah dan akan kembali kepada-Nya," kata Ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir melalui akun YouTube Muhammadiyah Channel.

Saat Ramadan, terdapat momen-momen khusus ketika doa yang dipanjatkan mustajab di sisi Allah SWT.

Dilansir dari laman Kemenag, berikut waktu-waktu mustajab berdoa pada Ramadan: 

1. Momen sepertiga malam dan waktu sahur 

Usai tengah malam, sekitar pukul 2 dini hari hingga imsak, umat Islam dianjurkan memanjatkan doa kepada Allah SWT. 

Pada waktu tersebut, doa yang dipanjatkan bernilai tinggi daripada waktu-waktu lainnya dan langsung didengar Allah SWT. 

Hal ini tergambar dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah bahwasanya Nabi Muhammad bersabda: 

“Rabb [Tuhan] kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, 'Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni',” (H.R. Bukhari dan Muslim). 

2. Sepanjang hari berpuasa 

Sepanjang hari Ramadan, ketika seorang muslim berpuasa adalah momen mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT. 

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW: " ... orang yang doanya tidak tertolak adalah orang yang berpuasa sampai ia berbuka," (H.R. Ahmad).

3. Waktu berbuka puasa 

Ketika seorang muslim telah menyelesaikan puasanya dalam keadaan tunduk dan taat kepada Allah SWT, maka doanya menjadi mustajab, terutama jika dipanjatkan di waktu berbuka puasa. Hal itu tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW: 

“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Doa orang yang terzalimi,” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah). 

4. Malam Lailatulqadar dan doa khususnya 

Tidak ada yang menyangkal keistimewaan malam Lailatulqadar. Sebagaimana dijelaskan Alquran dalam surah Al-Qadr, malam Lailatulqadar adalah malam yang lebih baik dari 1000 bulan. 

Umat Islam dianjurkan untuk mencari malam Lailatulqadar yang terletak pada salah satu dari 10 malam terakhir Ramadan. Pada malam itu, amal ibadah akan dilipatgandakan pahalanya dan bernilai berkah di sisi Allah SWT. 

Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak doa, baik itu doa khusus malam Lailatulqadar ataupun doa yang dipanjatkan agar keinginan pribadi seseorang tercapai. 

Dari Aisyah binti Abu Bakar, ia berkata: "Aku bertanya pada Rasulullah SAW: 'Wahai Rasulullah, menurutmu, apa yang sebaiknya aku ucapkan ketika menemui Lailatulqadar? Nabi kemudian menganjurkan untuk membaca doa berikut: 

اَللَّهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى 

Bacaan latinnya: "Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii " 

Artinya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau Dzat Maha Pengampun, dan menyukai memberikan pengampunan kepada hamba-Nya, maka ampunilah kesalahanku."

(*)