Breaking News

Semangat Gotong Royong Menggelora di Kampung Baru Berok: Ratusan Warga RW IV Bersatu Bersihkan Lingkungan

Ratusan Warga RW IV Kampung Baru Berok, Kelurahan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang Bergotong Royong Bersihkan Drainase (Dok: Zulkifli)

D'On, Padang
Minggu pagi (20/7/2025), udara di Kampung Baru Berok, Kelurahan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, terasa berbeda. Matahari belum terlalu tinggi, namun kesibukan sudah mulai tampak di setiap sudut RW IV. Ratusan warga tumpah ruah ke jalan, bukan untuk unjuk rasa atau hajatan, melainkan untuk satu tujuan mulia: bergotong royong membersihkan lingkungan.

Dari remaja hingga lansia, dari pemuda tangguh hingga ibu-ibu rumah tangga, semua bersatu dalam gerakan kolektif yang semakin jarang terlihat di tengah kehidupan urban yang semakin individualistis. Enam Rukun Tetangga (RT) di bawah naungan RW IV secara serentak menggelar aksi gotong royong massal, membuktikan bahwa semangat kebersamaan belum pudar di tengah derasnya arus zaman.

Pembersihan Drainase: Dari Alat Berat hingga Tangan Telanjang

Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah pembersihan drainase, yang selama ini menjadi biang masalah saat musim hujan tiba. Sampah-sampah menumpuk di saluran air, menyebabkan genangan dan rawan banjir. Tak main-main, untuk mengatasi persoalan ini, panitia gotong royong mendatangkan alat berat guna mengeruk tumpukan limbah dan sedimentasi yang telah mengeras di dasar drainase.

Sementara itu, di sisi lain, warga yang tidak terlibat dalam pengoperasian alat berat tetap sibuk dengan tugas masing-masing. Ada yang memotong rumput liar, menyapu jalan, memangkas ranting pohon yang menghalangi jalan, hingga mengecat ulang marka pembatas. Semuanya dilakukan dengan semangat yang sama: menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan tempat tinggal mereka.

Pembagian Tugas yang Rapi, Kolaborasi yang Harmonis

Yang menarik dari gotong royong kali ini adalah sistem pembagian tugas yang begitu rapi dan terorganisir. Setiap RT memiliki koordinator lapangan, yang mengarahkan warga sesuai dengan zona kerja masing-masing. Warga dibagi ke dalam tim-tim kecil, ada yang khusus menangani drainase, ada pula yang fokus pada area sekitar fasilitas umum seperti musala dan pos ronda.

Ketua RW IV Kampung Baru Berok, Zulkifli, yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Pemberdayaan Swadaya (LPS) Kurao Pagang, tak henti-hentinya memberikan semangat kepada warganya. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa bangganya atas antusiasme warga.

“Gotong royong ini adalah cerminan nilai kebersamaan dan kepedulian yang kita miliki. Dengan bergotong royong, kita tidak hanya memperbaiki fasilitas umum, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara kita,” ujar Zulkifli dengan mata berbinar.

Ia meyakini bahwa kegiatan seperti ini adalah cara paling efektif membangun rasa saling memiliki di tengah masyarakat, yang pada akhirnya menjadi benteng sosial dari berbagai persoalan, baik lingkungan maupun sosial.

Peran Ibu Rumah Tangga: Dapur Jadi Garda Terdepan

Sementara kaum pria dan pemuda sibuk di lapangan, para ibu rumah tangga tak kalah berperan penting. Mereka secara sukarela membuka dapur umum darurat di beberapa titik, menyajikan makanan dan minuman hangat bagi para peserta gotong royong. Aroma nasi goreng, teh manis hangat, dan gorengan membumbung dari dapur-dapur warga, menjadi pelepas lelah bagi para pekerja lapangan.

Tak hanya itu, ada pula yang membagikan masker dan air mineral kepada peserta. Meski sederhana, dukungan ini menjadi simbol kuat bahwa gotong royong bukan sekadar kegiatan fisik, melainkan kolaborasi hati dan semangat dari seluruh elemen masyarakat.

Lebih dari Sekadar Bersih-Bersih

Kegiatan gotong royong ini bukan sekadar upaya menjaga kebersihan. Ia adalah ruang perjumpaan sosial, tempat silaturahmi diperkuat, dan kepercayaan antarwarga dibangun. Bagi generasi muda, ini menjadi pelajaran berharga tentang arti solidaritas. Bagi para orang tua, ini adalah momentum nostalgia akan nilai-nilai luhur yang dulu mengakar kuat dalam kehidupan kampung.

Di tengah riuhnya kehidupan kota yang sering memisahkan tetangga hanya dengan sekat tembok rumah, gotong royong di RW IV Kampung Baru Berok menjadi penegas bahwa semangat kebersamaan masih hidup dan bernyawa.


Kampung Baru Berok hari itu tidak hanya bersih secara fisik, tapi juga bersinar oleh semangat persaudaraan. Sebuah bukti nyata bahwa kekuatan masyarakat terletak bukan hanya pada fasilitas yang mereka miliki, tapi pada kebersamaan yang mereka jaga.