Breaking News

Update Korban Banjir–Longsor Sumatera: 883 Tewas, 520 Hilang, 4,2 Ribu Luka

Pemasangan 2 jembatan bailey oleh TNI AD, Kementerian PU, dan masyarakat setempat, di sungai Teupin Mane, Aceh Bireuen. Foto: Instagram/ @sekretariat.kabinet

D'On, SUMATERA - 
Gelombang bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh dan sejumlah wilayah di Sumatera sejak akhir November kini berubah menjadi salah satu tragedi kemanusiaan paling mematikan dalam satu dekade terakhir. Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu, 6 Desember 2025, menunjukkan angka korban terus melonjak.

Hingga laporan terakhir dirilis, 883 orang dilaporkan meninggal dunia, 520 lainnya masih hilang, dan lebih dari 4.200 orang mengalami luka-luka. Seluruh korban tersebar di tiga provinsi terdampak utama: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Di tengah proses pencarian yang berjalan lambat akibat cuaca ekstrem, medan berat, dan akses yang terputus, BNPB menyebut angka ini masih berpotensi bertambah.

Agam Jadi Episentrum Korban Jiwa

Dari 51 kabupaten yang terdampak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatatkan jumlah korban jiwa terbanyak: 171 orang meninggal dunia.
Mayoritas korban ditemukan tertimbun material longsor tebal yang menerjang permukiman di kaki perbukitan. Hujan ekstrem menyebabkan struktur tanah yang labil runtuh hingga menimbun rumah-rumah warga dalam hitungan detik.

Tim SAR gabungan melibatkan Basarnas, TNI, Polri, relawan lokal, hingga komunitas pendaki bahu-membahu menggali material longsor hingga malam hari menggunakan alat berat dan manual. Namun, beberapa titik masih belum dapat dijangkau karena akses jalan tertutup total.

Ratusan Ribu Mengungsi, Aceh Tamiang Paling Parah

Dalam kategori pengungsian, Kabupaten Aceh Tamiang menjadi wilayah paling terpukul.
BNPB mencatat 281.300 jiwa terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Sebagian besar mengungsi ke balai desa, gedung sekolah, masjid, hingga tenda-tenda darurat yang didirikan di dataran lebih tinggi.

Banyak pengungsi mengaku kehilangan hampir seluruh harta benda. Sementara itu, kondisi di beberapa posko mulai menghadapi persoalan serius: kekurangan air bersih, sanitasi buruk, dan naiknya risiko penyakit kulit serta infeksi pernapasan.

121.500 Rumah Rusak  Infrastruktur Lumpuh di Puluhan Titik

Skala kerusakan fisik akibat bencana juga tergolong masif. BNPB mencatat:

  • 121.500 rumah rusak
  • 1.100 fasilitas umum hancur
  • 270 fasilitas kesehatan terdampak
  • 509 fasilitas pendidikan rusak
  • 338 rumah ibadah terdampak
  • 221 gedung dan kantor rusak
  • 405 jembatan putus atau rusak berat

Kerusakan jembatan menjadi salah satu hambatan terbesar.
Di beberapa titik, akses antardaerah terputus total, menyulitkan distribusi bantuan logistik dan pengevakuasian korban.

Perbaikan Mendesak: Dua Jembatan Bailey di Aceh–Sumut Mulai Diperbaiki

Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR mengerahkan tim khusus untuk menangani konektivitas darurat.
Dua jembatan bailey penghubung Provinsi Aceh dan Sumatera Utara yang sebelumnya tersapu banjir bandang kini mulai diperbaiki.
Jembatan ini merupakan jalur vital yang menghubungkan logistik pangan, obat-obatan, dan peralatan berat.

Di lapangan, petugas bekerja dalam tekanan waktu, karena arus bantuan ke Aceh bagian Timur dan wilayah pedalaman sangat bergantung pada perbaikan jembatan tersebut.

Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

BMKG memperkirakan curah hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi mengguyur wilayah Aceh, pesisir barat Sumatera, dan Sumatera Utara dalam beberapa hari ke depan.
Risiko susulan seperti banjir tambahan, longsor baru, hingga banjir bandang belum sepenuhnya hilang.

BNPB mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi resmi dan mengikuti arahan evakuasi jika dibutuhkan.

Tragedi yang Menguji Negara

Dengan ratusan ribu pengungsi, ribuan korban luka, dan ratusan jiwa yang masih hilang, bencana ini menjadi ujian besar bagi pemerintah dalam koordinasi, respon cepat, dan pemulihan jangka panjang.

Meski demikian, gelombang solidaritas mulai mengalir. Donasi logistik dan relawan berdatangan dari sejumlah provinsi, sementara lembaga kemanusiaan internasional telah menyatakan siap memberikan dukungan apabila diperlukan.

(Mond)

#BNPB #UpdateKorbanBanjirSumatera