Breaking News

Pemerintah Thailand Umumkan Dekrit Keadaan Darurat, Unjuk Rasa Memanas dan Massa Dilarang Berkumpul


D'On, Thailand,-
Pemerintah Thailand mengumumkan dekrit keadaan darurat untuk melawan unjuk rasa di Bangkok, termasuk larangan massa berkumpul.

Pengumuman itu dibacakan polisi yang disiarkan di televisi, mengatakan "banyak kelompok masyarakat diajak, dihasut, dan melakukan perkumpulan massa ilegal di Bangkok".

Pengumuman juga mengatakan tindakan mendesak diperlukan untuk meningkatkan kedamaian dan ketertiban.

Para pengunjuk rasa menyerukan pembatasan kekuasaan raja dan pengunduran diri Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.

Pengumuman yang disiarkan televisi pemerintah itu juga menuding para pengunjuk rasa telah memicu kekacauan dan ketidaktenteraman masyarakat.

Alasan dekrit dikeluarkan karena para pengunjuk rasa menghadang iring-iringan mobil kerajaan pada Rabu. Para pengunjuk rasa yang didorong mundur barisan polisi mengacungkan tiga jari yang merupakan simbol gerakan protes saat ratu berkendara melalui Bangkok.

Keadaan darurat mulai berlaku pada pukul 04.00 pada Kamis waktu setempat. Demikian dikutip dari BBC, Kamis (15/10).

Selain membatasi perkumpulan sampai empat orang, dekrit itu juga membatasi media, melarang "publikasi berita, media lain dan informasi elektronik yang berisi pesan yang dapat menciptakan ketakutan dan bertujuan mengubah informasi, menciptakan kesalahpahaman yang akan berdampak pada keamanan nasional atau kedamaian dan ketertiban".

Dekrit juga mengizinkan pihak berwenang menghentikan orang memasuki "wilayah manapun yang ditandai", seperti dilaporkan Reuters.

Unjuk rasa selama akhir pekan kemarin di Bangkok merupakan unjuk rasa terbesar dalam beberapa tahun, di mana ribuan orang berkumpul dan menuntut perubahan.

Pihak berwenang mengatakan 18.000 orang ikut demo pada Sabtu, kendati pihak lain mengatakan jumlahnya jauh lebih besar. Banyak demonstran yang tetap melanjutkan aksi pada Minggu sebelum dibubarkan.

Seruan reformasi kerajaan adalah hal yang sensitif di Thailand, di mana mengkritik kerajaan bisa diancam hukuman penjara yang panjang.

Polisi anti huru hara membersihkan pengunjuk rasa dari luar kantor PM sesaat setelah dekrit keadaan darurat diberlakukan pada Kamis pagi.

Sejumlah pengunjuk rasa mencoba bertahan, membuat barikade, tapi didorong mundur.

Ratusan polisi terlihat di jalan-jalan setelah demonstran dibubarkan.

Pengacara HAM Thailand mengatakan tiga pemimpin unjuk rasa ditangkap. Polisi belum mengomentari hal ini. 

(BBC/mdk/pan)