Breaking News

Sumatera Menuju 21 Provinsi? Inilah Peta Pemekaran Wilayah yang Mengubah Wajah Pulau Emas

Pulau Sumatera Direncanakan Miliki 11 Provinsi Baru, Sumatera Tengah Akan Dihidupkan Kembali
 

Dirgantaraonline
- Pulau Sumatera, tanah penuh sejarah dan kekayaan budaya, sedang bersiap menghadapi babak baru dalam dinamika pembentukan wilayah. Dari Aceh hingga Lampung, geliat pemekaran wilayah kembali muncul ke permukaan. Wacana ini tidak hanya melibatkan perluasan administrasi, tetapi juga memicu perdebatan soal identitas, pembangunan, dan efektivitas tata kelola pemerintahan.

Saat ini, Sumatera terdiri dari 10 provinsi. Namun, jika rencana pemekaran yang tengah digodok berhasil terwujud, pulau ini bisa memiliki 21 provinsi di masa depan sebuah lonjakan besar dalam sejarah otonomi daerah di Indonesia.

Beberapa provinsi yang kini eksis pun sejatinya merupakan hasil pemekaran di masa lalu. Misalnya, Provinsi Aceh dan Lampung yang dulunya bagian dari Provinsi Sumatera; Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau yang lepas dari Sumatera Selatan dan Riau; serta Sumatera Barat, Jambi, dan Riau yang dahulu berada di bawah naungan Provinsi Sumatera Tengah, sebelum dibubarkan pada 1957.

Kini, Provinsi Sumatera Tengah yang pernah hilang dari peta, justru menjadi salah satu dari 11 provinsi baru yang tengah diwacanakan untuk dibentuk. Berikut ini adalah rincian lengkap dari calon-calon provinsi yang tengah menjadi bahan pembicaraan hangat:

1. Provinsi Aceh Selatan Barat

Calon provinsi ini merupakan pemekaran dari Provinsi Aceh. Wilayahnya meliputi Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, dan pulau Simeulue yang terisolasi di lautan barat. Kota Meulaboh digadang-gadang menjadi ibu kota, menjadi simbol perlawanan dan ketahanan masyarakat pantai barat Aceh.

2. Provinsi Aceh Leuser Antara

Masih dari Aceh, calon provinsi ini akan menaungi kawasan dataran tinggi dan perbukitan yang identik dengan budaya Gayo dan Alas. Wilayahnya mencakup Kota Subulussalam, Aceh Singkil, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Meski belum diputuskan, ibu kota kemungkinan besar akan berada di jantung dataran tinggi, menjadikan kawasan ini pusat baru pembangunan di pegunungan Sumatera.

3. Provinsi Jambi Barat

Bertumpu pada kekuatan wilayah barat Jambi, provinsi ini akan mencakup Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci, Bungo, Merangin, Sarolangun, serta Tebo. Daerah ini dikenal dengan kekayaan alam, hutan tropis, dan kearifan lokal masyarakat Kerinci. Nama ibu kota masih dalam perdebatan, namun Sungai Penuh dan Muara Bungo menjadi kandidat kuat.

4. Provinsi Sumatera Tengah

Provinsi yang satu ini membawa napas sejarah. Merupakan “reinkarnasi” dari provinsi yang dibubarkan lebih dari enam dekade lalu, Sumatera Tengah kini diusulkan kembali, mencakup wilayah dari tiga provinsi sekaligus: Sumatera Barat, Riau, dan Jambi. Kabupaten Dharmasraya, Solok Selatan, Sijunjung, Kuantan Singingi, Kerinci, Bungo, dan Kota Sungai Penuh masuk dalam wilayah ini. Muara Bungo disebut-sebut sebagai calon ibu kota yang strategis dan tengah berkembang pesat.

