11 Tokoh Militer Terima Anugerah Jenderal Kehormatan dari Presiden Prabowo, Ali Sadikin Diwakili Anak
D'On, Bandung – Lapangan Suparlan, Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) TNI Angkatan Darat, Batujajar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Minggu pagi berubah menjadi saksi momen bersejarah bagi dunia militer Indonesia. Di bawah langit cerah dan barisan pasukan yang berdiri tegap, Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan pangkat jenderal kehormatan kepada 11 tokoh purnawirawan TNI, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat.
Upacara yang dikemas dalam Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer itu berlangsung khidmat namun penuh kebanggaan. Prabowo, yang juga mantan perwira tinggi TNI, memimpin langsung prosesi penyematan pangkat kehormatan mulai dari bintang satu, tiga, hingga empat, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan jasa luar biasa mereka selama bertugas.
“Menjadi prajurit adalah suatu kebanggaan, tetapi juga penuh perjuangan. Sebagai komando, kita harus berani berdiri di depan,” tegas Prabowo dalam amanatnya di hadapan ribuan personel yang hadir.
Daftar 11 Penerima Pangkat Jenderal Kehormatan
Para tokoh ini dipilih karena dinilai berjasa besar dalam keberhasilan operasi dan penugasan strategis semasa aktif di militer. Nama-nama tersebut antara lain:
- Jenderal TNI (Hor) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin, M.B.A. – Mantan Wakil Menteri Pertahanan dan tokoh penting dalam berbagai operasi strategis TNI.
- Jenderal TNI (Hor) Muhammad Herindra, M.A., M.Sc. – Pernah menjabat Wakil Menteri Pertahanan sebelum Prabowo menjabat presiden.
- Jenderal (Hor) Agus Sutomo, S.E.
- Almarhum Jenderal TNI (Hor) Ali Sadikin – Mantan Gubernur DKI Jakarta (1966–1977) yang dikenal dengan julukan “Bang Ali”. Penyematan pangkat ini diwakili oleh putranya, Boy Sadikin.
- Letjen TNI (Hor) Soehartono Soeratman.
- Marsdya TNI (Hor) Bambang Eko Suhariyanto.
- Letjen TNI (Hor) Chairawan K. Nusyirwan.
- Letjen TNI (Hor) Musa Bangun.
- Letjen TNI (Hor) Glenny Kairupan, M.Sc.
- Letjen TNI (Hor) Dr. Tony S.B. Hoesodo, S.IP, M.Sc.
- Brigjen TNI (Hor) Taufik Hidayat.
Penghargaan Bintang Sakti untuk Dua Prajurit
Selain pangkat kehormatan, Presiden Prabowo juga memberikan Tanda Kehormatan Bintang Sakti kepada dua perwira TNI yang dinilai memiliki keberanian luar biasa:
- Letjen TNI (Purn) Muhammad Alfan Baharudin.
- Letda Darius Bayani.
Penghargaan Bintang Sakti dikenal sebagai salah satu tanda kehormatan tertinggi bagi prajurit TNI yang menunjukkan keberanian, pengorbanan, dan pengabdian di medan tugas.
Pelantikan Pejabat Strategis TNI
Momentum upacara ini juga dimanfaatkan Presiden Prabowo untuk melantik sejumlah pejabat strategis TNI, di antaranya:
- Letjen Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI sekaligus menerima kenaikan pangkat menjadi jenderal penuh. Sebelumnya, ia menjabat Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
- Marsdya TNI Yusuf Jauhari sebagai Kepala Badan Logistik Pertahanan.
- Laksdya TNI Supo Dwi Antara sebagai Kepala Badan Pemeliharaan dan Perawatan.
- Letjen TNI Gabriel Lema sebagai Kepala Badan Cadangan Nasional.
Pesan Tegas Presiden Prabowo
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa penghargaan bukanlah akhir dari tugas seorang prajurit, melainkan awal dari tanggung jawab baru.
“Tanda kehormatan yang diberikan bukan berarti tugas para prajurit telah selesai. Justru melalui tanda kehormatan tersebut, tanggung jawab mereka bertambah,” ujar Prabowo dengan nada tegas.
Ia juga mengingatkan sejarah pahit bangsa Indonesia di masa lalu.
“Kita tidak boleh lupa bahwa nenek moyang kita pernah diperbudak, diperlakukan sangat rendah. Oleh karena itu, tentara kita harus kuat. Prajurit lahir dari rakyat, kita siap mati untuk rakyat,” tegasnya, disambut sorakan “Siap!” dari barisan prajurit.
Makna Strategis dan Simbolik
Penyematan pangkat kehormatan ini memiliki makna strategis dalam membangun moral pasukan, serta menjadi pengingat bahwa dedikasi prajurit akan selalu dihargai negara, bahkan setelah mereka purna tugas. Kehadiran tokoh-tokoh senior, keluarga para penerima yang sudah wafat, dan deretan pasukan elit membuat suasana upacara semakin sakral.
Bagi publik, momen ini tidak hanya menjadi seremoni militer semata, tetapi juga gambaran komitmen pemerintah untuk mengangkat kembali martabat prajurit dan menghormati jasa mereka demi tegaknya kedaulatan Indonesia.
(B1)
#TokohMiliter #TNI #Militer #Nasional