Breaking News

Campak Pada Anak: Kenali Gejala, Komplikasi, dan Cara Pencegahannya!

Ilustrasi Campak pada Anak

Dirgantaraonline - Campak
bukan sekadar penyakit kulit biasa yang ditandai dengan ruam merah. Penyakit ini bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak jika tidak dikenali dan ditangani dengan tepat. Meskipun program imunisasi telah menurunkan kasus campak secara signifikan, penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, terutama di daerah dengan cakupan imunisasi rendah. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk memahami gejala campak, potensi komplikasinya, serta langkah pencegahan yang efektif.

Apa Itu Campak?

Campak adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus Measles dari keluarga Paramyxoviridae. Virus ini menyebar sangat mudah melalui udara—melalui percikan ludah ketika penderita batuk, bersin, atau berbicara. Anak-anak yang belum divaksinasi sangat rentan terhadap infeksi ini, dan dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa mengancam jiwa.

Gejala Campak Pada Anak

Gejala campak biasanya tidak langsung muncul setelah paparan virus. Masa inkubasinya berkisar antara 7 hingga 14 hari, dengan gejala awal yang mirip flu. Berikut tahapan dan gejala yang umum ditemukan:

1. Fase Prodromal (Awal)

  • Demam tinggi (sering mencapai 39–40°C)
  • Batuk kering
  • Pilek
  • Mata merah dan berair (konjungtivitis)
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Koplik spots: bintik-bintik putih kecil di bagian dalam pipi (gejala khas yang muncul sebelum ruam)

2. Fase Erupsi (Munculnya Ruam)

  • Setelah 3–5 hari demam, muncul ruam merah di wajah dan belakang telinga, lalu menyebar ke seluruh tubuh.
  • Ruam ini bersifat makulopapular, menonjol dan menyatu.
  • Ruam biasanya berlangsung selama 5–6 hari, kemudian memudar dengan urutan yang sama saat muncul.

3. Fase Pemulihan

  • Demam menurun
  • Ruam menghilang, sering disertai pengelupasan kulit ringan
  • Anak mulai tampak pulih, meskipun batuk dapat bertahan lebih lama

Komplikasi Campak yang Perlu Diwaspadai

Campak tidak selalu berhenti pada ruam dan demam. Dalam kasus tertentu, terutama pada anak-anak yang kekurangan gizi atau memiliki sistem imun lemah, komplikasi bisa berkembang serius. Beberapa komplikasi tersebut meliputi:

1. Infeksi Telinga Tengah (Otitis Media)

Komplikasi yang paling umum, menyebabkan nyeri telinga dan gangguan pendengaran sementara.

2. Pneumonia

Infeksi paru-paru ini adalah penyebab utama kematian akibat campak, terutama pada balita.

3. Diare dan Dehidrasi

Banyak anak mengalami diare berat selama infeksi campak, yang bisa menyebabkan dehidrasi serius.

4. Ensefalitis

Peradangan otak yang langka namun sangat berbahaya, dapat menyebabkan kejang, kerusakan otak permanen, hingga kematian.

5. Subacute Sclerosing Panencephalitis (SSPE)

Komplikasi sangat langka dan fatal yang bisa muncul bertahun-tahun setelah infeksi campak, ditandai dengan degenerasi sistem saraf pusat.

Siapa yang Paling Rentan?

  • Bayi di bawah usia 1 tahun yang belum mendapatkan vaksin MMR
  • Anak-anak yang tidak diimunisasi lengkap
  • Anak dengan kekurangan gizi, terutama kekurangan vitamin A
  • Anak dengan gangguan sistem imun (misalnya akibat HIV/AIDS atau kemoterapi)

Cara Pencegahan yang Paling Efektif

1. Imunisasi

Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) adalah benteng utama melawan campak. Jadwal imunisasi menurut IDAI dan Kementerian Kesehatan RI:

  • Dosis pertama: usia 9 bulan
  • Dosis kedua: usia 18 bulan
  • Booster: usia 5–7 tahun (atau saat masuk sekolah dasar)

Efektivitas vaksin MMR mencapai lebih dari 95% setelah dua dosis.

2. Pemberian Vitamin A

Selama infeksi campak, anak dianjurkan mendapat suplemen vitamin A untuk mengurangi risiko komplikasi berat, terutama kebutaan.

3. Isolasi Anak yang Terinfeksi

Anak dengan campak sebaiknya tidak berinteraksi dengan anak lain selama masa infeksi (sekitar 4 hari setelah munculnya ruam) untuk mencegah penularan.

4. Menjaga Kebersihan dan Gizi

Pola makan bergizi dan kebersihan lingkungan yang baik memperkuat daya tahan tubuh anak, sehingga lebih tahan terhadap infeksi.

Kapan Harus Segera ke Dokter?

Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan jika mengalami:

  • Demam tinggi lebih dari 3 hari
  • Kesulitan bernapas
  • Kejang
  • Lemas tidak wajar
  • Ruam disertai mata merah dan fotofobia berat

Campak bukan penyakit ringan yang bisa diabaikan. Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang efektif—terutama imunisasi—orang tua dapat melindungi anak-anak mereka dari ancaman serius penyakit ini. Mari tingkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya vaksinasi, karena pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan.

(***)

#Campak #KesehatanAnak #Parenting