Breaking News

Gunung Marapi Erupsi Lagi: Kolom Abu Tebal Menjulang, PVMBG Keluarkan Peringatan Serius untuk Warga Sekitar

Penampakan erupsi Marapi pada Rabu pagi (7/5/2025) pukul 06.06 WIB. Dijepret dari depan RSUD Padangpanjang. (Marapi Information)

D'On, Bukittinggi, Sumatera Barat
– Gunung Marapi, salah satu gunung api paling aktif di Pulau Sumatera, kembali menunjukkan gelagat berbahaya. Pada Rabu pagi, 7 Mei 2025, tepat pukul 06.06 WIB, gunung yang berada di antara Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanahdatar ini meletus, menyemburkan kolom abu vulkanik setinggi 500 meter dari puncaknya. Jika dihitung dari permukaan laut, tinggi kolom abu ini mencapai sekitar 3.391 meter.

Letusan ini terekam oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan langsung memicu serangkaian peringatan dan langkah tanggap darurat. Kolom abu terpantau tebal, berwarna putih keabu-abuan, menyembur dari Kawah Verbeek pusat aktivitas Marapi dan mengarah ke bagian utara, menandakan adanya tekanan bawah tanah yang signifikan dari perut bumi.

Ancaman Nyata di Balik Keindahan

Gunung Marapi memang terkenal di kalangan pendaki dan wisatawan karena panorama alamnya yang memukau. Namun, keindahan itu kini kembali diwarnai dengan bahaya yang nyata. Letusan yang terjadi ini bukan hanya menjadi pemandangan menegangkan bagi warga sekitar, tetapi juga sebuah sinyal kuat bahwa gunung tersebut masih sangat aktif dan berpotensi menimbulkan dampak besar jika tidak diwaspadai.

PVMBG menegaskan bahwa seluruh aktivitas pendakian dan wisata dalam radius 3 kilometer dari kawah pusat dilarang total. Zona ini ditetapkan sebagai kawasan rawan bahaya karena potensi lontaran batu pijar, awan panas, dan material vulkanik lainnya bisa sangat mematikan jika terjadi letusan lanjutan.

Lahar Dingin: Ancaman Diam-Diam Saat Hujan Turun

Lebih dari sekadar semburan abu dan lava, potensi bahaya lain yang kerap diabaikan adalah lahar dingin. PVMBG mengingatkan bahwa curah hujan tinggi di kawasan sekitar bisa mengakibatkan material vulkanik yang menumpuk di lereng gunung tersapu ke bawah melalui aliran sungai. Ini bisa berubah menjadi lahar dingin yang menghantam pemukiman di sepanjang lembah dan bantaran sungai, bahkan dalam hitungan menit.

Warga yang tinggal di sekitar aliran sungai berhulu di Gunung Marapi diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama saat cuaca mulai mendung atau hujan turun deras.

Kesehatan Masyarakat: Masker Bukan Sekadar Pelindung Pandemi

Dalam situasi seperti ini, penggunaan masker tidak lagi sekadar protokol pandemi, tapi menjadi tameng utama bagi kesehatan pernapasan. Hujan abu dapat membawa partikel halus yang sangat berbahaya jika terhirup, dan dalam jangka pendek bisa memicu gangguan pernapasan akut seperti ISPA.

PVMBG menyarankan agar masyarakat selalu siap sedia dengan masker atau kain penutup hidung dan mulut. Anak-anak, lansia, dan orang dengan riwayat penyakit pernapasan harus mendapat perhatian khusus agar tidak terpapar abu vulkanik.

Perangi Hoaks, Dengar Hanya dari Sumber Resmi

Dalam kondisi krisis, informasi menjadi senjata yang bisa menyelamatkan atau menyesatkan. Karena itu, PVMBG menegaskan pentingnya untuk tidak terpancing isu atau kabar bohong yang sering menyebar di media sosial. Masyarakat diimbau hanya mengikuti perkembangan dari kanal resmi PVMBG, pemerintah daerah, dan pos pengamatan resmi.

Provokasi atau penyebaran informasi palsu bukan hanya memperkeruh suasana, tetapi juga berpotensi mengganggu proses evakuasi dan mitigasi yang sedang dijalankan.

Koordinasi Pemerintah Daerah Diperkuat

Untuk memperkuat langkah mitigasi dan penyampaian informasi, PVMBG juga mengajak pemerintah daerah dari empat wilayah utama Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Tanahdatar, dan Kabupaten Agam untuk terus menjalin koordinasi aktif. Pusat pemantauan di Bandung serta Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jalan Prof. Hazairin No. 168, Bukittinggi, menjadi titik utama komunikasi dan respons cepat terhadap setiap perubahan aktivitas vulkanik.

Saat ini, tim pemantauan terus bekerja 24 jam untuk memantau perkembangan situasi, sementara masyarakat diminta untuk tetap tenang, waspada, dan siap jika kondisi darurat menuntut evakuasi.

Gunung Marapi telah menjadi bagian dari kehidupan dan budaya masyarakat Minangkabau selama berabad-abad. Namun, sejarah juga mencatat bahwa gunung ini menyimpan kekuatan alam yang tak boleh diremehkan. Saat abu mulai menari di langit, saatnya semua pihak bersatu menjaga keselamatan bersama.

(Mond)

#Peristiwa #ErupsiGunungMarapi #GunungMarapi #SumateraBarat