5. Provinsi Kepulauan Nias

Terletak di lautan barat Sumatera Utara, pulau-pulau Nias selama ini dikenal terisolasi secara geografis. Rencana pemekaran ini akan meliputi Kota Gunungsitoli serta Kabupaten Nias, Nias Selatan, Nias Utara, dan Nias Barat. Gunungsitoli, pusat ekonomi dan budaya Nias, akan menjadi ibu kota provinsi yang baru jika disetujui.

6. Provinsi Natuna Anambas

Berada di ujung utara Nusantara, kabupaten Natuna dan Kepulauan Anambas saat ini berada dalam Provinsi Kepulauan Riau. Karena letaknya yang sangat strategis dan sering menjadi sorotan geopolitik, pemekaran ini diharapkan dapat memperkuat kehadiran negara. Kota Ranai, yang berada di Pulau Natuna Besar, direncanakan sebagai pusat administrasi.

7. Provinsi Sumatera Selatan Barat

Merupakan pecahan dari Provinsi Sumatera Selatan, calon provinsi ini meliputi Kota Pagar Alam, Kabupaten Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Lahat, Empat Lawang, Muara Enim, dan PALI. Wilayah ini punya potensi besar di sektor energi dan perkebunan. Lubuklinggau, sebagai kota dengan konektivitas tinggi, ditetapkan sebagai calon ibu kota.

8. Provinsi Sumatera Tenggara

Berbasis dari bagian selatan Provinsi Sumatera Utara, daerah ini mencakup Kota Padang Sidempuan dan Kabupaten Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Lawas, serta Padang Lawas Utara. Dengan dominasi budaya Mandailing dan Angkola, calon provinsi ini berupaya memperkuat identitas lokal. Padang Sidempuan dijadikan pusat pemerintahan.

9. Provinsi Sumatera Timur

Berpusat di kawasan pesisir timur Sumatera Utara, calon provinsi ini mencakup Kota Tanjung Balai, serta Kabupaten Asahan, Batu Bara, dan tiga Labuhanbatu (induk, utara, dan selatan). Kawasan ini merupakan pusat industri dan pelabuhan penting. Tanjung Balai diusulkan sebagai ibu kota.

10. Provinsi Tapanuli

Memiliki sejarah panjang sebagai kawasan yang mengusung identitas Batak Toba dan sekitarnya, calon provinsi ini akan terdiri dari Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Humbang Hasundutan, Toba, dan Samosir. Sibolga, kota pelabuhan yang strategis, direncanakan sebagai ibu kota.

11. Provinsi Riau Pesisir

Memekarkan diri dari Provinsi Riau, wilayah ini meliputi Kota Dumai, serta Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Siak. Dengan kekayaan minyak bumi dan akses langsung ke Selat Malaka, provinsi ini digadang-gadang menjadi salah satu pusat ekonomi pesisir yang baru. Dumai akan menjadi ibu kotanya.

Implikasi Pemekaran: Mimpi atau Tantangan Baru?

Wacana pembentukan 11 provinsi baru di Pulau Sumatera ini bukan sekadar upaya administratif, tetapi juga sarat akan kepentingan politik, identitas lokal, dan distribusi pembangunan. Pendukung pemekaran menilai langkah ini akan mempercepat pelayanan publik, memperkuat pengawasan pemerintahan, dan membuka peluang pembangunan yang lebih merata.

Namun, tantangan tak kalah besar. Pemekaran membutuhkan kesiapan anggaran, infrastruktur pemerintahan, dan koordinasi lintas daerah. Belum lagi persoalan konflik elit lokal, potensi ketimpangan baru, dan pembebanan fiskal pusat.

Yang jelas, jika semua rencana ini disetujui, Pulau Sumatera akan menjadi laboratorium besar bagi eksperimen otonomi daerah di Indonesia. Dari 10 provinsi menjadi 21, perubahan ini akan mengubah wajah Sumatera untuk selamanya.

Pulau Sumatera tengah menulis ulang takdirnya. Pertanyaannya, siapkah kita menyambut Sumatera yang baru?

(Mond)

#DOB #Pemekaran #PulauSumatera