Bank Nagari Raih Penghargaan Integrated Digital Banking Services 2025: Bukti Komitmen Digitalisasi dan Kontribusi terhadap Ekonomi Daerah
Bank Nagari Raih Penghargaan Integrated Digital Banking Services 2025 (Dok: Ist)
D'On, Jakarta — Di tengah tekanan ekonomi global dan tantangan digitalisasi yang terus berkembang, Bank Nagari kembali menorehkan prestasi membanggakan. Pada ajang bergengsi Indonesia Best BUMD Awards 2025, yang digelar oleh Warta Ekonomi di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta, Rabu (30/7/2025), bank kebanggaan masyarakat Sumatera Barat itu meraih penghargaan kategori Integrated Digital Banking Services (BPD).
Penghargaan ini secara langsung diterima oleh Yosviandri, Pemimpin Bank Nagari Kantor Jakarta, dalam seremoni yang dihadiri oleh berbagai tokoh nasional, pemimpin Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta pemangku kepentingan sektor keuangan dan pemerintahan.
Transformasi Digital yang Konsisten
Keberhasilan ini menjadi pengakuan atas konsistensi Bank Nagari dalam menghadirkan layanan perbankan digital yang terintegrasi dan adaptif terhadap perubahan zaman. Dalam sambutannya sehari setelah acara, Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Candra, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi Warta Ekonomi atas penghargaan ini. Ini menjadi pemacu semangat kami untuk terus memperkuat peran Bank Nagari dalam mendukung ekonomi daerah, khususnya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Sumatera Barat,” ujar Gusti Candra, Kamis (31/7).
Ia menambahkan, sebagai BUMD, Bank Nagari berkomitmen tidak hanya dalam menyediakan layanan perbankan yang inovatif, tetapi juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi lokal melalui inklusi keuangan dan digitalisasi layanan keuangan berbasis masyarakat.
Penghargaan Berdasarkan Riset Ketat
Ajang Indonesia Best BUMD Awards 2025 mengusung tema “Resilient Regions, Progressive Nation: Elevating BUMD Excellence Amid Economic Shifts”, sebagai respons atas dinamika ekonomi global dan tuntutan penguatan ekonomi lokal. CEO & Chief Editor Warta Ekonomi, Muhamad Ihsan, menekankan bahwa kondisi ekonomi saat ini menuntut ketangguhan dan inovasi dari seluruh BUMD di Indonesia.
“Kita tidak sedang dalam kondisi baik-baik saja. Tekanan geopolitik global, seperti kebijakan tarif Amerika Serikat dan dinamika regional, memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Namun di sisi lain, ini juga menjadi momentum bagi BUMD untuk menunjukkan kontribusinya dalam pembangunan daerah,” ungkap Ihsan.
Warta Ekonomi melakukan riset mendalam terhadap 1.091 BUMD aktif di seluruh Indonesia, yang kemudian diseleksi menjadi 73 BUMD terbaik. Kriteria penilaian mencakup:
Aset minimum Rp10 miliar
Laba bersih positif
Tingkat adopsi digitalisasi dan inovasi
Kepatuhan terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, Governance)
Hasil media monitoring dan persepsi publik
Hasil riset menunjukkan bahwa 94,5% BUMD telah mengadopsi digitalisasi, sementara 90,4% menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan. Namun demikian, Ihsan juga menyoroti perlunya penguatan sistem klasifikasi kinerja dan transparansi, serta perlindungan terhadap risiko kriminalisasi dalam praktik bisnis BUMD yang sah.
Peringatan Tegas dari Mendagri Tito Karnavian
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian turut hadir dan menyampaikan pandangannya secara gamblang mengenai urgensi profesionalisme dalam pengelolaan BUMD. Ia mengakui bahwa masih banyak BUMD di berbagai daerah yang belum optimal, bahkan menjadi beban fiskal karena salah kelola, nepotisme, atau ketidaksesuaian sektor usaha dengan potensi daerah.
“BUMD itu seharusnya jadi motor penggerak ekonomi lokal menambah PAD, membuka lapangan kerja, dan menumbuhkan ekonomi daerah. Tapi kalau pengelolaannya tidak profesional, malah menjadi liability,” tegas Tito.
Untuk memperkuat pengawasan dan pembinaan BUMD, Tito mengungkapkan bahwa Kementerian Dalam Negeri sedang menyusun Rancangan Undang-Undang BUMD, serta membentuk Direktorat Jenderal Pembinaan BUMD. Ia menekankan pentingnya meritokrasi dan pertimbangan bisnis dalam memilih pengelola BUMD, bukan berdasarkan kepentingan politik semata.
“Kalau semua daerah punya BUMD yang sehat dan dikelola profesional, maka ekonomi nasional akan lebih kokoh. Ketahanan ekonomi daerah adalah pondasi dari ketahanan nasional,” pungkasnya.
Bank Nagari sebagai Role Model BUMD Modern
Prestasi Bank Nagari di panggung nasional ini menunjukkan bahwa transformasi digital bukan sekadar jargon, tetapi sebuah keniscayaan yang telah dijalankan secara nyata. Dengan layanan digital yang terus diperkuat mulai dari aplikasi mobile banking, internet banking, QRIS, hingga integrasi sistem pembayaran daerah Bank Nagari telah menempatkan diri sebagai role model BUMD modern yang adaptif dan inovatif.
Lebih dari sekadar bank daerah, Bank Nagari kini telah menjadi pilar penting dalam arsitektur keuangan daerah Sumatera Barat, dan menjadi inspirasi bagi BUMD lain dalam menjawab tantangan zaman dengan solusi berbasis teknologi, transparansi, dan keberlanjutan.
(Mond)
#BankNagari #BUMD #Perbankan #IndonesianBestBUMDAwards2025