Hasan Nasbi Tetap Pimpin PCO Setelah Diperintahkan Presiden: Dinamika di Balik Batalnya Pengunduran Diri
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi. (Foto: IG/@hasan _nasbi)
D'On, Jakarta – Drama politik di balik layar pemerintahan kembali menyita perhatian publik. Hasan Nasbi, sosok yang dikenal sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), akhirnya memastikan bahwa ia batal mundur dari jabatannya. Keputusan ini bukan datang dari kehendaknya sendiri, melainkan hasil dari perintah langsung untuk tetap bertugas.
“Saya diperintahkan untuk lanjutkan di PCO,” ujar Hasan singkat namun tegas saat dikonfirmasi pada Selasa (6/5/2025). Sebuah pernyataan yang seketika memutar arah spekulasi politik yang sebelumnya menguat setelah kabar pengunduran dirinya beredar luas.
Padahal, Hasan sebelumnya telah mengajukan surat pengunduran diri. Namun dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar sehari sebelumnya, Senin (5/5), ia tetap hadir bukan sebagai tamu atau pengamat, tetapi tetap sebagai bagian dari lingkaran utama komunikasi strategis Istana.
Hadir Seperti Biasa, Namun Atmosfer Tak Lagi Sama
Hasan Nasbi hadir di Istana Kepresidenan, Jakarta, bersama rombongan Kabinet Merah Putih (KMP). Mengenakan stelan hitam-putih khas gaya formal yang selama ini identik dengan pertemuan resmi Presiden Prabowo, Hasan melangkah masuk ke ruang rapat tanpa banyak bicara. Tidak ada ekspresi gamang yang terlihat ia berjalan tenang, seolah tidak ada polemik yang tengah mengitari posisinya.
Di ruang rapat, ia duduk sejajar dengan sejumlah menteri kunci dalam pemerintahan. Terlihat Hasan berada di barisan yang sama dengan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, serta Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Posisi duduk ini menyimbolkan bahwa Hasan masih bagian dari struktur utama pemerintahan, setara dengan para pemegang portofolio kementerian.
Pertemuan dengan Prabowo: Senyum, Isyarat, dan Arahan Tegas
Beberapa menit kemudian, Presiden Prabowo Subianto memasuki ruangan. Seperti biasa, Prabowo menyalami satu per satu pembantunya. Namun ada momen yang mencuri perhatian: ketika tangan Prabowo menjabat tangan Hasan, keduanya saling melempar senyum. Meskipun sekilas, senyum tersebut menyiratkan pesan yang lebih dalam bahwa perbedaan pandangan atau dinamika internal bukan alasan untuk memutuskan tali komando.
Tidak lama setelah itu, Prabowo memulai arahannya. Meski isi lengkap arahannya tidak dipublikasikan, sejumlah sumber internal menyebutkan bahwa Presiden menegaskan pentingnya soliditas komunikasi pemerintahan dan menekankan bahwa peran PCO sangat vital dalam menjaga narasi dan persepsi publik terhadap kebijakan negara.
Dinamika Politik di Balik Batalnya Mundur
Keputusan Hasan untuk tetap bertahan diyakini bukan hanya karena loyalitas personal, tetapi lebih sebagai respons terhadap kebutuhan strategis komunikasi pemerintahan Prabowo. Di tengah tantangan komunikasi publik yang kompleks dan serangan isu dari berbagai arah, keberadaan figur seperti Hasan dianggap terlalu penting untuk dilepaskan begitu saja.
Beberapa pengamat politik menilai, keputusan Presiden Prabowo mempertahankan Hasan merupakan sinyal bahwa pemerintahan ini masih mengandalkan strategi komunikasi terpusat yang kuat dan terukur. Hasan, yang dikenal sebagai pendiri Lembaga Kajian Nusantara (LKN), telah lama menjadi arsitek komunikasi politik yang dipercaya oleh lingkar dalam kekuasaan.
(Mond)
#HasanNasbi #Politik #Nasional