Goyang Uang Anggota DPRD Lampung Utara Viral: Antara Joget, Saweran, dan Klarifikasi
Hatami, Anggota DPRD Kabupaten Lampung Utara saat asik berjoget hingga sawer DJ. | Foto: Dok Istimewa
D'On, Lampung Utara — Dunia maya kembali dihebohkan oleh aksi seorang pejabat publik yang tertangkap kamera tengah asyik berjoget sambil menyawer seorang disc jockey (DJ) wanita. Sosok dalam video itu tak lain adalah Hatami, anggota DPRD Kabupaten Lampung Utara. Aksinya memicu beragam reaksi dari warganet, dari gelak tawa hingga kritik tajam.
Dalam potongan video yang sempat diunggah oleh akun TikTok @rere_monique yang kini telah menghapus konten tersebut terlihat Hatami mengenakan kaus putih berkerah. Ia berdiri di dekat panggung DJ, tak hanya berjoget mengikuti alunan musik, tapi juga menghamburkan uang pecahan Rp50 ribu dalam jumlah yang cukup banyak. Uang itu beterbangan dan menutupi sebagian peralatan DJ, menciptakan momen yang sontak viral.
Video berdurasi kurang dari satu menit itu menyebar cepat di berbagai platform media sosial. Sebagian warganet mengkritik tindakan tersebut sebagai tidak pantas dilakukan oleh seorang wakil rakyat, sementara sebagian lainnya menilai aksi itu adalah urusan pribadi dan tidak layak dibesar-besarkan.
Klarifikasi Hatami: "Itu Acara Keluarga, Bukan Dugem!"
Dikonfirmasi oleh awak media, Hatami tidak menampik bahwa dirinya adalah pria dalam video viral tersebut. Ia dengan tegas menyatakan bahwa peristiwa itu terjadi saat ia menghadiri acara resepsi khitanan keponakannya di wilayah Lampung Utara.
"Itu acara keluarga, bukan di tempat hiburan malam. Benar-benar mutlak acara keluarga," ujar Hatami, berusaha meluruskan persepsi publik.
Ia juga menjelaskan bahwa uang pecahan Rp50 ribu yang digunakan untuk menyawer sang DJ bukan berasal dari anggaran negara ataupun dana publik. Menurutnya, uang tersebut merupakan hasil dari usaha pribadi yang ia jalankan di sektor perkebunan dan perikanan.
"Jadi insyaAllah itu bukan uang APBD atau dana pemerintahan. Itu uang pribadi dan halal, bukan uang haram. Ini sama sekali tidak berkaitan dengan status saya sebagai anggota dewan," tambahnya dengan nada meyakinkan.
Respons Publik: Antara Etika dan Hak Pribadi
Meski telah memberikan klarifikasi, respons publik tetap terbagi. Sebagian pihak mempertanyakan etika dan sensitivitas seorang anggota legislatif yang berperilaku demikian di ruang publik, terlebih di tengah situasi ekonomi yang masih sulit bagi sebagian masyarakat. Ada pula yang menilai bahwa selama tidak melanggar hukum dan menggunakan dana pribadi, Hatami memiliki hak untuk menikmati hiburan seperti warga biasa lainnya.
Pakar komunikasi publik dan etika politik, Dr. Siti Rahmawati dari Universitas Lampung, menyampaikan pandangannya.
"Seorang pejabat publik hidup di bawah sorotan. Bahkan tindakan pribadi pun bisa berdampak politis. Meskipun acara itu bersifat keluarga dan dana yang digunakan adalah pribadi, persepsi publik tetap harus menjadi pertimbangan utama."
Catatan Akhir: Potret Dilema Publik Figur
Insiden ini menjadi cermin kompleksnya kehidupan seorang pejabat publik. Di satu sisi, mereka adalah manusia biasa yang berhak menikmati hidup dan bersosialisasi. Di sisi lain, mereka juga merupakan representasi dari nilai, etika, dan harapan masyarakat yang mereka wakili.
Video joget dan saweran ini mungkin akan cepat menghilang dari linimasa media sosial, tetapi jejak digital dan pembelajaran dari peristiwa ini akan terus menjadi pengingat: bahwa menjadi wakil rakyat bukan sekadar jabatan, tetapi juga tanggung jawab untuk menjadi panutan, bahkan dalam urusan yang paling pribadi sekalipun.
(Geh)
#Viral #Lampung