Breaking News

Chaos di SMAN 72 Jakarta: Suara Ledakan Menggetarkan Masjid, Siswa Terkapar dan Tubuh Gosong

Anggota gegana berjaga di lokasi ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

D'On, Jakarta
- Suasana khusyuk di Masjid SMAN 72 Jakarta mendadak berubah menjadi neraka kecil di siang bolong. Jumat (7/11) siang itu, tepat setelah khotbah salat Jumat usai dan sebelum iqomah dikumandangkan, dentuman keras memecah keheningan. Hanya dalam hitungan detik, ketenangan berubah menjadi kepanikan massal.

Detik-detik Ledakan Menggelegar

Zaki, siswa kelas XI yang saat itu berada di lokasi, masih gemetar ketika menceritakan kejadian memilukan tersebut.
“Awalnya aman, semua siap buat salat. Tapi tiba-tiba… duar! suara ledakan keras banget. Semua langsung panik. Ada yang teriak, ada yang kabur, ada yang nangis,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Ledakan itu terjadi sekitar pukul 12.10 WIB, tepat di dalam area masjid sekolah. Asap tebal seketika memenuhi ruangan, membuat pandangan kabur dan napas terasa sesak. “Kupingku sempat budek, beneran nggak kedengeran apa-apa. Cuma denging aja,” lanjut Zaki.

Begitu asap mulai menipis, pemandangan yang terlihat di depan matanya membuat langkahnya terhenti. Beberapa teman sekelasnya sudah terkapar, sebagian tubuh mereka gosong dan berlumur darah. “Ada yang pingsan, ada yang badannya kayak terbakar. Kami cuma bisa saling bantu, angkat yang bisa diangkat,” ujarnya lirih.

Siswa Saling Gotong Royong di Tengah Kacaunya Situasi

Tanpa pikir panjang, para siswa yang selamat langsung berjibaku mengevakuasi korban. Mereka memapah teman-temannya yang luka parah ke Balai Kesehatan Sekolah (BK) dan sebagian lainnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.
“Iya, kami gotong bareng-bareng. Ada yang bantu nyiram air, ada yang buka jalan. Semua panik, tapi tetap saling bantu,” tutur Zaki.

Namun kekacauan belum berakhir. Tak lama setelah ledakan pertama, dentuman kedua terdengar dari arah lain di lingkungan sekolah. Suara keras kembali menggema, disertai teriakan histeris para siswa yang berlarian mencari tempat aman.

Ditemukan Senjata dan Kaleng Diduga Bom Rakitan

Kabar yang beredar di antara para siswa menyebut, terduga pelaku adalah salah satu siswa kelas XII, kakak kelas Zaki sendiri. Ia ditemukan dalam kondisi tergeletak di belakang sekolah, tak jauh dari lokasi ledakan pertama.

“Katanya dia udah tergeletak, di sekitar belakang sekolah. Di situ juga ditemukan semacam kaleng dan senjata yang penuh coretan putih,” ujar Zaki.

Benda mencurigakan itu diduga kuat merupakan bom rakitan.
“Kalengnya beda dari petasan biasa. Ada kawat-kawatnya, ada sumbu juga. Kayak buatan sendiri,” tambah Zaki. Polisi kemudian langsung memasang garis pembatas dan menyisir lokasi tersebut untuk memastikan tidak ada bahan peledak lain yang tersisa.

Tiga Titik Ledakan dan Kepanikan yang Tak Terlupakan

Menurut kesaksian beberapa siswa, termasuk Zaki, sedikitnya tiga titik ledakan mengguncang sekolah siang itu.
“Pertama di masjid, yang paling besar suaranya. Kedua di dekat kantin, dan yang ketiga di area tempat duduk siswa biasanya tempat nongkrong pas istirahat,” jelasnya.

Ledakan terjadi dengan jeda waktu berbeda, namun cukup berdekatan untuk menimbulkan kekacauan besar. Suara sirene ambulans dan mobil polisi segera memenuhi udara. Para guru dan petugas keamanan sekolah berusaha menenangkan siswa yang histeris, sementara tim medis sibuk menangani korban yang terus berdatangan.

54 Siswa Jadi Korban, Polisi dan TNI Turun Tangan

Data sementara menyebutkan, sebanyak 54 siswa menjadi korban dalam insiden mengerikan itu mulai dari luka ringan, luka bakar, hingga luka serius akibat serpihan logam. Aparat kepolisian dan TNI langsung diterjunkan untuk melakukan pendataan korban dan mensterilkan area sekolah.

Hingga kini, petugas masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan barang bukti, termasuk serpihan logam, kaleng yang diduga bom rakitan, dan senjata yang ditemukan di sekitar terduga pelaku.

Sekolah Berubah Jadi Zona Evakuasi

Sekolah yang biasanya ramai oleh tawa pelajar, kini berubah jadi zona evakuasi. Bau asap dan serbuk bahan peledak masih tercium di udara. Di beberapa sudut, bekas darah dan serpihan kaca masih berserakan.

“Masih kayak mimpi. Nggak nyangka kejadian di sekolah sendiri. Tadi pagi masih bercanda, siangnya udah begini,” kata Zaki pelan, sebelum kembali membantu teman-temannya di posko sementara.

Situasi Masih Dikawal Ketat

Hingga malam hari, polisi masih berjaga di sekitar lokasi dengan garis kuning melingkar di tiga titik ledakan. Tim penjinak bom dan Inafis bekerja tanpa henti, memastikan tidak ada lagi bahan berbahaya yang tersisa.

Peristiwa ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga besar SMAN 72 Jakarta. Hari yang seharusnya menjadi rutinitas ibadah Jumat berubah menjadi tragedi yang tak akan pernah terlupakan oleh para siswa dan guru yang menjadi saksi hidup dari ledakan maut di sekolah itu.

(K)

#LedakanSMAN72Jakarta #Peristiwa