Saudara Ipar Jokowi Jadi Komisaris Utama Semen Indonesia, Gantikan Budi Waseso
Ipar Jokowi Jadi Komisaris Utama Semen Indonesia Gantikan Budi Waseso (Foto: Sigit Widyawan/BNI)
D'On, Jakarta – Perombakan besar-besaran terjadi di tubuh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG. Dalam keputusan mengejutkan yang diambil melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025, Budi Waseso yang akrab disapa Buwas dan dikenal luas sebagai mantan Kepala Badan Narkotika Nasional resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Komisaris Utama.
Posisi strategis itu kini ditempati oleh Sigit Widyawan, figur yang bukan hanya memiliki rekam jejak di sektor keuangan nasional, tetapi juga memiliki kedekatan dengan lingkaran inti kekuasaan: ia adalah menantu dari paman Presiden Joko Widodo. Dengan kata lain, Sigit merupakan saudara ipar dari orang nomor satu di Indonesia.
Penunjukan Sigit sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen menggantikan Buwas tak pelak memunculkan berbagai tafsir politik dan spekulasi tentang arah baru manajemen Semen Indonesia.
Dari Dunia Perbankan ke Industri Semen
Sigit Widyawan sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Keberadaannya di BNI menandai pengalamannya dalam sektor keuangan, namun penunjukannya di SIG menandai transisi ke sektor industri yang sangat berbeda: semen—salah satu sektor strategis yang erat dengan proyek-proyek pembangunan infrastruktur nasional.
Penunjukan ini disertai dengan penyegaran besar dalam susunan direksi dan komisaris. Sebanyak enam pejabat lama diberhentikan, termasuk Donny Arsal yang sebelumnya menjabat Direktur Utama. Ini merupakan sinyal kuat bahwa pemegang saham menginginkan arah baru dalam strategi dan operasional perusahaan pelat merah ini.
Perombakan Struktur dan Nomenklatur Direksi
RUPST tak hanya merombak figur, tetapi juga struktur organisasi. Beberapa nomenklatur jabatan direksi mengalami perubahan:
- Direktur Supply Chain kini menjadi Direktur Sales dan Marketing
- Direktur Bisnis dan Pemasaran diubah menjadi Direktur Pengembangan Bisnis dan Strategi
- Direktur Keuangan dan Manajemen Portofolio diubah menjadi Direktur Keuangan dan Risk Management
Tak hanya itu, posisi baru bertajuk Wakil Direktur Utama turut diperkenalkan, dengan Andriano Hosny Panangian—yang sebelumnya menjabat Direktur Keuangan dan Manajemen Portofolio—diangkat untuk mengisi peran tersebut. Langkah ini menandai pendekatan struktural yang lebih adaptif dan berlapis dalam manajemen SIG.
Inilah Susunan Direksi dan Komisaris Baru SIG
Dewan Direksi:
- Indrieffouny Indra – Direktur Utama
- Andriano Hosny Panangian – Wakil Direktur Utama
- Dicky Saelan – Direktur Sales dan Marketing
- Dennis Pratistha – Direktur Pengembangan Bisnis dan Strategi
- Sigit Prastowo – Direktur Keuangan dan Risk Management
- Hadi Setiadi – Direktur Human Capital
- Reni Wulandari – Direktur Operasi
Dewan Komisaris:
- Sigit Widyawan – Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
- Christina Aryani – Komisaris
- Lydia Silvana Djaman – Komisaris
- Satya Bhakti Parikesit – Komisaris
- Agung Budi Mulyanto – Komisaris Independen
- Ratna Irsana – Komisaris Independen
- Saor Siagian – Komisaris Independen
Dividen Jumbo: Rp648,75 Miliar Dibagikan ke Pemegang Saham
Selain perombakan manajemen, RUPST 2025 juga menyepakati keputusan penting terkait pembagian laba. Dari total laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp719,76 miliar, sebesar Rp648,75 miliar atau 90,13% disetujui untuk dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham.
Menurut Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan keseimbangan antara kepentingan pemegang saham dan keberlanjutan keuangan perusahaan di tengah dinamika industri dan ekonomi global.
Sisanya, sebesar 9,87% atau sekitar Rp71,02 miliar, ditetapkan sebagai cadangan lainnya, yang menunjukkan kehati-hatian SIG dalam menjaga kesehatan kas untuk pembiayaan internal dan ekspansi ke depan.
Arah Baru Semen Indonesia?
Dengan kombinasi perombakan direksi dan komisaris serta kebijakan finansial yang agresif, Semen Indonesia tampaknya tengah bersiap menuju era baru baik dari sisi strategi bisnis, tata kelola, maupun koneksi politik. Apakah kedekatan Sigit Widyawan dengan Presiden Jokowi akan memperkuat posisi SIG dalam proyek-proyek infrastruktur nasional? Waktu yang akan menjawab.
Namun satu hal pasti: langkah berani ini menjadi salah satu transformasi paling signifikan yang dilakukan BUMN strategis sepanjang tahun 2025.
(Mond)
#Ekonomi #SemenIndonesia #Nasional