Breaking News

Kecelakaan Tragis di Padang: Minibus Hantam Pohon di Bypass Lubeg, 9 Orang Luka-Luka Termasuk Balita dan Anggota TNI

Akibat insiden minibus Toyota Calya di Jalan Bypass Padang pada Sabtu (7/6/), seorang balita berusia tiga tahun kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Semen Padang. Kecelakaan tersebut terjadi di depan Pergudangan Pinang Mas, Kecamatan Lubuk Begalung – Dok. Polresta Padang 

D'On, Padang
 – Suasana dini hari yang biasanya lengang di Jalan Bypass, Kecamatan Lubuk Begalung, mendadak berubah menjadi mencekam. Sekitar pukul 04.30 WIB, sebuah minibus Toyota Calya yang membawa sembilan penumpang mengalami kecelakaan tunggal dan menghantam sebuah pohon besar di depan kawasan Pergudangan Pinang Mas. Benturan keras tersebut mengakibatkan sembilan orang mengalami luka-luka, termasuk dua balita dan dua anggota TNI.

Peristiwa ini mengejutkan warga sekitar dan para pengendara yang melintas tak lama setelah kejadian. Dentuman keras terdengar memecah kesunyian pagi, disusul jeritan panik dari dalam kendaraan yang ringsek di sisi kiri jalan. Kaca berserakan, bagian depan minibus remuk parah, dan kursi-kursi dalam mobil bergeser akibat hantaman keras.

Detik-Detik Kecelakaan: Kendali Hilang di Jalan Lurus

Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Padang, AKP Riwal Maulidinata, menjelaskan bahwa minibus naas tersebut awalnya melaju dari arah Simpang Pasar Gaung menuju Simpang Bypass Lubuk Begalung. Tidak ada tikungan tajam atau kondisi jalan yang membahayakan. Justru sebaliknya, jalan diketahui dalam kondisi ideal—lurus, beraspal beton, kering, dan cuaca cerah.

Namun nahas, kendaraan tiba-tiba keluar jalur dan menabrak pohon besar di sisi kiri jalan.

“Dugaan sementara, pengemudi tidak mampu mengendalikan laju kendaraan,” ujar AKP Riwal. Tidak ditemukan bekas pengereman mendadak di lokasi kejadian, menguatkan dugaan bahwa sopir kehilangan kendali secara mendadak tanpa sempat menghindar atau mengerem.

Identitas Korban: Dari Prajurit Muda hingga Balita

Minibus tersebut dikemudikan oleh Edi Efendi (50), warga Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan. Ia membawa delapan penumpang, terdiri dari beragam usia dan latar belakang. Di antara mereka, terdapat dua anggota TNI dari Satuan Infanteri 33 Banda Aceh, yaitu:

  • Rifaldi (20 tahun)
  • Heru Andriadi (19 tahun)

Keduanya disebutkan sedang dalam perjalanan pulang setelah menempuh perjalanan dinas. Selain itu, ada pula dua anak balita:

  • Iqbal (3,5 tahun)
  • M. Aska (3 tahun)

Penumpang lainnya antara lain:

  • Nina (45 tahun)
  • Ira Mustika (42 tahun)
  • Syukriadi (51 tahun)
  • Iwaldi (46 tahun)

Kondisi mereka bervariasi. Menurut keterangan pihak kepolisian, tujuh orang mengalami luka ringan, namun dua lainnya mengalami luka berat, yang hingga kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Semen Padang.

Penanganan Cepat dan Prosedur Hukum

Tak lama setelah kecelakaan terjadi, tim dari Satlantas Polresta Padang langsung bergerak cepat. Minibus segera diamankan sebagai barang bukti, dan lokasi kejadian dipasangi garis polisi untuk keperluan olah tempat kejadian perkara (TKP) secara mendetail.

Kasus ini tengah ditangani sesuai ketentuan Pasal 310 ayat (1), (2), dan (3) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang mengatur tentang kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban luka hingga kerugian materiil.

Kerugian materiil akibat insiden ini diperkirakan mencapai Rp20 juta, mencakup kerusakan parah pada bodi depan kendaraan serta biaya penanganan medis awal para korban.

Imbauan: Kewaspadaan dan Kondisi Fisik Pengemudi Jadi Kunci

Kepolisian kembali menegaskan pentingnya kewaspadaan penuh saat berkendara, terutama di waktu-waktu rawan seperti dini hari. AKP Riwal mengingatkan para pengemudi agar selalu memastikan bahwa kendaraan dalam kondisi prima dan bahwa fisik pengemudi cukup fit untuk mengemudi, apalagi untuk perjalanan jauh.

“Banyak kecelakaan tunggal terjadi bukan karena kondisi jalan, tapi karena kelelahan atau kurang fokus dari pengemudi. Ini harus jadi perhatian semua pihak,” tegasnya.

Sebuah Peringatan Sunyi di Jalan yang Lurus

Kecelakaan ini menjadi pengingat bahwa bahaya bisa muncul bahkan di jalanan yang lurus dan mulus. Sebuah momen lengah, satu detik kehilangan kendali, bisa berujung pada tragedi. Bagi sembilan penumpang minibus itu, Sabtu pagi menjadi awal yang tak terlupakan bukan karena perjalanan yang menyenangkan, melainkan karena detik-detik yang mengguncang hidup mereka.

Redaksi: Jika Anda menyaksikan kecelakaan lalu lintas atau kejadian darurat lainnya, segera hubungi layanan darurat setempat atau posko kepolisian terdekat. Waspadalah, dan selalu utamakan keselamatan di jalan.

(Mond)

#Peristiwa #Kecelakaan