Nyaris Adu Jotos, Pemuda Durian Simpai Hadang Oknum Polisi yang Diduga Bekingi Alat Berat PETI di Dharmasraya
![]() |
Kapolres Dharmasraya AKBP Purwanto Hari Subekti saat Temui Warga |
D'On, Dharmasraya – Suasana tegang pecah di Jorong Durian Simpai, Nagari Koto Nan Ampek, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, Senin malam (22/9). Sejumlah pemuda setempat nyaris bentrok fisik dengan seorang oknum anggota Polres Dharmasraya yang diduga membekingi alat berat untuk aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
Keributan bermula ketika sebuah truk trado Mitsubishi Fuso bernomor polisi BM 9686 AA melintas membawa satu unit ekskavator. Pemuda yang curiga langsung menghadang kendaraan besar tersebut, lantaran sopir tidak dapat menunjukkan dokumen resmi penggunaan alat berat itu.
Ekskavator untuk "Kebun Polisi"?
Kecurigaan warga semakin menguat ketika sopir truk menyebut ekskavator itu ditujukan untuk kepentingan kebun milik salah seorang anggota polisi. Informasi tersebut membuat para pemuda kian geram. Pasalnya, mereka sudah lama resah dengan maraknya aktivitas PETI di wilayah mereka yang merusak lingkungan dan mengancam sumber air.
Tak hanya itu, kendaraan besar tersebut ternyata juga mendapat pengawalan dari oknum aparat kepolisian. Kehadiran aparat yang semestinya melindungi masyarakat, justru menambah kecurigaan warga akan adanya praktik “bekingan” di balik aktivitas ilegal tersebut.
Oknum Polisi Tantang Pemuda
Ketegangan mencapai puncaknya ketika seorang oknum polisi berinisial A, bersama beberapa rekannya, tiba di lokasi menggunakan sebuah minibus. Bukannya menenangkan situasi, oknum A justru melontarkan kata-kata kasar kepada pemuda Durian Simpai.
Salah seorang pemuda berinisial TT mencoba menegur agar sang polisi tidak berbicara kotor. Namun, teguran itu malah memicu adu mulut sengit. Situasi nyaris berujung baku hantam, andai tidak segera dilerai oleh warga lain.
Dalam perdebatan panas itu, oknum A bahkan secara terang-terangan mengakui bahwa alat berat yang dibawa truk tersebut memang untuk kepentingan kebun miliknya. Sejumlah warga yang enggan disebut namanya juga mengungkapkan, oknum A diduga kerap membekingi masuknya ekskavator ke wilayah Solok untuk aktivitas PETI, dengan memanfaatkan jalur dari Dharmasraya.
Kapolres Turun Tangan
Menanggapi insiden yang menyeret nama anggotanya, Kapolres Dharmasraya AKBP Purwanto Hari Subekti langsung memerintahkan Unit Propam untuk melakukan penyelidikan.
“Kami akan mendalami informasi tersebut terlebih dahulu. Saya langsung perintahkan Unit Propam untuk mencari keterangan dari semua pihak yang terlibat,” ujar AKBP Purwanto saat dikonfirmasi, Selasa (23/9).
Kapolres menjelaskan bahwa ia memang telah menerima laporan terkait keributan di Durian Simpai yang melibatkan sejumlah pemuda dengan oknum anggotanya. “Informasi yang saya terima, keributan bermula dari kecurigaan pemuda terhadap truk pengangkut ekskavator. Mereka menghentikan kendaraan itu karena tidak ada dokumen resmi yang ditunjukkan,” jelasnya.
Terkait dugaan keterlibatan anggotanya dalam aktivitas tambang ilegal, AKBP Purwanto menegaskan pihaknya akan bertindak tegas. “Kasus ini sudah kami serahkan ke Unit Propam untuk ditangani lebih lanjut. Jika benar ada pelanggaran, tentu akan diproses sesuai aturan,” tegasnya.
Warga Resah, PETI Terus Menghantui
Di balik keributan malam itu, warga Durian Simpai menyimpan keresahan mendalam. Aktivitas PETI di kawasan perbatasan Dharmasraya–Solok bukanlah hal baru. Penambangan liar yang menggunakan alat berat seperti ekskavator telah merusak aliran sungai, mengancam pertanian, hingga menimbulkan konflik sosial.
Bagi masyarakat setempat, kehadiran alat berat tanpa dokumen resmi bukan sekadar persoalan administratif, melainkan ancaman nyata bagi kelestarian lingkungan dan masa depan kampung mereka.
Insiden nyaris adu jotos ini membuka tabir dugaan adanya “bekingan aparat” di balik maraknya PETI. Kini, publik menanti keseriusan pihak kepolisian dalam menindaklanjuti kasus ini, apakah benar-benar ada penegakan hukum, atau justru akan tenggelam begitu saja di balik pengaruh oknum berkuasa.
(Andi)
#PETI #TambangIlegal #Dharmasraya #Peristiwa