Breaking News

KPK Gelar OTT di Jakarta, Direksi BUMN dan Pihak Swasta Diamankan

Ilustrasi Gedung KPK 

D'On, Jakarta 
— Suasana pagi di ibu kota mendadak memanas setelah kabar mengejutkan datang dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga antirasuah itu baru saja melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta, yang berhasil mengamankan sejumlah orang, termasuk petinggi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kabar ini dibenarkan langsung oleh Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, saat dihubungi wartawan, Rabu (13/8).

“Iya, benar ada OTT di Jakarta,” ujar Fitroh singkat.

Menurut Fitroh, pihak yang diamankan tidak hanya berasal dari internal BUMN, tetapi juga dari kalangan swasta. Meski enggan menyebut identitas maupun nama perusahaan yang terlibat, Fitroh memastikan bahwa salah satu yang diamankan memiliki jabatan strategis di jajaran direksi BUMN tersebut.

“(Yang diamankan) direksi BUMN dan swasta,” tambahnya.

Operasi Senyap yang Masih Misterius

Hingga berita ini diturunkan, KPK belum mengungkap secara detail kasus yang menjadi target OTT kali ini. Tidak dijelaskan pula berapa jumlah orang yang diamankan maupun lokasi pasti penangkapan. Namun, sumber internal menyebutkan operasi tersebut dilakukan sejak Selasa malam hingga dini hari, melibatkan tim penyidik yang telah memantau gerak-gerik para terduga selama beberapa waktu terakhir.

Langkah OTT ini menambah daftar panjang operasi serupa yang digelar KPK pada 2025. Biasanya, setelah OTT, pihak-pihak yang diamankan akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk menjalani pemeriksaan intensif selama 1x24 jam. Jika ditemukan bukti awal yang cukup, status mereka dapat segera ditingkatkan menjadi tersangka.

BUMN Kembali Jadi Sorotan

Kasus ini kembali menyoroti integritas pejabat BUMN, yang seharusnya menjadi garda depan pengelolaan aset negara namun justru kerap terseret pusaran korupsi. Beberapa tahun terakhir, KPK memang kerap membongkar praktik suap, gratifikasi, hingga pengadaan barang dan jasa fiktif yang melibatkan BUMN.

Meski Fitroh belum membeberkan detail kasus, pola penangkapan seperti ini biasanya terkait dugaan pemberian dan penerimaan suap untuk memuluskan kontrak atau proyek tertentu, terutama yang bernilai miliaran rupiah.

Publik Menunggu Fakta Lengkap

Publik kini menanti pernyataan resmi KPK yang biasanya digelar dalam konferensi pers beberapa jam atau hari setelah OTT. Di sana, KPK akan menjelaskan kronologi, jumlah uang yang diamankan, identitas para pihak, serta pasal yang disangkakan.

Seperti biasa, setiap langkah OTT KPK menjadi perhatian besar masyarakat. Bukan hanya karena nilai kerugian negara yang biasanya fantastis, tetapi juga karena OTT sering kali menyeret nama-nama besar yang sebelumnya dianggap tak tersentuh hukum.

KPK memastikan, meskipun informasi detail belum dibuka, proses penanganan kasus akan dilakukan sesuai prosedur hukum.

“Nanti akan kami sampaikan saat konferensi pers,” pungkas Fitroh.

(Mond)

#OTTKPK #KPK #BUMN